DLHK. Responden mengungkapkan membuang sampah di sungai dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Selain itu juga timbunan sampah-sampah
tersebut dapat menyumbat saluran air dan menimbulkan banjir. Mereka sadar kebersihan lingkungan khususnya wilayah bantaran sungai merupakan tanggung
jawab mereka.
5.6 Tingkat Partisipasi Responden pada Kegiatan Pengadaan Sarana
Prasana Pencegahan Pencemaran Lingkungan Berdasarkan hasil penelitian terhadap unsur-unsur partisipasi program dengan
30 responden yang diambil dari masyarakat bantaran Sungai Ciliwung Kelurahan Babakan Pasar, dapat dijelaskan empat unsur partisipasi kegiatan. Keempat unsur
partisipasi kegiatan tersebut adalah partisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi, serta pemanfaatan dan
pemeliharaan. Perolehan skor terkecil partisipasi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung
Kelurahan Babakan Pasar adalah 7 dan skor tertinggi adalah 15. Pada Tabel 26 berikut ditampilkan partisipasi responden terhadap unsur-unsur partisipasi.
Tabel 26. Partisipasi Responden terhadap Unsur-unsur Partisipasi No
Unsur Partisipasi Tingkat Partisipasi
Total n
Rendah Sedang
Tinggi n
n n
1 Perencanaan dan
Pengambilan Keputusan 3
37,5 2
25,0 3
37,5 8
2 Pelaksanaan Kegiatan
27 90,0
3 10,0
30 3
Pemantauan dan Evaluasi 4
50,0 2
25,0 2
25,0 8
4 Pemanfaatan dan
Pemeliharaan 15
50,0 15
50,0 30
Tingkat Partisipasi Masyarakat terhadap kegiatan
24 80,0
6 20,0
0,0 30
Tabel 26 menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat pada kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan mayoritas tergolong rendah
yaitu sebanyak 80. Kurangnya kepedulian responden terhadap kegiatan dan kondisi
lingkungan tempat tinggal adalah faktor-faktor utama yang menjadi penyebab utama rendahnya partisipasi masyarakat. Dari keempat unsur partisipasi tersebut unsur
pelaksanaan kegiatan merupakan unsur yang paling banyak memiliki tingkat partisipasi rendah 90. Untuk unsur pelaksanaan kegiatan, kurangnya sosialisasi
dan himbauan kepada masyarakat menjadi penyebab dari rendahnya tingkat partisipasi. Selain itu pengerjaan kegiatan yang ditenderkan kepada kontraktor juga
menjadi alasan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada unsur pelaksanaan kegiatan. Untuk partisipasi responden yang paling tinggi di antara keempat unsur
partisipasi tersebut adalah unsur perencanaan dan pengambilan keputusan 37,5 dalam partisipasi tinggi. Hal ini disebabkan di antara para responden ada yang
merupakan tokoh masyarakat setempat seperti ketua RT dan RW, sehingga mereka banyak berperan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dari hasil pengamatan di lapangan, kegiatan ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat, misalnya dari jumlah tempat sampah yang masih kurang untuk ukuran
kelurahan, daya tampung tempat sampah yang terlalu kecil untuk menampung sampah, dan penempatan tempat sampah yang kurang melibatkan masyarakat.
Bantuan yang diberikan cenderung bersifat top down yang tidak melibatkan masyarakat dalam mekanisme bantuan ini dan hanya memberikan bantuan tanpa ada
pembangunan kelembagaan pengelolaan sampah. Kegiatan atau kebijakan yang bersifat top down biasanya tidak sebaik
kegiatan yang bersifat bottom up karena dalam kegiatan yang bersifat top down masyarakat hanya menjadi obyek dari kegiatan. Dalam penelitian ini, masyarakat
kurang diberi peran dalam turut serta menentukan arah dari kegiatan yang dilaksanakan. DLHK sebagai pemberi bantuan juga kurang memahami apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Contohnya seperti ada beberapa gerobak sampah yang ditujukan untuk penduduk di Pulo Geulis yang tidak dapat digunakan karena lebar
gerobak sampahnya lebih lebar dari badan jembatan untuk menuju ke Pulo Geulis. Keadaan dan kondisi yang terjadi di lapangan dapat menggambarkan bahwa kegiatan
yang bersifat top down kurang efektif untuk diterapkan dalam kasus ini.
Solusinya adalah pelibatan masyarakat dalam setiap unsur kegiatan, sehingga kegiatan yang dilaksanakan tidak menjadi sia-sia dan tepat sasaran. Untuk itu
dibutuhkan kejelian DLHK dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. DLHK harus mampu menunjukkan kepada masyarakat manfaat dari kegiatan ini, sehingga
masyarakat akan tertarik dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan. Masyarakat seharusnya dapat lebih bersikap pro-aktif dalam kegiatan-kegiatan
yang bertujuan untuk kemaslahatan bersama. Partisipasi masyarakat dapat membantu suksesnya kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pemerintah. Rendahnya tingkat
partisipasi menunjukkan masyarakat tidak memiliki sense of belonging terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Beberapa warga yang ditemui mengungkapkan bahwa
jarang ada masyarakat yang mau peduli terhadap lingkungannya. Mereka sudah disibukkan dengan aktivitas mereka masing-masing.
5.7 Hubungan Tingkat Partisipasi dengan Faktor Internal Responden