Keadaan Umum Kelurahan Babakan Pasar

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Keadaan Umum Kelurahan Babakan Pasar

5.1.1 Letak dan Kondisi Geografis 5.1.1.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Babakan Pasar Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor memiliki wilayah seluas 42 Ha. Secara administratif Kelurahan Babakan Pasar terbagi menjadi 9 RW dan 39 RT. Luas wilayah dan jumlah RT dengan jumlah penduduk pada setiap RW dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Banyaknya RW, Banyaknya RT, dan Luas Wilayah Kelurahan Babakan Pasar Tahun 2008 No RW Luas Wilayah Ha Banyaknya RT 1 01 5 7 2 02 4,5 5 3 03 4,5 4 4 04 5 5 5 05 4,5 3 6 06 4,5 4 7 07 4,5 3 8 08 4,5 3 9 09 5 5 Jumlah 42 39 Sumber : Data Monografi Kelurahan Babakan Pasar , 2008 Kelurahan Babakan Pasar berada di ketinggian 247 meter dpl. Jarak Kelurahan Babakan Pasar ini dari pusat pemerintah kecamatan sejauh 3 km, jarak dari pusat pemerintahan kota sejauh 2 km, jarak dari ibukota provinsi sejauh 120 km, dan jarak dari ibukota negara sejauh 60 km. Batas-batas administratif wilayah Kelurahan Babakan Pasar sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Paledang, sebelah Selatan dengan Kelurahan Sukasari, sebelah Barat dengan Kelurahan Gudang, dan sebelah Timur dengan Kelurahan Baranang Siang Lampiran 1.

5.1.1.2 Kondisi Geografis

Kelurahan Babakan Pasar memiliki kontur berlembah. Hal ini terjadi karena letaknya yang berdekatan dengan wilayah aliran Sungai Ciliwung, sehingga banyak terdapat perbedaan ketinggian. Kelurahan Babakan Pasar tergolong wilayah dengan pemukiman yang padat, dan tidak ditemui adanya lapangan atau wilayah hijau sebagai daerah resapan air. 5.1.2 Kependudukan 5.1.2.1 Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin Penduduk di Kelurahan Babakan Pasar pada tahun 2008 sebesar 11.317 jiwa yang terdiri dari 5.782 jiwa laki-laki dan 5.535 jiwa perempuan, dengan 3058 kepala keluarga. Berikut disajikan pada Tabel 2 komposisi penduduk Kelurahan Babakan Pasar berdasarkan umur pada tahun 2008. Tabel 2. Komposisi Penduduk Kelurahan Babakan Pasar Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008 No Kelompok Umur tahun Penduduk Laki-laki jiwa Perempuan jiwa Jumlah jiwa Presentase 1 0-4 405 407 812 7,18 2 5-9 479 478 957 8,46 3 10-14 429 387 816 7,21 4 15-19 249 417 666 5,88 5 20-24 473 416 889 7,86 6 25-29 416 393 809 7,15 7 30-34 435 400 835 7,38 8 35-39 432 456 888 7,85 9 40-44 512 420 932 8,24 10 45-49 446 457 903 7,98 11 50-54 442 345 787 6,95 12 54-59 413 368 781 6,90 13 60-64 379 313 692 6,11 14 65 keatas 265 285 550 4,86 Total 5.775 5.542 11.317 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Babakan Pasar , 2008 Berdasarkan kewarganegaraan, terdapat 11.314 jiwa WNI dan 3 WNA. Bila dilihat dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kelurahan Babakan Pasar, sex ratio sebesar 104. Artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk di Kelurahan Babakan Pasar adalah 26.938 jiwakm 2 . Ini menunjukkan bahwa pemukiman di Kelurahan Babakan Pasar merupakan pemukiman padat penduduk.

5.1.2.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Menurut Rata- rata Lama Sekolah

Penduduk Kelurahan Babakan Pasar menurut presentase rata-rata sekolah terbesar yaitu pada tingkat tamat SLA yaitu sebesar 32,38. Namun, ada pula yang sekolah tidak sampai tamat, baik itu di tingkat SD, SLP, maupun SLA. Salah satu faktor tidak menamatkan sekolah adalah ketidakmampuan secara finansial. Untuk lebih lengkapnya sebaran penduduk berdasarkan tingkat pendidikan menurut rata-rata lama sekolah dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Menurut Rata - rata Lama Sekolah Tahun 2008 No Jenjang Sekolah Jumlah Jiwa Presentase 1 Tamat SD 1.182 30,37 2 Tidak Tamat SD 38 0,98 3 Tamat SLP 831 21,35 4 Tidak Tamat SLP 65 1,67 5 Tamat SLA 1.266 32,53 6 Tidak Tamat SLA 17 0,44 7 Tamat D-III 183 4,70 8 Tamat Sarjana 310 7,97 Total 3.892 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Babakan Pasar , 2008

5.1.2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Menurut data monografi kelurahan, nilai presentase terbesar mata pencaharian yang digeluti penduduk Kelurahan Babakan Pasar adalah wiraswata sebanyak 868 jiwa 39,94. Sedangkan mata pencaharian sebagai TNI Polri memiliki presentase yang terkecil yaitu 0,05 atau sebanyak 1 jiwa. Wilayah Babakan Pasar yang berdekatan dengan pasar tradisional merupakan tempat yang potensial untuk mengembangkan kegiatan wirausaha, sehingga wiraswasta merupakan pekerjaan dengan presentase tertinggi. Adapun jumlah sebaran penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2008 No Mata Pencaharian Jumlah jiwa Presentase 1 Pegawai Negeri Sipil 24 1,10 2 TNI Polri 1 0,05 3 Swasta BUMN BUMD 692 31,85 4 Wiraswasta 868 39,94 5 Pertukangan 97 4,46 6 Pensiunan 58 2,67 7 Jasa 433 19,93 Total 2.173 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Babakan Pasar , 2008 Usaha perikanan terutama budidaya keramba merupakan pekerjaan yang sudah lama dilakukan oleh sebagian penduduk Kelurahan Babakan Pasar. Daerah aliran Sungai Ciliwung dengan arusnya yang deras, merupakan tempat yang potensial sebagai tempat budidaya keramba. Selain itu wilayah kelurahan yang berdekatan dengan Pasar Bogor, membuat penduduk banyak yang bekerja sebagai pedagang di pasar, kuli panggul, dan membuka toko sendiri di rumah dengan sumber stok barang dagangan dari Pasar Bogor. Lokasi yang strategis karena berdekatan dengan pasar, dimanfaatkan penduduk untuk menekan biaya distribusi sehingga merupakan lokasi yang potensial sebagai daerah perdagangan.

5.1.3 Sarana dan Prasarana Transportasi

Sarana dan prasarana transportasi merupakan infrastruktur dasar bagi pelaksanaan kegiatan masyarakat di segala bidang, baik ekonomi, sosial maupun pertahanan dan keamanan. Sistem transportasi akan menunjang dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi, sehingga penyelenggaraan sistem transportasi tidak dapat lepas dari rencana pengembangan ekonomi wilayah. Sarana transportasi Kelurahan Babakan Pasar terdiri dari 169 buah sepeda, 336 buah sepeda motor, 103 buah mobil penumpang, 8 buah mobil penumpang umum, 24 buah mobil barang dan 1 buah mobil bus. Wilayah pemukiman yang padat dan jalan yang berupa lorong-lorong menjadikan sepeda dan sepeda motor sarana transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat di Kelurahan Babakan Pasar.

5.1.4 Peribadatan

Sarana peribadatan di Kelurahan Babakan Pasar terdiri atas 7 buah masjid, 5 buah mushola, 2 buah gereja dan 3 buah vihara. Keberadaan sarana peribadatan menunjukkan bahwa komposisi masyarakat yang terdiri dari berbagai macam agama dan kepercayaan dapat hidup berdampingan secara rukun. Mereka juga memiliki toleransi yang tinggi dalam perbedaan agama dan kepercayaan.

5.1.5 Sarana Kesehatan

Kelurahan Babakan Pasar memiliki sarana kesehatan yaitu 1 buah Puskesmas dan praktek bidan, 2 buah poliklinik, serta 4 buah laboratorium dan apotek. Aksesibilitas terhadap sarana kesehatan baik dan mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

5.1.6 Sarana Pendidikan

Terdapat beberapa sarana pendidikan di Kelurahan babakan Pasar, yaitu 4 gedung Taman Kanak-kanak TK, 1 gedung Sekolah Dasar SD dan 3 gedung Madrasah Iftidaiyah MI. Dibandingkan dengan jumlah penduduk usia sekolah di Kelurahan Babakan Pasar, sarana pendidikan sudah mewakili persyaratan wajib belajar 9 tahun yaitu adanya sekolah dasar dan sekolah lanjutan pertama.

5.1.7 Sarana Ekonomi

Sektor ekonomi yang ada di Kelurahan Babakan Pasar adalah sektor perikanan dan sektor perdagangan. Pada sektor perikanan terdapat 20 kepala keluarga yang mempunyai budidaya karamba dan pada sektor perdagangan terdapat 2.560 toko serta 66 warung. Sektor perikanan dapat dikembangkan karena Kelurahan Babakan Pasar berada di daerah aliran Sungai Ciliwung. Penduduk Kelurahan Babakan Pasar lebih memilih sektor perdagangan dengan membuka toko atau warung, dengan alasan lokasi Kelurahan Babakan Pasar yang strategis untuk sektor perdagangan. 5.2 Kegiatan “Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret tahun 2008 dan bertempat di beberapa wilayah di Kota Bogor, diantaranya Kelurahan Babakan Pasar dan Kelurahan Kedung Badak. Bentuk kegiatan ini berupa pengadaan sarana prasarana kebersihan berupa tong sampah yang memilah sampah organik dan anorganik, papan petunjuk daur ulang sampah, dan gerobak sampah. Melalui kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan ini diharapkan dapat mengurangi beban sampah dan merubah kebiasaan masyarakat yang mempunyai kebiasaan membuang sampah ke sungai, sesuai dengan tujuan dari DLHK yaitu untuk meningkatkan perbaikan kualitas lingkungan hidup terutama kualitas air sungai. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat bantaran sungai dan hasil dari kegiatan ini dapat memberikan dampak berupa: 1. Tersedianya informasi atau data kualitas lingkungan hidup Kota Bogor. 2. Tersedianya tong sampah organik dan anorganik 3. Tersedianya gerobak sampah 4. Tersedianya sarana pembinaansosialisasi berupa papan informasi 5. Perubahan perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Proses perencanaan kegiatan dilakukan secara perwakilan yaitu dengan mengundang ketua RTRW dan organisasi kepemudaan di Kelurahan Babakan Pasar. DLHK Kota Bogor menggunakan jasa kontraktor sebagai pelaksana kegiatan secara fisiknya. Namun, DLHK belum menggunakan jasa konsultan atau penyuluh untuk melakukan sebuah pendampingan kepada masyarakat untuk berpartisipasi. Dari hasil pengamatan di lapangan, kegiatan ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat, misalnya dari jumlah tempat sampah yang masih kurang untuk ukuran kelurahan, daya tampung tempat sampah yang terlalu kecil untuk menampung sampah, dan penempatan tempat sampah yang kurang melibatkan masyarakat. Bantuan yang diberikan cenderung bersifat top down yang tidak melibatkan masyarakat dalam mekanisme bantuan ini dan hanya memberikan bantuan tanpa ada pembangunan kelembagaan pengelolaan sampah. DLHK belum memberikan pendamping atau fasilitator untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat yang berkelanjutan di lapangan. Kegiatan atau kebijakan yang bersifat top down biasanya tidak sebaik kegiatan yang bersifat bottom up karena dalam kegiatan yang bersifat top down masyarakat hanya menjadi obyek dari kegiatan. Dalam kasus ini, masyarakat kurang diberi peran dalam turut serta menentukan arah dari kegiatan yang dilaksanakan. DLHK sebagai pemberi bantuan juga kurang memahami apa yang tepat dibutuhkan oleh masyarakat. Contohnya seperti ada beberapa gerobak sampah yang ditujukan untuk penduduk di Pulo Geulis yang tidak dapat digunakan karena lebar gerobak sampahnya lebih lebar dari badan jembatan untuk menuju ke Pulo Geulis. Keadaan dan kondisi yang terjadi di lapangan dapat menggambarkan bahwa kegiatan yang bersifat top down kurang efektif untuk diterapkan dalam kasus ini. Solusinya adalah pelibatan masyarakat dalam setiap unsur kegiatan, sehingga kegiatan yang dilaksanakan tidak menjadi sia-sia dan tepat sasaran. Untuk itu DLHK perlu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. DLHK perlu menunjukkan kepada masyarakat manfaat dari kegiatan ini, sehingga masyarakat akan tertarik dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan. Selain itu pemberian pendampingan atau penyuluh kepada masyarakat merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan.

5.3 Faktor Internal Responden

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian susu formula anak pada keluarga berpendapatan rendah (kasus di kelurahan Tegallega dan Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

1 9 80

Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 9 68

Analisis Relokasi Pemukiman Penduduk di Semapadan Sungai Ciliwung Dengan Pendekalan Willingness To Accept (Kasus Kelurahan Kedunghalang Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor).

0 9 223

Persepsi Masyarakat Bantaran Sungai Ciliwung tentang Kegiatan “Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

0 4 111

Perencanaan lanskap sempadan sungai Ciliwung untuk peningkatan kualitas lingkungan alami kota Bogor

2 16 135

Kajian beban pencemaran dan daya tampung pencemaran sungai Ciliwung di Segmen kota Bogor

0 11 126

Kajian beban pencemaran dan daya tamping pencemaran sungai Ciliwung di segmen Kota Bogor

0 5 127

Strategi Meningkatkan Partisipasi Para Pihak dalam Pembangunan Hutan Kota di Kota Bogor (Studi Kasus di Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor)

2 17 159

Kajian Beban Pencemaran dan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciliwung Hulu Segmen Kabupaten Bogor

1 5 47

Evaluasi Lanskap Permukiman Padat Kelurahan Babakan Pasar Sebagai Upaya Pendukung Revitalisasi Kawasan CBD (Central Business District) Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor

1 4 84