2 Partisipasi 1. Pengertian Partisipasi Tipologi Partisipasi
sungai buatan kanal saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Peraturan Pemerintah PP No.
351991 pasal 1 menjelaskan bahwa bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai dihitung dari tepi palung sampai dengan kaki tanggul
tepi sungai bagian bawah sebelah dalam. Kemudian Keppres No. 321990 pasal 16 menyebutkan bahwa kriteria bantaran sungai yaitu sekurang-kurangnya 100
meter di kiri dan kanan dilihat dari aliran sungainya sungai besar dan 50 meter di kiri dan kanan anak sungai yang berada di luar pemukiman Priambodo, 2005.
Masyarakat bantaran sungai adalah masyarakat yang tinggal dari 0-100 meter dari sungai, yang masih memanfaatkan sumberdaya sungai, misalnya
mandi, cuci, kakus MCK, menangkap ikan, dan kegiatan ekonomi lainnya. Masyarakat di Kelurahan Babakan Pasar sebagian besar dapat dikatakan sebagai
masyarakat bantaran sungai, karena karakteristiknya yang sesuai dengan definisi masyarakat bantaran sungai.
2. 2 Partisipasi 2. 2. 1. Pengertian Partisipasi
Partisipasi adalah sebuah proses dimana pihak-pihak yang berkepentingan memberikan kontribusi secara sukarela dalam program masyarakat yang ditujukan
untuk pembangunan nasional Kumar, 2002. Selanjutnya Kumar 2002 menjelaskan di dalam partisipasi termasuk pelibatan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan, penerapan program, diskusi mengenai manfaat dari program pembangunan, dan pelibatan mereka dalam rangka mengevaluasi
beberapa program. Untuk partisipasi masyarakat dijelaskan sebagai proses aktif oleh pemegang kepentingan atau kelompok yang mempengaruhi arah dan
keputusan dari proyek pembangunan dengan pandangan untuk menambah pendapatan mereka, pertumbuhan pribadi, self-reliance, atau nilai-nilai lainnya.
Pretty et al 1995 menjelaskan partisipasi adalah sebuah proses dimana pihak-pihak yang berkepentingan mempengaruhi dan memegang kendali atas
kebijakan pembangunan, keputusan, dan sumberdaya yang mempengaruhi mereka. Partisipasi meliputi pembagian informasi serta metode konsultasi untuk
mendukung kerjasama dan pemberian wewenang yang lebih memberikan pengaruh dan kendali pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pada penelitian ini partisipasi dapat diartikan keikutsertaan masyarakat bantaran Sungai Ciliwung dalam kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana
Pencemaran Lingkungan. Arti keikutsertaan dalam hal ini dapat berupa mempengaruhi, mengusulkan, dan hal-hal yang sifatnya melibatkan diri di dalam
kegiatan.
2. 2. 2. Tipologi Partisipasi
Pretty et al 1995 menjelaskan tipologoli partisipasi yang terbagi ke dalam tujuh jenis. Dijelaskan di dalamnya bagaimana partisipasi dapat
menunjukkan perbedaan pemahaman dari partisipasi yang dimiliki masyarakat. Pembagian itu meliputi :
1. Partisipasi Pasif Passive Participation. Masyarakat turut berpartisipasi dengan adanya pemberitahuan apa yang
akan terjadi atau yang telah terjadi. Hal tersebut merupakan pemberitahuan umum oleh manajemen proyek tanpa mendengarkan respon dari
masyarakat. 2. Partisipasi dalam Memberikan Informasi Participation in Information
Giving .
Masyarakat berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti menggunakan kuesioner atau pendekatan yang serupa.
Masyarakat tidak memiliki kesempatan dalam mempengaruhi proses seperti yang telah ditemukan oleh peneliti.
3. Partisipasi dengan Berkonsultasi Participation by Consultation. Masyarakat berpartisipasi dengan berkonsultasi, dan masyarakat luar
mendengar untuk mengetahuinya. Para profesional mendefinisikan kedua permasalahan dan solusi, dan mungkin merubah dalam respon masyarakat.
4. Partisipasi untuk Bantuan Materi Participation for Material Incentives. Masyarakat berpartisipasi dengan menyediakan sumberdaya, contohnya
buruh, dalam pengembalian untuk makanan, uang, atau materi lainnya. Kebanyakkan dari peneliti lapang jatuh dalam kategori ini, seperti para
petani menyediakan ladang namun tidak terlibat dalam percobaan atau proses belajar. Sangatlah umum untuk melihat ini sebagai sebuah
partisipasi, sebelum masyarakat tidak memiliki kepentingan dalam aktivitas perpanjangan ketika bantuan usai.
5. Partisipasi Fungsional Functional Participation. Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk kelompok untuk mencapai
target yang berhubungan dengan proyek, dimana dapat melibatkan pembangunan atau promosi dari organisasi sosial. Pelibatan tidak menjaga
untuk mencapai pada tahap awal dari siklus proyek atau perencanaan, namun sedikit setelah keputusan besar dibuat.
6. Partisipasi Interaktif Interactive Participation. Masyarakat berpartisipasi dalam analisis bersama, pembangunan dari
perencanaan, dan penguatan institusi lokal. Partisipasi dilihat sebagai sebuah hak, tidak hanya sebagai wacana untuk mencapai tujuan poyek.
7. Mobilisasi Diri Self Mobilitation. Masyarakat berpartisipasi dengan mengambil inisiasi mandiri dari institusi
luar untuk merubah sistem. Mereka mengembangkan hubungan dengan institusi luar untuk sumberdaya dan petunjuk-petunjuk teknis yang mereka
butuhkan, namun mengendalikan penggunaan sumberdaya. Tipe partisipasi ini mungkin akan berhadapan dengan distribusi kemakmuran
dan kekuatan yang telah ada sebelumnya.
2. 2. 3. Peranan Partisipasi Masyarakat