Faktor Internal Responden HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Faktor Internal Responden

Faktor internal responden masyarakat bantaran Sungai Ciliwung adalah gambaran dari karakteristik masing-masing responden. Faktor internal responden ini dibagi ke dalam umur, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, lama tinggal, banyaknya tanggungan keluarga, dan jenis pekerjaan.

5.3.1 Umur

Umur atau usia seseorang merupakan aspek internal yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat partisipasi seseorang terhadap program. Umur dapat berperan besar pada seseorang dalam menerima atau mengadopsi berbagai perubahan termasuk perubahan lingkungan dan perubahan sosial Hurlock, 1980. Umur juga berpengaruh pada seseorang dalam memberikan kontribusinya terhadap suatu kegiatan. Tingkat umur seseorang menggambarkan keadaan fisik yang berbeda. Semakin tua seseorang, relatif berkurang kemampuan fisiknya dan keadaan tersebut akan mengurangi partisipasi sosialnya. Data umur kepala keluarga responden ditampilkan pada Tabel 5 berikut.. Tabel 5. Keragaan Umur Kepala Keluarga Responden di Kelurahan Babakan Pasar No Selang Umur tahun Banyaknya Reponden Persentase 1 27 – 35 12 40,0 2 36 – 43 6 20,0 3 44 – 51 3 10,0 4 52 – 59 5 16,7 5 60 – 67 3 10,0 6 68 – 75 1 3,3 Total 30 100,0 Tabel 5 menunjukkan bahwa umur kepala keluarga responden di Kelurahan Babakan Pasar berada pada usia produktif. Umur kepala keluarga responden terbanyak pada selang umur 27 tahun sampai 35 tahun. Menurut Hurlock 1980 tahap perkembangan manusia terdiri dari tahap anak-anak periode awal 2 – 6 tahun, anak-anak periode akhir 6 – matang secara seksual, remaja awal 13 – 16 tahun, remaja akhir 16 -18 tahun, dewasa dini 18 – 40 tahun, dewasa madya 40 – 60 tahun, dan dewasa lanjut 60 tahun. Jadi kisaran umur responden berada pada tahap dewasa dini hingga dewasa lanjut. Rata-rata umur responden adalah 43 tahun, berada pada tingkat dewasa madya. Lama Tinggal Lama tinggal responden didasarkan pada lamanya responden tinggal di Kelurahan Babakan Pasar dalam hitungan tahun. Lama tinggal diduga memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi responden terhadap program. Lama tinggal reponden dapat membuat responden merasa semakin memiliki lingkungan tempat tinggalnya dan peduli akan pentingnya kebersihan lingkungan tinggalnya. Data lama tinggal responden di Kelurahan Babakan Pasar disajikan.pada Tabel 6. Tabel 6. Lama Tinggal Responden di Kelurahan Babakan Pasar No Lama Tinggal Tahun Banyaknya Responden Persentase 1 1 – 11 3 10,0 2 12 – 21 3 10,0 3 22 – 31 8 26,7 4 32 – 41 6 20,0 5 42 – 51 5 16,7 6 52 – 61 5 16,7 Total 30 100,0 Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa lama tinggal responden berkisar dari 1 - 61 tahun. Rata-rata lama tinggal responden adalah 33,6 tahun. Dari data dapat dilihat bahwa wilayah bantaran Sungai Ciliwung sudah didiami sejak lama dan merupakan wilayah pemukiman tua di Kota Bogor. Pengamatan lapangan juga menunjukkan bahwa banyak ditemui bangunan-bangunan atau rumah yang sudah tua, sehingga dapat disimpulkan pemukiman di Kelurahan Babakan Pasar sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan merupakan salah satu unsur yang diduga sebagai salah satu faktor internal yang berhubungan dengan tingkat partisipasi responden terhadap program. Tingkat pendidikan menggambarkan kemampuan seseorang dalam memahami dan menerapkan fungsi mereka sebagai masyarakat yang mendiami Kelurahan Babakan Pasar. Oleh karena itu pendidikan akan mampu mempengaruhi tingkat partisipasi seseorang. Berikut tingkat pendidikan yang digambarkan melalui lamanya pendidikan formal yang ditempuh responden dan ditampilkan pada Tabel 7. Tabel 7. Tingkat Pendidikan Responden di Kelurahan Babakan Pasar No Tingkat Pendidikan Banyaknya Responden Persentase 1 SD 10 33,3 2 SLP 13 43,3 3 SLA 7 23,3 Total 30 100,0 Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa lama pendidikan yang paling banyak ditemui adalah pendidikan dasar yaitu SLP sebanyak 13 responden dan SD sebanyak 10 responden. Rata-rata lama pendidikan formal yang ditempuh responden adalah 8,7 tahun. Data menunjukkan masih ada 10 responden yang tidak memenuhi program wajib belajar 9 tahun dari pemerintah. Tingkat pendidikan responden yang relatif rendah disebabkan oleh unsur keluarga mereka yang umumnya kurang mampu dan berpandangan sempit mengenai pentingnya pendidikan. Jumlah Pendapatan RumahTangga Jumlah pendapatan rumah tangga responden tiap bulannya merupakan salah satu faktor internal yang diduga memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi seseorang. Tingkat pendapatan merupakan jumlah rupiah yang diterimanya per bulan dari pekerjaannya. Pendapatan dapat mempermudah seseorang melakukan kegiatan sehari-hari, baik kegiatan ekonomi maupun sosial termasuk untuk berpartisipasi aktif pada kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Berikut data pendapatan responden yang disajikan dalam Tabel 8. Tabel 8. Keragaan Pendapatan Rumah Tangga Responden di Kelurahan Babakan Pasar No Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Rupiah Banyaknya Responden Persentase 1 pendapatan ≤ 500.000 4 13,3 2 500.000 pendapatan ≤ 1.000.000 12 40,0 3 1.000.000 pendapatan ≤ 1.500.000 7 23,3 4 1.500.000 pendapatan ≤ 2.000.000 4 13,3 5 2.000.000 pendapatan ≤ 2.500.000 1 3,3 6 2.500.000 pendapatan ≤ 3.000.000 1 3,3 7 pendapatan 3.000.000 1 3,3 Total 30 100,0 Berdasarkan data pada Tabel 8 responden pada umumnya memiliki pendapatan rumah tangga dengan kisaran Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 per bulannya yaitu 12 responden 40,0 diikuti dengan Rp 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00 per bulannya yaitu 7 responden 23,3. Rata-rata pendapatan adalah Rp 1.269.000,00. Jika dikaitkan dengan nilai UMR Kota Bogor per 2007 yang sebesar Rp 873.271,00 per bulan Wikipedia 2007, maka masih ada sebanyak 8 responden 26,7 yang memiliki pendapatan rata-rata per bulan dibawah UMR Kota Bogor. Mereka umumnya bekerja serabutan sebagai buruh atau pembantu rumah tangga. Standar baku yang ditetapkan oleh Walikota Bogor dan beberapa wilayah di Indonesia masih dirasakan kurang sesuai dengan standar kemiskinan dunia. Standar baku dari ILO-PBB misalnya, rakyat disebut belum sejahtera apabila pendidikan minimal tamat SMA sederajat anggota keluarga belum tercapai, konsumsi gizi masih di bawah 2.000 kalori, belum punya rumah layak huni dan pendapatannya masih di bawah US2,00 per harinya. Sedang di Indonesia, belum semua standar itu dipakai walaupun banyak negara telah mengikuti standar yang ditetapkan PBB Wikipedia 2007. Banyaknya Tanggungan Keluarga Banyaknya tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor internal yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat partisipasi responden. Semakin banyak anggota keluarga maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan dari rumah tangga tersebut. Berikut dapat dilihat jumlah tanggungan keluarga responden yang disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Keragaan Banyaknya Tanggungan Keluarga Responden di Kelurahan Babakan Pasar No Banyaknya Tanggungan Keluarga Jumlah Responden Persentase 1 1 - 3 14 46,7 2 4 - 6 13 43,3 3 7 - 9 3 10,0 Total 30 100,0 Berdasarkan data pada Tabel 9 terlihat jumlah tanggungan keluarga responden yang terkecil adalah satu orang dan terbanyak adalah sembilan orang. Pada umumnya tanggungan keluarga responden berada dalam selang 1 - 3 orang 46,7 diikuti oleh responden dengan selang 4 – 6 orang 43,3. Pengkategorian keluarga di Kelurahan Babakan Pasar menurut Koentjaraningrat 2004 menunjukkan beberapa responden tergolong ke dalam keluarga inti konjugal yaitu keluarga dari suami, istri dan anak-anak kandung mereka, anak adopsi atau keduanya. Namun ada beberapa juga keluarga yang dihuni oleh orang tua, mertua, ipar, atau saudara lain yang disebut dengan keluarga batih. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor internal responden yang diduga memiliki korelasi dengan tingkat partisipasi responden. Kegiatan dan kesibukan berbeda yang dimiliki oleh masing-masing responden akan menimbulkan kebutuhan dan kepentingan yang berbeda pula. Berikut data jenis pekerjaan responden yang disajikan melalui Tabel 10. Tabel 10. Keragaan Jenis Pekerjaan Responden di Kelurahan Babakan Pasar No Jenis Pekerjaan Banyaknya Responden Persentase 1 PNS 1 3,3 2 Buruh 8 26,7 3 Karyawan 4 13,3 4 Pedagang 4 13,3 5 Pensiunan 3 10,0 6 Purnawirawan 1 3,3 7 Supir 3 10,0 8 Wiraswasta 6 20,0 Total 30 100,0 Jenis pekerjaan yang paling banyak ditemui di seluruh responden adalah buruh yaitu sebanyak 8 responden 26,7. Data ini menunjukkan lingkungan bantaran Sungai Ciliwung di Kelurahan Babakan Pasar banyak dihuni oleh masyarakat kelas buruh dan pekerja serabutan. Suami atau kepala rumah tangga menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga responden. Lokasi yang berdekatan dengan pasar memberikan keuntungan bagi penduduk di Kelurahan Babakan Pasar. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuka toko, usaha, atau pun menjadi pedagang di pasar. Kegiatan wirausaha pun banyak dijalani warga, karena mereka dapat menghemat biaya distribusi. Untuk jenis pekerjaan karyawan, penduduk mendapatkan keuntungan karena wilayah tempat tinggalnya yang berdekatan dengan Terminal Bus Baranangsiang, sehingga bagi mereka yang harus bekerja di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi maupun Bogor mendapat keuntungan dari kemudahan transportasi umum.

5.4 Faktor Eksternal Responden

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian susu formula anak pada keluarga berpendapatan rendah (kasus di kelurahan Tegallega dan Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

1 9 80

Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 9 68

Analisis Relokasi Pemukiman Penduduk di Semapadan Sungai Ciliwung Dengan Pendekalan Willingness To Accept (Kasus Kelurahan Kedunghalang Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor).

0 9 223

Persepsi Masyarakat Bantaran Sungai Ciliwung tentang Kegiatan “Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

0 4 111

Perencanaan lanskap sempadan sungai Ciliwung untuk peningkatan kualitas lingkungan alami kota Bogor

2 16 135

Kajian beban pencemaran dan daya tampung pencemaran sungai Ciliwung di Segmen kota Bogor

0 11 126

Kajian beban pencemaran dan daya tamping pencemaran sungai Ciliwung di segmen Kota Bogor

0 5 127

Strategi Meningkatkan Partisipasi Para Pihak dalam Pembangunan Hutan Kota di Kota Bogor (Studi Kasus di Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor)

2 17 159

Kajian Beban Pencemaran dan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciliwung Hulu Segmen Kabupaten Bogor

1 5 47

Evaluasi Lanskap Permukiman Padat Kelurahan Babakan Pasar Sebagai Upaya Pendukung Revitalisasi Kawasan CBD (Central Business District) Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor

1 4 84