Besarnya tingkat pencemaran Sungai Ciliwung dan sungai lain di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek mencerminkan rendahnya
tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas sungai bagi kehidupan. Menurut Anonim 2006 banyaknya limbah sungai di
Jabodetabek ada hubungannya dengan sampah yang dihasilkan penduduk, yaitu sebanyak 25.000 meter kubik per hari. Jika tidak dilakukan upaya pengendalian,
jumlah sampah diperkirakan menjadi dua kali lipat pada tahun 2010. Karena itu, besarnya partisipasi masyarakat memiliki arti yang strategis dalam pengendalian
masalah sampah dan pencemaran lingkungan. Menurut Kumar 2002 partisipasi harus dinilai sebagai keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota
masyarakat dalam suatu kegiatan atau sebagai proses dimana pihak-pihak yang berkepentingan saling mempengaruhi dan dapat memegang kendali atas kebijakan
pembangunan, keputusan, dan sumberdaya yang mempengaruhi mereka sendiri. Partisipasi juga diperlukan untuk menjamin keberlanjutan program.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK Kota Bogor mengadakan Program Pencegahan Pencemaran
Lingkungan. Salah satu kegiatannya adalah “Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” berupa pemberian bantuan tempat sampah
organik dan anorganik kepada masyarakat bantaran Sungai Ciliwung. Diantara kelompok masyarakat yang menerima bantuan tersebut adalah masyarakat di
Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Selain di Kelurahan Babakan Pasar, DLHK juga mengadakan kegiatan ini di Kelurahan
Kedung Badak. Alasan memilih Kelurahan Babakan Pasar adalah wilayahnya yang berdekatan dengan Pasar Bogor dan merupakan pemukiman padat
penduduk.
1.2 Perumusan Masalah
Sungai merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat bantaran sungai. Sungai Ciliwung di Kelurahan Babakan Pasar selain digunakan sebagai MCK
Mandi, Cuci, Kakus oleh masyarakat, juga menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah bagi sebagian masyarakat. Hal ini menjadikan kondisi sungai menjadi
kotor dan tercemar. Pencemaran sungai di hulu pada akhirnya akan berdampak ke
hilir, yaitu Teluk Jakarta. Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK menyadari kondisi tersebut tidak baik bagi
lingkungan, oleh karena itu DLHK membuat program pencegahan pencemaran lingkungan. Program tersebut dikemas dalam kegiatan ”Pengadaan Sarana
Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan”. Bantuan tersebut bertujuan untuk mengurangi kuantitas sampah yang dibuang ke sungai dan merubah
kebiasaan masyarakat bantaran sungai yang biasa membuang sampah ke sungai. Tujuan bantuan ini tidak akan tercapai, apabila tidak melibatkan masyarakat
dalam pengelolaan bantuan. Dengan melibatkan masyarakat, maka keberlanjutan program bantuan sampah akan tetap berjalan baik meskipun program tersebut
telah dihentikan. Untuk itu penelitian ini akan mencoba mengetahui, mempelajari, dan memahami permasalahan berikut ini:
1. Profil masyarakat bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Kelurahan Babakan
Pasar. 2.
Partisipasi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung dalam kegiatan ”Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” di
Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor. 3.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Kelurahan Babakan Pasar pada kegiatan
”Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan”.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui profil masyarakat bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Kelurahan Babakan Pasar.
2. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung di
wilayah Kelurahan Babakan Pasar dalam kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan dari DLHK Kota Bogor di
daerah aliran Sungai Ciliwung. 3.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan tingkat partisipasi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Kelurahan
Babakan Pasar terhadap kegiatan dari DLHK.
Manfaat penelitian ini adalah : 1.
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan,
Departemen Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
2. Menjadi sarana bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah
diperoleh di Departemen Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
3. Menjadi bahan masukan bagi stakeholder yang terlibat dalam institusi
pengelolaan sampah di daerah aliran sungai Ciliwung. 4.
Menambah wawasan bagi penulis dalam bidang sosial ekonomi perikanan.
II. TINJAUAN PUSTAKA