Produktivitas Dugaan Model Ekonometrika

77 Sebaliknya jika harga jagung turun sebesar satu rupiah, maka petani akan lebih menanam padi sehingga luas areal panen padi semakin meningkat 2,70 hektar, cateris paribus . Akan tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan secara statistik pada taraf nyata 0,20. Hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan bahwa meskipun terjadi peningkatan harga jagung, maka tidak mungkin secara langsung petani akan beralih menanam jagung.

6.2.2. Produktivitas

Persamaan produktivitas padi dipengaruhi oleh harga gabah di tingkat petani, luas areal irigasi, upah tenaga kerja, penggunaan pupuk dan trend. Keempat variabel tersebut yaitu harga gabah di tingkat petani, luas areal panen, penggunaan pupuk dan trend berpengaruh positif terhadap produktivitas padi di Kabupaten Siak. Sedangkan variabel upah tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap produktivitas padi. Nilai koefisien determinasi R-square dari model produktivitas adalah sebesar 0,9350, artinya 93,50 produktivitas padi dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel eksogen dalam model yakni harga gabah di tingkat petani, luas areal irigasi, upah tenaga kerja, penggunaan pupuk dan trend. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat di dalam model. Dari hasil uji statistik F menunjukkan bahwa variabel eksogen secara bersama-sama berpengaruh nyata pada taraf 0,20 terhadap produktivitas padi Kabupaten Siak. Sedangkan hasil uji statistik t, menunjukkan bahwa variabel luas areal irigasi, upah tenaga kerja, penggunaan pupuk dan trend berpengaruh nyata terhadap luas areal panen pada taraf nyata 0,20. Sedangkan variabel harga gabah di tingkat petani tidak berpengaruh secara signifikan pada 78 taraf nyata 0,20. Hasil estimasi parameter produktivitas padi di Kabupaten Siak dapat dilihat pada Persamaan 6.2 berikut. t Q = 7,72 + 3,51E-04 t HG + 5,71E-05 t LAP – 4,21E-04 t LUTK + 0,18 0,06 7,59E-03 t LPGU + 0,17 t TREN .............................................6.2 0,09 0,18 R-square = 93,5, Adj-R square = 77,3 dan Prob F-statistik = 0,15 Keterangan: t Q : Produktivitas padi tahun ke t ton ha t HG : Harga riil gabah di tingkat petani tahun ke t Rpkg t LAP : Luas areal panen padi tahun ke t ha t LUTK : Lag upah tenaga kerja tahun ke t RpHOK t LPGU : Lag Penggunaan pupuk urea tahun ke t kgha t TREN : Trend waktu Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien estimasi variabel harga gabah ditingkat petani sebesar 3,51E-04. Artinya bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap produktivitas padi, yaitu apabila terjadi kenaikan harga gabah di tingkat petani satu rupiah maka akan meningkatkan produktivitas padi sebesar 3,51E-04 ton per hektar. Sebaliknya apabila terjadi penurunan harga gabah di tingkat petani sebesar satu rupiah maka produktivitas padi akan berkurang sebesar 3,51E-04 ton per hektar, cateris paribus. Nilai koefisien variabel luas areal panen padi sebesar 5,71E-05, artinya bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap produktivitas padi di Kabupaten Siak. Jika terjadi peningkatan luas areal panen padi satu hektar, maka produktivitas padi akan meningkat sebesar 5,71E-05 ton per hektar. Begitu pula 79 sebaliknya jika terjadi penurunan luas areal panen padi satu hektar, maka produktivitas padi akan berkurang sebesar 5,71E-05 ton per hektar, cateris paribus . Variabel lag upah tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap produktivitas dengan nilai koefisien sebesar -4,21E-04. Apabila lag upah tenaga kerja meningkat satu rupiah, maka produktivitas padi akan berkurang sebesar 4,21E-04 ton per hektar. Jika lag upah tenaga kerja turun satu rupiah, maka produktivitas padi akan meningkat sebesar 4,21E-04 ton per hektar, cateris paribus. Nilai koefisien variabel lag penggunaan pupuk urea yang diperoleh dari hasil analisis sebesar 7,59E-03. Varibel tersebut berpengaruh positif terhadap produktivitas. Jika lag penggunaan pupuk urea ditingkatkan satu Kg per hektar, maka produktivitas akan meningkat sebesar 7,59E-03 ton per hektar, apabila lag penggunaan pupuk urea dikurangi satu Kg per hektar, maka produktivitas padi akan berkurang sebesar 7,59E-03 ton per hektar, cateris paribus. Peningkatan ini dalam arti bahwa tingkat penggunaan pupuk di daerah tersebut belum optimal. Sehingga penambahan penggunaan pupuk terhadap tanaman padi, akan meningkatkan produktivitas padi. Nilai koefisien trend waktu yang dihasilkan dari analisis adalah 0,17 dan berpengaruh nyata pada taraf 0,20. Artinya bahwa terdapat pengaruh positif perkembangan teknologi yang diwakili oleh variabel trend waktu.

6.2.3. Konsumsi Beras