89 menurun sebesar 0,23, sehingga konsumsi terhadap beras meningkat sebesar
0,68.
6.3.2.5. Kenaikan Harga Gabah di Tingkat Petani dan Luas Areal irigasi Sebesar 10
Dampak kenaikan harga gabah di tingkat petani dan luas areal irigasi disajikan pada Tabel 15. Kenaikan kedua veriabel ini secara bersama dapat
menyebabkan peningkatan luas areal panen, produktivitas, produksi padiberas dan konsumsi beras berturut-turut: 197,38, 23,01, 266,00 dan 11,97 dan
penurunan harga eceran beras 3,99. Kombinasi kenaikan harga gabah di tingkat petani dan luas areal irigasi
dapat mendorong petani produsen untuk memperluas daerah garapannya. Kenaikan harga gabah di tingkat petani mendorong insentif petani untuk
meningkatkan produksi padiberas, karena petani akan mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil panen padi, sehingga petani akan meningkatkan luas areal
panen yang dapat meningkatkan produktivitas dan produksi padiberas. Sedangkan peningkatan luas areal irigasi mendorong peningkatan luas areal
panen, produktivitas dan produksi padi secara teknis melalui peningkatan ketersediaan air bagi tanaman padi. Hal ini terlihat dari persentase peningkatan
variabel lebih besar dari simulasi kombinasi antara berbagai variabel lain. Sesuai dengan deskripsi fenomena ini, maka untuk tujuan program
pencapaian target pemenuhan beras dari kemampuan produksi sendiri, kebijakan seperti ini layak untuk disarankan bagi Kabupaten Siak. Terlihat bahwa dari
beberapa kegiatan simulasi, seluruh variabel endogen sangat mengikuti fenomena simulasi spasial kenaikan harga gabah di tingkat petani. Sehingga ketika
90 dilakukan kombinasi antara variabel harga gabah di tingkat petani dan luas areal
irigasi dinaikkan sebesar 10, diperoleh persentase perubahan yang sangat besar.
6.3.2.6. Kenaikan Harga Gabah di Tingkat Petani, Harga Pupuk Urea dan Luas Areal irigasi Sebesar 10
Dampak kenaikan harga gabah di tingkat petani, harga pupuk urea, dan luas areal irigasi sebesar 10 disajikan pada Tabel 15. Kenaikan harga gabah di
tingkat petani, harga pupuk urea, dan luas areal irigasi sebesar 10 berakibat pada peningkatan luas areal panen, produktivitas, produksi padiberas dan konsumsi
beras berturut-turut: 17,40, 3,70, 21,75 dan 0,98. Sedangkan yang terjadi pada harga eceran beras adalah adalah mengalami penurunan sebesar 0,33.
Simulasi kombinasi ketiga variabel ini memperlihatkan perubahan yang mengikuti fenomena simulasi spasial harga gabah di tingkat petani.
6.3.3. Penentuan Alternatif Kebijakan untuk Peningkatan Produksi Beras di Kabupaten Siak