mortalitas merupakan paremeter dasar yang diperlukan untuk menghitung stok suatu populasi ikan. Ketika parameter‐parameter ini digunakan sebagai parameter input
pada model hasil tangkapan perikanan, alternatif pengelolaan, dan akibatnya terhadap populasi atau komunitas ikan, seluruh parameter ini dapat digunakan dalam
hubungannya dengan perkiraan hasil tangkapan Wudneh
. Parameter pertumbuhan memegang peranan yang sangat penting dalam
pengkajian stok ikan dan dalam menyusun rencana pengelolaan perikanan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu aplikasi yang paling sederhana adalah
mengetahui panjang ikan pada umur tertentu atau dengan menggunakan inverse persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu mengetahui umur ikan pada panjang
tertentu.
4.2.4. Hubungan panjang berat
Berdasarkan contoh ikan ekor kuning di Perairan Kepulauan Seribu memiliki kisaran panjang antara ‐
mm dan kisaran berat antara ‐ gram. Berdasarkan
penelitian Marnane et al. , ikan ekor kuning di Kepulauan Karimunjawa pada
umumnya mencapai tahap dewasa pada ukuran ‐ cm dan pada selang ukuran ‐ cm atau ekor dalam kg baru merupakan ukuran tangkap yang optimal dalam
arti memiliki nilai ekonomis dan nilai ekologis tertinggi, sedangkan berdasarkan www.fishbase.com ukuran pertama kali matang gonad dari ikan ekor kuning berkisar
antara ‐ cm. Dapat disimpulkan berdasarkan contoh ikan pada saat penelitian bahwa ikan ekor kuning yang tertangkap dengan alat tangkap muroami di Perairan
Kepulauan Seribu belum memiliki ukuran optimal untuk tertangkap yang kebanyakan masih dalam tahap dewasa yang seharusnya belum boleh ditangkap.
Nilai b ikan ekor kuning betina lebih besar daripada nilai b ikan ekor kuning jantan. al ini dapat disebabkan oleh energi yang digunakan ikan jantan biasanya
lebih besar daripada ikan betina yang dapat menyebabkan ikan jantan mempunyai bentuk tubuh lebih langsing dan kurus, sedangkan ikan betina gerakannya lebih
lamban apalagi pada saat memijah karena berat gonad juga mempengaruhi berat tubuhnya. Pertambahan berat lebih cepat dari pertambahan panjang karena ikan
betina mempunyai kandungan lemak yang lebih banyak dibandingkan ikan jantan sehingga bentuk tubuh ikan betina pada umumnya gemuk dan lebih bulat.
Menurut Effendie apabila nilai b sama dengan tiga menunjukkan
bahwa pertumbuhan ikan tidak berubah bentuknya atau pertambahan panjang ikan
seimbang dengan pertambahan beratnya. Apabila nilai b yang didapatkan lebih besar dari tiga maka ikan tersebut dalam keadaan gemuk montok , dimana
pertambahan berat lebih cepat dari panjangnya, sedangkan apabila nilai b yang diperoleh lebih kecil dari tiga maka ikan tersebut berada dalam kondisi kurus,
dimana pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan beratnya.
ubungan panjang berat dari sutu populasi ikan mempunyai beberapa kegunaan, yaitu menurut Smith
dapat memprediksi berat suatu jenis ikan dari panjang ikan yang dapat berguna untuk mengetahui biomassa populasi ikan tersebut.
Parameter pendugaan antar kelompok‐kelompok ikan digunakan untuk mengidentifikasi keadaan populasi suatu jenis ikan berdasarkan ruang dan waktu,
sedangkan menurut Fafioye Oluajo
analisis panjang berat yang dihubungkan dengan data kelompok umur dapat digunakan untuk mengetahui komposisi stok, umur
saat pertama memijah, siklus kehidupan, kematian pertumbuhan, dan produksi. Pengamatan hubungan panjang berat ikan ekor kuning ternyata diperoleh hasil
bahwa ikan ekor kuning termasuk dalam kategori ikan yang pertumbuhannya tidak berubah bentuk atau pertambahan panjang ikan seimbang dengan pertambahan
beratnya. Menurut Effendie ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan, diantaranya adalah faktor dalam dan faktor luar yang mencakup jumlah dan ukuran makanan yang tersedia, jumlah makanan yang menggunakan sumber
makanan yang tersedia, suhu, oksigen terlarut, faktor kualitas air, umur, dan ukuran ikan serta matang gonad.
4.2.5. Tangkapan per satuan upaya