Alat Tangkap Ikan Ekor Kuning

2.2. Alat Tangkap Ikan Ekor Kuning

Alat tangkap yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan karang di Kepulauan Seribu adalah jaring muroami Lampiran . Menurut Subani dan Barus , muroami berasal dari kata muro yang merupakan jenis ikan Carangidae dan ami yang berarti alat. Jika dilihat dari pengoperasiannya, muroami dapat digolongkan ke dalam drive­in­net atau alat tangkap dengan penggiring. Berdasarkan klasifikasi alat tangkap menurut Brandt , muroami termasuk dalam drive­in net, dimana ikan ditangkap dengan cara menggiring ikan ke dalam alat tangkap jenis apa saja. Alat tangkap terdiri dari suatu konstruksi alat yang tetap stasioner , ikan digiring kedalamnya oleh nelayan yang berenang atau menyelam maupun dengan menggunakan tali penggiring. Menurut Subani dan Barus , satu unit alat tangkap muroami terdiri atas beberapa bagian, yaitu: Bagian jaring, terdiri atas kaki panjang, kaki pendek, dan kantong Lampiran . Pelampung, terdiri atas pelampung yang terdapat pada tali ris atas dan tali ris bawah Lampiran . Di bagian tertentu pada tali ris atas, diikatkan pelampung‐ pelampung kecil yang merupakan pelampung tetap. Pelampung tetap juga dipasang pada bagian atas mulut kantong. Selain itu, di atas mulut kantong dipasang pelampung dari bola gelas dan bambu. Kedua pelampung ini hanya dipasang pada waktu operasi penangkapan berlangsung. Pemberat, pemberat dari batu diletakkan pada bagian tali ris bawah dan pada bagian bawah mulut kantong Lampiran . Selain itu, pada saat operasional alat di bagian depan kaki dilengkapi dengan jangkar. Penggiring atau scare line terbuat dari tali sepanjang ± m. Pada salah satu ujung diikatkan pelampung bambu, sedangkan pada ujung yang lainnya diikatkan alat yang menghasilkan bunyi‐bunyian dari gelang‐gelang besi. Pada sepanjang tali pengiring dilengkapi dengan daun‐daun nyiur atau terkadang kain putih. Jumlah alat pengusir disesuaikan dengan jumlah orang yang bertugas sebagai penggiring Lampiran .

2.3. Analisis Frekuensi Panjang