14
3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan kan PP Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Pengambilan data primer berupa pengukuran
panjang dan berat ikan contoh yang ditangkap di perairan Kepulauan Seribu dan didaratkan di PP Pulau Pramuka dilakukan mulai tanggal Maret sampai Mei
dengan interval waktu pengambilan setiap bulan. Selanjutnya, pengumpulan data sekunder dilaksanakan dari bulan Februari sampai Juni
. Fokus utama penelitian adalah para nelayan yang menangkap ikan ekor kuning
di Perairan Kepulauan Seribu Lampiran dengan menggunakan alat tangkap yang dominan yaitu muroami di daerah sekitarnya dan mendaratkan hasil tangkapannya di
PP Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Dasar pertimbangan pemilihan PP Pulau Pramuka sebagai lokasi penelitian karena PP tersebut merupakan satu‐satunya
Pangkalan Pendaratan kan yang berlokasi di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu sehingga diharapkan informasinya dapat mewakili dan mencerminkan upaya
pengelolaan sumberdaya ikan ekor kuning di perairan Kepulauan Seribu dan sekitarnya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain penggaris cm dengan ketelitian , cm,
timbangan berkapasitas gram dengan ketelitian , gram, kamera digital, alat
tulis. Bahan yang digunakan antara lain peta lokasi penelitian, data sheet, formulir kuisioner, dokumen‐dokumen, dan literatur yang mendukung penelitian Lampiran .
3.3. Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari pengambilan ikan contoh dan wawancara
terhadap nelayan berdasarkan kuisioner Lampiran , sedangkan data sekunder terdiri dari data hasil tangkapan dan upaya tangkap beberapa tahun terakhir,
dokumen atau literatur yang mendukung penelitian. kan contoh ditangkap dengan jaring muroami yang terdiri dari tiga bagian yaitu: mulut, badan, dan kantong. Ukuran
mata jaring yang digunakan pada bagian mulut sebesar inchi , cm , bagian badan
sebesar ¾ inchi , cm , dan bagian kantong sebesar inchi , cm . Dari jumlah nelayan muroami, ikan contoh yang diambil berasal hanya dari satu nelayan
saja yang mendarat di PP Pulau Pramuka dengan dasar pertimbangan mengambil
dari total jumlah nelayan muroami yang ada. Nelayan yang terpilih dilakukan secara acak dengan menggunakan metode penarikan contoh acak sederhana simple
random sampling .
kan contoh diidentifikasi dengan cara mengamati morfologi ikan, yakni bentuk
tubuh, sirip pektoral, sirip dorsal, sirip ventral, sirip anal, sirip ekor, warna, dan ciri khusus lainnya. Pengambilan contoh ikan dilakukan dengan metode penarikan contoh
berlapis stratified random sampling adalah penarikan contoh yang dilakukan dengan cara populasi dibagi menjadi beberapa lapisan berdasarkan karakteristiknya. kan
contoh dibedakan berdasarkan ukurannya yaitu kecil ‐ cm , sedang
‐ cm , dan besar cm . Total ikan contoh yang diambil sebanyak
ekor setiap bulan. kan contoh kemudian diukur panjang dan berat. Panjang ikan yang diukur
adalah panjang total yaitu panjang ikan dari ujung mulut terdepan sampai dengan ujung sirip ekornya. kan yang telah diukur panjangnya langsung dipisahkan untuk
dilakukan pengukuran berat.
Pengambilan contoh responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling atau pemilihan responden dengan sengaja berdasarkan kesediaan anggota populasi. Menurut Sulistyo Basuki
, metode pengambilan contoh secara purposive purposive sampling adalah penarikan contoh yang dilakukan
berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Pengambilan contoh dilakukan terhadap nelayan yang dianggap mewakili sifat‐sifat dari keseluruhan nelayan yang
menangkap ikan ekor kuning di Perairan Kepulauan Seribu. Pengambilan contoh responden difokuskan pada satu jenis alat tangkap yaitu muroami. Jenis data yang
dikumpulkan melalui kuisioner adalah sebagai berikut :
Jenis, ukuran, komposisi dan produksi ikan;
seluruh jenis ikan yang tergolong dalam kategori ikan karang konsumsi akan dikumpulkan pada lokasi studi yang
telah ditetapkan. Namun, dari seluruh ikan karang konsumsi tersebut akan difokuskan pada ikan ekor kuning.
Jumlah dan kategori tipe kapal ikan;
seluruh kapal yang menangkap ikan di wilayah perairan tersebut akan mendaratkan ikannya di PP.
Alat tangkap;
jenis data ini meliputi jenis, kategori dan jumlah alat tangkap yang beroperasi.
Lokasi penangkapan;
karena setiap ikan memiliki lokasi penangkapan fishing ground
yang berbeda‐beda, oleh karena itu akan dilakukan inventarisasi lokasi penangkapan setiap ikan yang didaratkan.
Musim penangkapan;
data ini meliputi waktu‐waktu penangkapan ikan laut, yaitu musim panen dan paceklik.
Nelayan;
data nelayan yang relevan untuk dikumpulkan meliputi jumlah dan kategori nelayan.
Data sekunder dapat didapatkan dari instansi terkait, baik yang ada di lokasi penelitian maupun yang ada di Jakarta. Beberapa instansi yang dijadikan sumber bagi
data sekunder antara lain : Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DK Jakarta; Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu; Pangkalan Pendaratan kan Pulau Pramuka; dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam. Jenis data yang diperlukan adalah:
Produksi penangkapan Upayafrekuensi lamajumlah penangkapan
Sarana usaha perikanan kapal, alat tangkap, dll Pemasaran bentuk komoditas, tujuan, sistem pemasaran
3.4. Analisis Data 3.4.1. Sebaran frekuensi panjang