Penilaian Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Inspektorat Jenderal

No Sasaran RENSTRA ITJEN Kriteria Nilai Skor Ket. Indikator Kinerja S M A R T C 4 Tersedianya norma, standar dan prosedur yang lengkap. 30 dokumen terkait norma, standar dan prosedur 1 1 1 1 4 67 Baik 5 Tersedianya kualitas SDM pengawasan sesuai kualifikasi. - Diklat JFA 100 orang 1 1 1 1 4 67 Baik - Diklat Ketua Tim 50 orang 1 1 1 1 4 - Diklat Dalnis 15 orang 1 1 1 1 4 - Diklat Daltu 10 orang 1 1 1 1 4 - Diklat Teknis Kehutanan 750 orang 1 1 1 1 4 6 Tersedianya kuantitas SDM pengawasan sesuai kebutuhan. Penambahan PNS 100 Orang 1 1 1 1 4 67 Baik 7 Terpenuhinya sarana pengawasan. - Termanfaatkannya peralatan untuk percepatan penyelesaian LHA 1 1 2 33 Rendah - Termanfaatkannya peralatan untuk pembuktian pengawasan 1 1 2 - Termanfaatkannya peralatan untuk mendukung investigasi 1 1 2 8 Terpenuhinya sarana rumah tangga dan perkantoran. - Termanfaatkannya sarana untuk kenyamanan kerja 1 1 2 33 Rendah - Termanfaatkannya sarana untuk percepatan penyelesaian tugas administrasi umum 1 1 2 9 Terpenuhinya sarana mobilitas. Kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan 1 1 2 33 Rendah 10 Tercukupinya kebutuhan pelayanan administrasi. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan administrasi 1 1 2 33 Rendah 11 Tercukupinya kebutuhan pelayanan kepegawaian. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan kepegawaian 1 1 2 33 Rendah 12 Termanfaatka nnya hasil - Turunnya temuan kelemahan 1 1 2 33 Rendah No Sasaran RENSTRA ITJEN Kriteria Nilai Skor Ket. Indikator Kinerja S M A R T C audit kinerja. administrasi. - Turunnya temuan pelanggaran terhadap peraturan perundangan. 1 1 2 - Turunnya temuan hambatan kelancaran pelaksanaan tugas 1 1 2 13 Termanfaatka nnya hasil audit investigasi. Tertanganinya kasus-kasus dan pengaduan masyarakat di bidang kehutanan yang berindikasi KKN 1 1 1 1 4 67 Baik 14 Termanfaatka nnya hasil reviu, evaluasi dan pengawasan lainnya. - Turunnya temuan kelemahan administrasi. 1 1 2 33 Rendah - Turunnya temuan pelanggaran terhadap peraturan perundangan. 1 1 2 - Turunnya temuan hambatan kelancaran pelaksanaan tugas 1 1 2 15 Termanfaatka nnya hasil penyelesaian tindak lanjut laporan hasil audit. - Berkurangnya tunggakan tindak lanjut hasil audit 1 1 2 33 Rendah - Kembalinya kerugian negara 1 1 2 16 Termanfaatka nnya hasil koordinasi bidang pengawasan. Terjalinnya kerjasama dan koordinasi pengawasan dengan APIP lainnya 1 1 2 33 Rendah 17 Termanfaatka nnya hasil pemantauan pelaksanaan reformasi birokrasi. - Meningkatkan upaya penegakan disiplin dan ketaatan aparatur 1 1 2 69 Baik - Berjalannya pengawasan internal satker 1 1 1 1 4 Rata – Rata Nilai Persentase 49 Sedang Sumber : Rencana Strategi Inspektorat Jenderal 2010 – 2014 Berdasarkan hasil analisa sasaran dan indikator kinerja Inspektorat Jenderal dengan menggunakan syarat SMART-C dan menggunakan skor dengan penetapan skor berdasarkan rentang nilai 0 – 25 masuk kategori rendah, 26 – 50 masuk kategori sedang, 51 – 75 masuk kategori baik dan 76 – 100 masuk kategori sangat baik. Berdasarkan penilaian terhadap indikator kinerja Inspektorat Jenderal dengan menggunakan prinsip SMART-C spesific, measurable, achievable, relevant, time bound dan continuously improve. Didapat nilai skor 49 sehingga masuk kategori sedang dan indikator kinerja utama secara umum masih bersifat output bukan berbasis outcome dan belum memenuhi syarat SMART-C sehingga perlu dilakukan perbaikan. Ada perbedaan antara Indikator Kinerja Utama IKU yang disampaikan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP dengan Rencana Strategi Inspektorat Jenderal 2010 – 2014. Seharusnya IKU yang tercantum dalam LAKIP harus selaras dengan rencana strategi, karena LAKIP merupakan sarana bagi Instansi Pemerintah untuk melaporkan kinerja sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan dalam rencana strategi. Atas kondisi tersebut perlu dirancang IKU yang sesuai dengan rencana strategi dan dilaporkan pula dalam LAKIP sehingga terdapat keselarasan antara rencana strategi dan LAKIP. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER20MENPAN112008 dalam Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama, IKU pada unit kerja setingkat Eselon I adalah indikator hasil outcome.

4.3 Penentuan Ukuran Kinerja dan Sasaran Strategi

Ada dua ukuran untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategi, yaitu ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja. Ukuran hasil outcomes measures atau lag indikator adalah ukuran yang menunjukkan keberhasilan pencapaian sasaran strategi. Ukuran pemicu kinerja performance driver measure atau lead indicator adalah ukuran yang menunjukan penyebab atau pemacu ketercapaian ukuran hasil. Ukuran-ukuran strategi untuk mengukur pencapaian sasaran strategi berdasarkan empat perspektif BSC. 1. Perspektif Keuangan Sasaran pertama dalam perspektif keuangan adalah peningkatan pengelolaan anggaran yang optimal, hal tersebut dipicu dengan meningkatkan daya serap anggaran Inspektorat Jenderal, diterapkan dengan persentase penyerapan Daftar Isian Penggunaan Anggaran DIPA Inspektorat Jenderal. Sasaran kedua adalah peningkatan kualitas opini laporan keuangan Kementerian Kehutanan, sasaran ini dipicu oleh pemeringkatan kinerja dan audit laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK dengan hasil berupa rating audit BPK. 2. Perspektif Pelanggan Pelanggan merupakan pengguna jasa tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal. Tugas utama dari Inspektorat Jenderal adalah melaksanakan pengawasan di lingkungan Kementerian Kehutanan. Sasaran strategi pada perspektif ini adalah peningkatan peran Inspektorat Jenderal dalam pengawasan pengelolaan keuangan negara, dengan ukuran pemicu kinerja pertama meningkatnya kualitas pengawasan Inspektorat Jenderal. Hal tersebut diterapkan dengan hasil nilai kepuasan pengguna jasa pengawasan melalui kegiatan survey. Ukuran pemicu kedua adalah meningkatnya penanganan pengaduan masyarakat yang diukur dengan persentase pengaduan masyarakat yang selesai ditindaklanjuti. Ukuran pemicu ketiga membangun sistem pengendalian intern Pemerintah di Satuan Kerja, dengan ukuran hasilnya berupa persentase Satuan Kerja yang melaksanakan SPIP. 3. Perspektif Manajemen Internal Sasaran strategi dalam perspektif manajemen internal pada Inspektorat Jenderal adalah meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan dan anggaran. Ukuran hasil dari sasaran strategi tersebut adalah persentase sasaran dalam rencana strategis Inspektorat Jenderal yang diprogramkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian NegaraLembaga RKA KL. Hal ini ditujukan agar kegiatan yang dilaksanakan dalam satu periode anggaran selaras dengan rencana strategi yang telah ditetapkan, sehingga rencana strategi dapat direalisasikan.