Penentuan Ukuran Kinerja dan Sasaran Strategi
1. Perspektif Keuangan
Sasaran pertama dalam perspektif keuangan adalah peningkatan pengelolaan anggaran yang optimal, hal tersebut dipicu dengan meningkatkan
daya serap anggaran Inspektorat Jenderal, diterapkan dengan persentase penyerapan Daftar Isian Penggunaan Anggaran DIPA Inspektorat Jenderal.
Sasaran kedua adalah peningkatan kualitas opini laporan keuangan Kementerian Kehutanan, sasaran ini dipicu oleh pemeringkatan kinerja dan
audit laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK dengan hasil berupa rating audit BPK.
2. Perspektif Pelanggan
Pelanggan merupakan pengguna jasa tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal. Tugas utama dari Inspektorat Jenderal adalah melaksanakan
pengawasan di lingkungan Kementerian Kehutanan. Sasaran strategi pada perspektif ini adalah peningkatan peran Inspektorat Jenderal dalam
pengawasan pengelolaan keuangan negara, dengan ukuran pemicu kinerja pertama meningkatnya kualitas pengawasan Inspektorat Jenderal. Hal
tersebut diterapkan dengan hasil nilai kepuasan pengguna jasa pengawasan melalui kegiatan survey. Ukuran pemicu kedua adalah meningkatnya
penanganan pengaduan masyarakat yang diukur dengan persentase pengaduan masyarakat yang selesai ditindaklanjuti. Ukuran pemicu ketiga
membangun sistem pengendalian intern Pemerintah di Satuan Kerja, dengan ukuran hasilnya berupa persentase Satuan Kerja yang melaksanakan SPIP.
3. Perspektif Manajemen Internal
Sasaran strategi dalam perspektif manajemen internal pada Inspektorat Jenderal adalah meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan dan anggaran.
Ukuran hasil dari sasaran strategi tersebut adalah persentase sasaran dalam rencana strategis Inspektorat Jenderal yang diprogramkan dalam Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian NegaraLembaga RKA KL. Hal ini ditujukan agar kegiatan yang dilaksanakan dalam satu periode anggaran
selaras dengan rencana strategi yang telah ditetapkan, sehingga rencana strategi dapat direalisasikan.
Sasaran strategi peningkatan kualitas pengawasan, pendampingan dan konsultasi dalam melakukan sistem penjaminan mutu pengawasan internal
diukur dengan ukuran pemicu kinerja meningkatnya nilai SAKIP dengan menerapkan persentase Satuan Kerja dengan nilai Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah LAKIP kategori A. Nilai SAKIP mencerminkan keberhasilan pelaksanaan akuntabilitas kinerja di Instansi Pemerintah. Ukuran pemicu
berikutnya yang digunakan adalah konsistensi antara kegiatan, penggunaan anggaran dan tugas fungsi Satuan Kerja dan meningkatnya kualitas, dengan
ukuran hasil persentase Satuan Kerja yang telah melaksanakan kegiatan dalam DIPA sesuai tugas dan fungsi. Ukuran pemicu terakhir adalah
meningkatnya kualitas pendampingan dan konsultasi Inspektorat Jenderal dalam pembuatan laporan keuangan dengan ukuran hasil kinerja persentase
Satuan Kerja yang memenuhi standar laporan keuangan. Sasaran strategi lainnya adalah membangun Instansi yang bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme. Meningkatnya upaya Satuan Kerja pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme diterapka sebagai ukuran pemicu kinerja dari
sasaran strategi tersebut. Hal ini diterapkan dengan meningkatkan nilai implementasi Penilaian Inisiatif Anti Korupsi PIAK, dan bertujuan agar
menciptakan lingkungan yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme pada Satuan Kerja lingkup Kementerian Kehutanan.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Inspektorat Jenderal memfokuskan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran pada peningkatan kapasitas aparat pengawas intern pemerintah
di lingkungan Inspektorat Jenderal. Ukuran pemicu kinerja dari sasaran strategi tersebut adalah meningkatkan aparat pengawas intern pemerintah
sesuai dengan standar kompetensi jabatan dengan ukuran hasil persentase pengawas intern pemerintah yang telah memenuhi standar kompetensi
jabatan. Ukuran-ukuran hasil dan ukuran-ukuran pemicu kinerja dari empat perspektif BSC dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Ukuran kinerja pencapaian strategi BSC Inspektorat Jenderal
Sasaran Strategi Ukuran Strategi
Ukuran Pemicu Ukuran Hasil
Keuangan Peningkatan Pengelolaan
Anggaran Yang Optimal Meningkatkan
daya serap
anggaran Inspektorat Jenderal Persentase penyerapan DIPA
Inspektorat Jenderal Peningkatan
Kualitas Opini Laporan Keuangan
Kementerian Kehutanan Pemeringkatan kinerja dan
audit laporan keuangan oleh BPK
Rating Audit BPK
Pelanggan Peningkatan
peran Inspektorat
Jenderal dalam
pengawasan pengelolaan
keuangan negara
Meningkatnya kualitas
Pengawasan Inspektorat
Jenderal Nilai kepuasan pengguna
jasa pengawasan Meningkatnya
penanganan pengaduan masyarakat
Persentase pengaduan
masyarakat yang
selesai ditindaklanjuti
Membangun Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah di Satker Persentase
Satker yang
melaksanakan SPIP
Manajemen Internal Meningkatkan
Kualitas Perencanaan
Kegiatan dan Anggaran
Meningkatnya jumlah
program Inspektorat Jenderal yang
terealisasikan dalam
RKAKL Persentase sasaran dalam
Rencana Strategis
Inspektorat Jenderal yang diprogramkan
dalam RKAKL
Peningkatan Kualitas
Pengawasan, Pendampingan
dan Konsultasi
Dalam Melakukan
Sistem Penjaminan
Mutu Pengawasan Internal
Meningkatnya nilai SAKIP Persentase Satker dengan
nilai LAKIP kategori A Konsistensi antara kegiatan,
penggunaan anggaran
dan tugas fungsi Satker
Persentase Satker yang telah melaksanakan
kegiatan dalam DIPA sesuai tugas
dan fungsi Meningkatnya
kualitas pendampingan dan konsultasi
Itjen dalam
pembuatan laporan keuangan
Persentase Satker
yang memenuhi standar laporan
keuangan Membangun
Instansi Yang Bebas KKN
Meningkatkan upaya Satker pencegahan KKN
Nilai Implementasi PIAK Peningkatan Efektifitas
Penyelesaian Tindak
Lanjut Hasil
Pemeriksaan Meningkatnya
penyelesaian tindak
lanjut hasil
pemeriksaan Persentase
penyelesaian tindak
lanjut hasil
pemeriksaan
Pertumbuhan dan Pembelajaran Peningkatan
Kapasitas Aparat Pengawas Intern
Pemerintah di
Lingkungan Inspektorat Jenderal
Meningkatkan Aparat
Pengawas Intern Pemerintah sesuai
dengan standar
kompetensi jabatan Persentase Aparat Pengawas
Intern Pemerintah yang telah memenuhi
standar kompetensi jabatan
Sumber : Rencana Strategi Inspektorat Jenderal 2010 – 2014