II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Strategi
Strategi merupakan program luas untuk menetukan dan mencapai tujuan organisasi serta respon organisasi pada lingkungannya sepanjang waktu Stoner,
Freeman dan Gilbert, 1996. Strategi menunjukkan pola tindakan yang dipilih oleh organisasi dalam mewujudkan visi melalui misi Wright, Pringle dan Kroll
1992 dalam Mulyadi 2001. Menurut Mulyadi 2001 manajemen strategi adalah suatu proses yang
digunakan oleh
manajer dan
karyawan untuk
merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dalam penyediaan nilai terbaik bagi pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
2.2 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan terhadap segenap sumber daya manusia maupun organisasi secara periodik, untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi tentang
seberapa jauh kemampuan sumberdaya manusia dalam melaksanakan tugasnya Wibowo, 2009. Menurut Nawawi 2005 penilaian kinerja merupakan suatu
usaha mengidentifikasi, mengukur atau menilai dan mengelola pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai.
2.3 Konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard Kaplan dan Norton 2000 merupakan alat analisis pengukuran kinerja yang mampu menterjemahkan misi dan strategi kedalam
berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun kedalam 4 perspektif : finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran. Scorecard
memberi kerangka kerja, bahasa, untuk mengkomunikasikan misi dan strategi serta menggunakan pengukuran untuk memberi informasi kepada para pekerja
tentang faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan masa yang akan datang. Kerangka Balanced Scorecard tidak hanya terbatas untuk organisasi bisnis, akan
tetapi organisasi publik juga dapat menggunakannya dengan penempatan tumpuan yang berbeda. Jika dalam organisasi bisnis tumpuannya adalah pada perspektif
keuangan, maka dalam organisasi sektor publik tumpuannya adalah perspektif pelanggan. Tujuan utama organisasi publik adalah bukan maksimalisasi hasil
finansial, tetapi keseimbangan pertanggungjawaban finansial anggaran melalui pelayanan kepada pihak-pihak yang berkepentingan stakeholder sesuai dengan
visi misi organisasi pemerintah dengan pertimbangan organisasi pemerintah cenderung menekankan “pelayanan publik” yang berkualitas Gasperz 2006.
2.4 Analytical Hierachy Process
Metode Analytical Hierachy Process AHP merupakan metode untuk mencari ranking atau urutan prioritas dari berbagai alternative dalam pemecahan
suatu permasalahan. Menurut Saaty 2004 tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP
meliputi: 1.
Mendefinisikan masalah dan menetukan solusi yang diinginkan. 2.
Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. 3.
Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat
diatasnya. 4.
Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen dari matrik berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten
pengambil data perlu diulangi. 6.
Mengulangi langkah 3,4 dan 5 untuk seluruh hierarki. 7.
Menghitung eigen vector dari setiap matrik perbandingan berpasangan. 8.
Menguji konsistensi hierarki. Jika tidak memenuhi dengan CR0,1 maka penilaian harus diulang kembali.
2.5 Hasil Penelitian Relevan
Nugroho 2009 mengemukakan pengukuran kinerja Inspektorat Khusus pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehutanan tahun 2007 dan 2008 dengan
menggunakan metode Balanced scorecard. Berdasarkan hasil penelitiannya diperoleh tingkat kinerja Inspektorat Khusus yaitu sebesar 27. Dimana skor