Koefisien Determinasi Adjusted R Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda Variabel Independen

90

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroksiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroksiditas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139.

4. Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Menurut Imam Ghozali 2013:177 menyatakan Uji koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R ². Adjusted R ² ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh 0,5, maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi. 91 Semakin besar angka Adjusted R ² maka semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R ² semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

5. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Sesuai dengan masalah penelitian yang ditulis, yaitu untuk menganalisis pengaruh variabel.Untuk dapat menganalisis pengaruh variabel efektivitas peran auditor internal dan pendeteksian fraud terhadap penerapan good corporate governance, maka teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e i Dimana: Y : Variabel Penerapan Good Corporate Governance a : Konstanta b 1 ….b 2 : Koefisien regresi terhadap dugaan X 1 : Variabel Efektivitas Peran Auditor Internal X 2 : Variabel Pendeteksian Fraud

6. Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis terdiri dari dua, yaitu pengujian secara simultan Uji F dan pengujian secara parsial Uji t, berikut penjelasannya: 92

a. Uji Secara Simultan Uji F

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel- variabel independen X secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y. Ghozali, 2013:177. Apabila F hitung F tabel maka H o ditolak dan H a diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5, jika nilai F hitung F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 untuk tingkat signifikansi=5, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Uji Secara Parsial Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2013:178. Apabila t hitung t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5, jika nilai F hitung F tabel maka secara satu persatu variabel 93 independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 untuk tingkat signifikansi=5, maka variabel independen secara satu persatu berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variabel independen secara satu persatu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah berpengaruhnya terhadap upaya meminimalisasi kecurangan pada penerapan good corporate governance di dalam perusahaan. Sedangkan variabel independennya adalah efektivitas auditor internal dan pendeteksian fraud. Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert yang dikembangkan oleh Rensis Likers. Skala Likers umumnya menggunakan lima angka penelitian, yaitu: 1 sangat setuju, 2 setuju, 3 tidak pasti atau netral, 4 tidak setuju, 5 sangat tidak setuju. Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing- masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.

1. Variabel Independen

Adalah tipe yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain, terdiri dari: b. Efektivitas Auditor Internal Menurut Kurniawan, 2012 beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen agar fungsi auditor internal bisa efektif adalah: 94 1 Auditor internal harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi perusahaan dalam arti, tidak boleh terlibat kegiatan operasional perusahaan dan bertanggungjawab kepada atau melaporkan kegiatannya kepada manajemen puncak. 2 Auditor internal harus mempunyai uraian tugas secara tertulis sehingga dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki. 3 Auditor internal harus mempunyai kemampuan terkait dengan pemahaman proses manual. 4 Harus ada dukungan yang kuat dari manajemen puncak kepada auditor internal, dukungan yang kuat dari manajemen puncak dapat berupa penempatan auditor internal dalam posisi yang independen. 5 Auditor internal harus memiliki sumber daya yang profesional, capable, bisa bersikap obyektif dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi. 6 Auditor internal harus bisa bekerjasama dengan akuntan publik, maka audit fee yang harus dibayar kepada kantor akuntan publik bisa ditekan menjadi lebih rendah. 7 Menciptakan struktur pengkajian yang wajar dan pantas. 8 Memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi adanya indikasi kecurangan dalam organisasi. 9 Melakukan pemeriksaan internnya dengan hati- hati dan menggunakan kemahiran jabatannya. 10 Mempunyai kemampuan melakukan penilaian dan korektif terhadap laporan operasional 95 11 Seorang yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan 12 Seseoang yang mampu fokus pada area-area yang memiliki resiko terjadinya kecurangan 13 Seseorang yang dapat memberikan rekomendasi dilakukannya dt 5investigasi yang diperlukan 14 Menyediakan informasi mengenai kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal 15 Memiliki kualifikasi sebagai auditor yang baik c. Pendeteksian Fraud Menurut Albrecht yang dikutip oleh Priantara 2013:211 menjelaskan bahwa indikasi fraud dapat dikenali atau dideteksi dari gejala-gejala atau tanda-tanda red flag sebagai berikut: 1 Anomali dokumentasi bukti transaksi meliputi antara lain: a Terdapat dokumen sumber transaksi yang hilang atau penggunaan dokumen tidak asli foto kopi atau banyak dijumpai penggantian dokumen. b Nama dan alamat penerima pembayaran sama dengan nama dan alamat pembeli atau pegawai perusahaan. c Piutang yang telah melewati tanggal jatuh tempo dan berusia sangat lanjut. d Jumlah item penyebab selisih yang direkonsiliasi banyak dan belum tuntas atau berasal dari periode lalu. e Pembayaran dengan bukti transaksi duplikat salinan. 96 2 Anomali akuntansi meliputi antara lain: a Ayat entry jurnal yang salah atau tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku baik salah dalam klasifikasi akun maupun salah dalam pengukuran atau salah dalam saat pengakuan. b Buku besar ledger yang tidak akurat seperti ledger yang tidak seimbang dan akun master atau akun kontrol pada buku besar general ledger tidak sama dengan jumlah akun dari customer atau pemasok secara individual pada buku pembantu subsidiary ledger. 3 Kelemahan struktur pengendalian intern baik level transaksi maupun level entitas meliputi antara lain: a Tidak ada pemisahan tugas. b Tidak ada pengamanan yang memadai untuk aset. c Tidak ada pengecekan dan penelaahan independen. d Tidak ada otoritas yang tepat. e Mengesampingkan atau mengabaikan pengendalian control yang dibuat. f Sistem akuntansi yang tidak memadai. 4 Anomali dari prosedur analitis, contohnya antara lain: a Pendapatan yang meningkat dengan persediaan yang menurun. b Pendapatan yang meningkat dengan piutang yang menurun. c Pendapatan yang meningkat dengan arus kas masuk yang menurun. d Persediaan yang meningkat dengan utang yang menurun. 97 e Volume penjualan yang meningkat dengan penambahan biaya per unit yang menurun. f Volume produksi yang meningkat dengan jumlah scrap yang menurun. g Persediaan yang meningkat dengan biaya pergudangan yang menurun. 5 Gaya hidup mewah. 6 Perilaku yang tidak biasa. 7 Pengaduan dan komplain.

2. Variabel Dependen