Pengujian Hipotesis Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Firm Age, Firm Size, Growth Asset, dan Business Risk Terhadap Struktur Modal Perusahaan: (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Tercatat Di IICG dan Terdaftar Di BEI Periode 2009 – 2013)

94 Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Run Test, dimana data residual yang acak random ditandai dengan nilai signifikansi di atas 0,05. Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -,26708 Cases Test Value 20 Cases = Test Value 20 Total Cases 40 Number of Runs 15 Z -1,762 Asymp. Sig. 2-tailed ,078 a. Median Sumber: Data diolah hasil SPSS Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,078 yang berarti nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan artinya data residual acak random. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi.

D. Pengujian Hipotesis

1. Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Firm Age, Firm Size, Growth Asset dan Business Risk Terhadap Struktur Modal Secara Parsial Uji signifikansi secara parsial uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial atau masing-masing dari variabel independen yang 95 terdiri dari penerapan corporate governance, age, size, growth, dan risk dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu DER. Tabel 4.11 Hasil Uji t Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9,284 20,443 ,454 ,653 Ln_CGPI -12,703 5,617 -,228 -2,262 ,030 Ln_AGE -4,995 1,245 -,286 -4,012 ,000 SIZE 4,201 ,542 ,875 7,747 ,000 GROWTH -,570 2,089 -,020 -,273 ,786 RISK -6,901 3,450 -,168 -2,000 ,054 a. Dependent Variable: DER Sumber: Data diolah hasil SPSS Dari hasil output SPSS di atas didapat kesimpulan sebagai berikut: Variabel penerapan corporate governance dengan nilai signifikansi sebesar 0,030 lebih kecil dari nilai α 0,05 0,030 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H a diterima, yang berarti variabel penerapan corporate governance berpengaruh signifikan terhadap DER secara parsial. Variabel age dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α 0,05 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H a diterima, yang berarti variabel penerapan age berpengaruh signifikan terhadap DER secara parsial. Variabel size dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α 0,05 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H a diterima, yang berarti variabel size berpengaruh signifikan terhadap DER secara parsial. 96 Variabel growth dengan nilai signifikansi sebesar 0,786 lebih besar dari nilai α 0,05 0,786 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H a ditolak, yang berarti variabel growth tidak berpengaruh signifikan terhadap DER secara parsial. Variabel risk dengan nilai signifikansi sebesar 0,054 pada α 0,05 berarti H diterima dan H a ditolak 0,054 0,05, namun dengan α 0,1 variabel risk berpengaruh signifikan terhadap DER secara parsial karena lebih besar dari nilai α 0,05 0,054 0,1. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.13 dapat diketahui pula bahwa variabel size merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi DER pada penelitian ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai Standardized Coefficients yang dimiliki oleh variabel size paling besar yaitu sebesar 0,875 dibandingkan dengan nilai dari keempat variabel lainnya. 2. Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Firm Age, Firm Size, Growth Asset dan Business Risk Terhadap Struktur Modal Secara Simultan. Uji signifikansi secara simultan uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yang terdiri dari penerapan corporate governance, age, size, growth, dan risk terhadap DER secara simultan atau keseluruhan. 97 Tabel 4.12 Hasil Uji F Simultan ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 349,402 5 69,880 34,639 ,000 b Residual 68,591 34 2,017 Total 417,992 39 a. Dependent Variable: DER b. Predictors: Constant, RISK, Ln_AGE, Ln_CGPI, GROWTH, SIZE Sumber: Data diolah hasil SPSS Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa variabel penerapan corporate governance, age, size, growth, dan risk secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DER. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi Sig. sebesar 0,000. Kondisi ini berarti bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan karena 0,000 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa penerapan corporate governance, age, size, growth, dan risk berpengaruh secara simultan terhadap DER. 3. Uji R 2 Koefisien Determinasi Uji R 2 Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R-Square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Jadi jika nilai R 2 mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independennya menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Namun terdapat kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi R 2 yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang 98 dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R-Square. Tabel 4.13 Hasil Uji R 2 Koefisien Determinasi Sumber: Data diolah hasil SPSS Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai koefisien Adjusted R-Square sebesar 0,812. Hal ini menunjukkan bahwa besar persentase variasi DER yang dapat dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel bebas yaitu penerapan corporate governance, age, size, growth, dan risk sebesar 81,2 sedangkan sisanya sebesar 18,8 dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian, seperti pajak, stabilitas perusahaan, profitabilitas, kondisi pasar, struktur aktiva, dan leverage operasi.

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, &Asset Tangibility terhadap Financial Leveragepada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 39 84

Analisis Pengaruh Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan Pertumbuhan Investasi terhadap Dividen Payout Ratio pada Sektor dan Subsektor Manufaktur di BEI

1 71 125

Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity, Dan Profitability Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei

1 55 90

Pengaruh Profitability, Firm Size, Business Risk dan Asset Tangibility Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2008

1 71 94

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH OPPORTUNITY, LIQUIDITY, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

0 2 64

PENGARUH GROWTH, FIRM SIZE, LIKUIDITAS, INTEREST COVERAGE RATIO,PROFITABILITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PENGARUH GROWTH, FIRM SIZE, LIKUIDITAS, INTEREST COVERAGE RATIO, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PER

0 4 18

PENGARUH FIRM SIZE, EARNING VOLATILITY, ASSET TANGIBILITY, PROFITABILITY, GROWTH, DAN FIRM AGE TERHADAP LEVERAGE

3 15 80

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH, PROFITABILITY, BUSINESS RISK DAN TANGIBLE ASSETS TERHADAP FINANCIAL LEVERAGE Pengaruh Firm Size, Growth, Profitability, Business Risk Dan Tangible Assets Terhadap Financial Leverage (Studi Empiris Pada Conventional Index LQ 4

0 0 14

PENGARUH FAMILY CONTROL, FIRM RISK, FIRM SIZE DAN FIRM AGE TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PADA SEKTOR KEUANGAN | Hariyanto | Business Accounting Review 1372 2520 1 SM

0 1 10

PENGARUH FIRM SIZE CORPORATE GOVERNANCE

0 0 10