Kendala-kendala Pengembangan Pengembangan Guru 1. Pengertian Pengembangan Guru

g. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2. Kompetensi Kepribadian a. Berakhlak mulia. b. Mantap, stabil dan dewasa. c. Menjadi teladan. Siswa mampu mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. d. Mengevaluasi kinerja sendiri. e. Religius. 3. Kompetensi Sosial a. Berkomunikasi lisan dan tulisan. b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. 4. Kompetensi Profesional Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: a. Konsep, struktur dan metode keilmuanteknologiseni yang menaungikoheren dengan materi ajar. b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah. c. Hubungan konsep antarmata pelajaran terkait. d. Penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. e. Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan melestarikan nilai dan budaya nasional. 30 Dapat dijelaskan di atas bahwa kompetensi pedagogik adalah sejumlah kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar siswa. Kompetensi kepribadian merupakan sesuatu yang ditampilkan guru kepada siswa yang dapat dijadikan sebagai teladan atau bisa dikatakan guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan idola karena kepribadian siswa merupakan cerminan kepribadian dari gurunya. Dengan guru yang baik maka siswa pun akan menjadi baik. Inti dari kompetensi sosial adalah kemampuan guru melakukan komunikasi. Guru dituntut mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan sesama guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar serta berinteraksi 30 Jejen Musfah, op. cit., h. 30-54 dengan media yang digunakan dalam pembelajaran. Kompetensi profesional dapat dikatakan kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Keempat kompetensi tersebut yang membantu guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik sehingga dapat dikatakan sebagai guru yang profesional. Pada intinya, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. 31 Oleh karena itu, bila membedah aspek peningkatan kompetensi berarti mengkaji kompetensi yang dicapai oleh guru melalui cara dan strategi yang dilakukan dengan bentuk kegiatan seperti: pelatihan dan pendidikan, seminar, workshop dll. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru yang sudah terlatih dapat mempersiapkan empat bidang kompetensi guru yang efektif dalam mencapai hasil belajar dan mencapai tujuan sekolah. Empat kompetensi tersebut menjadi satu kesatuan sehingga apabila tidak adanya salah satu kompetensi tersebut membuat guru dikatakan belum profesional sebagaimana tugas seorang guru.

C. Kerangka Pemikiran

Meningkatnya kompetensi yang dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari merupakan keberhasilan dari proses yang dilakukan oleh pihak sekolah selaku organisasi yang menaunginya. Sebagai organisasi yang berada di tengah-tengah masyarakat tentu masyarakat mempunyai harapan yang sangat besar terhadap perkembangan sekolah yang dipercaya dalam mendidik anaknya. Dalam menjalankan tugasnya, guru akan selalu bersinggungan dengan kompetensi yang dimilikinya sehingga perlu mengembangkan kompetensi guru melalui program pengembangan yang bentuknya berupa pendidikan dan pelatihan diklat maupun bukan diklat yang terencana dengan baik. Dengan kata lain, 31 Kunandar, op. cit., h. 51 melalui program pengembangan guru yang berkelanjutan tersebut diharapkan guru mengalami perubahan dari segi pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih baik sehingga kompetensi guru akan mengalami peningkatan secara perlahan dan pasti. Jika guru telah benar-benar kompeten, maka mutu pendidikan akan meningkat. Dalam hal ini berarti mutu lulusan berkualitas dan mampu bersaing dengan sekolah manapun baik regional maupun internasional. Mutu lulusan tersebut banyak dipengaruhi oleh mutu gurunya. Guru kompeten akan melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga siswa tidak bosan untuk belajar di kelas. Guru yang menjalankan tugasnya dengan baik terindikasi diperoleh dari berhasilnya program pengembangan yang dilakukan pemerintah dan kepala sekolah sebagai pihak yang mempunyai wewenang terhadap keberadaan guru. Masalah pada terbatasnya jumlah peserta yang diikutsertakan pada program pengembangan, adanya kurang ketertarikan guru dalam mengikuti program pengembangan, kurangnya kemauan guru untuk meningkatkan kinerja serta masih kurangnya kompetensi yang dimiliki guru. Masalah tersebut membuat program pengembangan guru tidak optimal. Maka untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut, penulis mengusulkan kepada sekolah untuk melakukan proses pengembangan dengan menetapkan sasaran, menggunakan kurikulummateri sesuai sasaran, menyediakan sarana dan prasarana sesuai sasaran, mengikutsertakan guru pada pendidikan dan latihan diklat maupun bukan diklat, menunjuk pelatih yang tepat, dilaksanakan menggunakan metode yang tepat serta melakukan evaluasi. Semua dilakukan agar program pengembangan dapat optimal sehingga kompetensi guru dapat meningkat. Untuk menjelaskan kerangka berpikir maka dibuatkan gambar 2.1 kerangka pemikiran sebagai berikut: