Identifikasi Masalah Implementasi Program Pengembangan Guru Dalam Meningkatkan Kompetensi di SMP Negeri 131 Jakarta Selatan

mempertahankan karyawan.” 3 Maksud dari mendapatkan yaitu kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan organisasi sedangkan mempertahankannya yaitu keahlian sebagai antisipasi terhadap persaingan dengan organisasi lain. Sedangkan Andrew F. Sikula sebagaimana yang dikutip Suwatno dan Donni Juni Priansa mendefinisikan pengembangan bahwa “Development, in reference to staffing and personel matters, is a long term educational process utilizing a systematic and organized procedure by which managerial personel learn conceptual and theoretical knowledge for general purpose”. 4 Dalam terjemahan dijelaskan bahwa pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisir dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Maksudnya adalah usaha untuk mempersiapkan karyawan atau pegawai melalui pendidikan dan pelatihan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu proses untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan serta keahlian pegawai sesuai dengan tujuan organisasi melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana dan berkesinambungan. Tujuan sebuah organisasi tidak terlepas dari peran sumber daya manusia di dalamnya, sama halnya dengan organisasi pendidikan yang membutuhkan sumber daya manusia untuk memajukan sekolahnya. Bila berbicara mengenai sekolah, sumber daya manusia yang dimaksud adalah guru. Guru mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan sebuah sekolah. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama 3 Budy Purnawanto, Manajemen SDM Berbasis Proses, Pola Pikir Baru Mengelola SDM pada Era Knowledge Economy, Jakarta: Grasindo, 2010, h. 143 4 Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik , Bandung: Alfabeta, 2013, h. 105 mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, termasuk anak usia dini. 5 Guru dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki pengaruh sangat besar dan sangat menentukan terhadap proses belajar peserta didik. Sedangkan menurut Jamil Suprihatiningrum bahwa “guru merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus.” 6 Pekerjaan yang dimaksud tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan guru merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan keahlian guru dalam membantu mengerjakan pekerjaannya saat ini maupun yang akan datang guna mencapai tujuan sekolah. Tugas utama guru ialah mengajar akan tetapi dalam mengajar guru harus mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dengan jalan melalui pengembangan terhadap guru. Pengembangan terhadap guru dapat dilaksanakan melalui berbagai strategi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan diklat maupun bukan diklat.

2. Jenis-jenis Pengembangan

Menurut Suhendra dan Murdiyah Hayati, jenis-jenis pengembangan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. b. Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang 5 Dadi Permadi dan Daeng Arifin, Penduan Menjadi Guru Profesional, Bandung: Nuansa Aulia, 2013, h. 8 6 Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, Kompetensi Guru, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, h. 23