d Pelatihan perkembangan dan inovatif: menyediakan fokus jangka panjang untuk meningkatkan kapabilitas individual dan organisasional
untuk masa depan.
10
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis pengembangan ada formal dan informal. Formal berarti dilakukan oleh
organisasi resmi baik organisasi di mana karyawan atau guru bekerja mapun organisasi pemerintah. Secara informal dilakukan berdasarkan atas kemauan
sendiri dengan belajar sendiri maupun mengikuti pengembangan di luar dari tempat bekerja. Biasanya pengembangan terdiri dari kegiatan pendidikan dan
pelatihan diklat maupun bukan diklat yang masa pelaksanaannya dimulai dari pra-tugas, dalam tugas atau purnapasca tugas. Jenis-jenis pengembangan
tersebut dikelompokkan
berdasarkan pada
kebutuhan. Jenis-jenis
pengembangan tersebut pada intinya berdasarkan pada kebutuhan suatu organisasi atau pegawainya agar sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Agar
mencapai sasaran yang dituju, diperlukan metode yang tepat yang digunakan dalam program pengembangan.
3. Metode Pengembangan
Pelaksanaan pengembangan harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan pada program pengembangan suatu organisasi. Program
pengembangan harus ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu manager. Di dalam program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses,
waktu dan metode pelaksanaanya. Metode-metode pengembangan harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai.
Adapun sasaran dari pengembangan karyawan menurut Malayu S. P. Hasibuan yaitu:
10
Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Terj. Diana Angelica, Jakarta: salemba Empat, 2009, Edisi 10, h. 318
1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan atau technical skills.
2. Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau managerial skills dan conceptual skills.
11
Ada beberapa metode melatih yang sudah umum dikenal dan digunakan dalam pengembangan menurut Sondang P. Siagian, diantaranya:
a. Pelatihan dalam jabatan Para tenaga kerja yang dilatih langsung di tempatnya bekerja. Sasaran
menggunakan metode ini adalah meningkatkan kemampuan para tenaga kerja dalam mengerjakan tugasnya yang sekarang.
b. Rotasi pekerjaan Para pegawai mengerjakan beraneka ragam tugas agar pegawai
mampu menghadapi kesukaran saat dialihkan tugas. c. Sistem magang
Dalam pelaksanaannya bisa dilakukan dalam empat kegiatan, yaitu: 1 Seorang pegawai belajar dari pegawai lain yang dianggap lebih
berpengalaman dan lebih mahir dalam melaksanakan tugas tertentu.
2 Coaching dimana seorang pemimpin mengajarkan cara-cara
bekerja dengan benar kepada bawahannya di tempat pekerjaan dan cara-cara yang ditunjukkan oleh atasan tersebut ditiru oleh
bawahannya. 3 Dengan menjadikan seorang pegawai baru sebagai sistem pejabat
yang lebih tinggi. 4 Penugasan pegawai tertentu untuk duduk dalam berbagai panitia
agar pegawai yang bersangkutan tidak hanya menambah pengetahuannya mengenai tugas-tugas yang terselenggara dalam
11
Malayu S.P. Hasibuan, op. cit., h. 76-77
organisasi, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan dalam interaksi antar manusia.
d. Sistem ceramah Ceramah dapat diberikan dengan berbagai variasi, misalnya tanpa
tanya-jawab, dengan tanya-jawab, tanpa atau dengan alat peraga seperti film, slide, overhead projector dan video.
e. Pelatihan vestibule Adalah untuk meningkatkan keterampilan, terutama yang bersifat
teknikal, di tempat pekerjaan, akan tetapi tanpa mengganggu kegiatan organisasi sehari-hari.
f. Role playing
Metode ini diutamakan yang menyangkut keperilakuan, terutama berwujud kemampuan sikap empati dan melihat sesuatu dari “kaca
mata” orang lain. g. Studi kasus
Biasanya diutamakan untuk para manajer atau calon manajer yang kemampuannya mengambil keputusan danatau memecahkan masalah
merupakan sasaran pokok. h. Simulasi
Metode ini menggunakan suatu alat mekanikal yang identik dengan alat yang akan digunakan pegawai dalam tugasnya.
i. Pelatihan laboratorium
Apabila manajemen merasa bahwa tukar menukar pengalaman, pemahaman perasaan, perilaku, persepsi dan reaksi orang lain dalam
beriteraksi dalam pekerjaan, maka metode ini tepat digunakan. j.
Belajar sendiri
Walaupun pegawai belajar sendiri, tetapi tetap terkendali melalui proses belajar yang terprogram
12
Adapun metode pengembangan lainnya menurut Andrew F. Sikula sebagai tambahan dari metode sebelumnya yaitu:
a. Demonstration and Example
Adalah metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sutau pekerjaan melalui
contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan. b.
Apprenticeship Adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan
sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
c. Classroom Methods
Metode pertemuan dalam kelas yang meliputi: 1 Conference rapat
Pada metode ini pelatih dan peserta sama-sama berperan aktif. 2 Programmed instruction
Program instruksi meliputi pemecahan informasi dalam beberapa bagian kecil sedemikian rupa sehingga dapat dibentuk program
pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan. 3 Metode diskusi
Metode diskusi dilakukan dengan melatih peserta untuk berani memberikan pendapatnya.
4 Metode seminar Metode ini bertujuan mengembangkan keahlian dan kecakapan
peserta untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif mengenai pendapat orang lain.
12
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet ke- 5, h. 192-197
5 Coaching and counseling
Counseling adalah suatu cara pendidikan dengan melakukan diskusi antara pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya
pribadi. 6
Junior board of executive or multiple management Merupakan suatu komite penasihat tetap yang terdiri dari calon-
calon manajer yang ikut memikirkan atau memecahkan masalah- masalah perusahaan untuk kemudian direkomendasikan kepada
manajer lini. Komite penasihat ini hanya berperan sebagai staf. 7
Commite assignment Yaitu
komite yang
dibentuk untuk
menyelidiki, mempertimbangkan, menganalisis, dan melaporkan suatu masalah
kepada pimpinan. 8
Business games Adalah pengembangan dengan cara diadu untuk bersaing
memecahkan masalah tertentu. Tujuannya untuk melatih para peserta
dalam pengambilan
keputusan yang
baik pada
situasikondisi dan objek tertentu. 9
Sensitivy training Untuk membantu para karyawan mengerti tentang diri sendiri,
menciptakan pengertian yang lebih mendalam di antara para karyawan, dan mengembangkan keahlian setiap karyawan yang
spesifik. 10
Other development method Metode ini digunakan untuk tujuan pendidikan terhadap manajer,
misalnya teori X dan teori Y yang dikemukan oleh Douglas Mc. Gregor. Kesimpulannya ialah setiap metode pengembangan harus
dapat meningkatkan keahlian, keterampilan, kecakapan, dan