Metode Ekstraksi Tinjauan Ekstraksi .1 Pengertian Ekstraksi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, menyatakan hubungan linearitas antara konsentrasi sampel dengan energi absorpsi. Jika radiasi monokromatis melewati larutan mengandung zat yang dapat menyerap, radiasi ini akan dipantulkan, diabsorbsi oleh zatnya, dan sisanya ditransmisikan. Lambert Beer telah menurunkan secara empirik hubungan antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan konsentrasi, dalam persamaan Harmita, 2006: Dimana: A = Serapan I o = Intensitas sinar datang I t = Intensitas sinar diteruskan = Absorbtivitas molekuler mol.cm.I t -1 a = daya serap g.cm.I t -1 b = tebal kuvet c = konsentrasi g. I t -1 .mg.ml -1

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian II FKIK, Laboratorium PDR FKIK, Laboraturium PNA FKIK, dan Labolatorium Kimia Obat FKIK, Laboratorium Biologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berlangsung sejak bulan Januari 2015 - Mei 2016.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1 Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu peralatan gelas, vacuum rotary evaporator, timbangan analitik and GH-202, hotplate, homogenizer Nissei, viskometer Haake viscoTester 6R, pH meter digital Horba, sentrifugator Hettich Zentrifugen D-78532, vortex Wiggen Hauser, mikroskop, spektrofotometer UV-Vis

3.2.2 Bahan Penelitian

Ekstrak etanol tanaman paku Nephrolepis falcata, etanol 70, setil alkohol, gliserin, trietanolamin, asam stearat, metil paraben, propil paraben, pengaroma, aquadest, metanol pro-analysis, DPPH Sigma, standar vitamin C Sigma

3.3 Prosedur Penelitian

Formulasi krim ekstrak etanol tanaman paku Nephrolepis falcata dan evaluasi fisik sediaan dilakukan melalui beberapa tahapan yang meliputi :

3.3.1 Penyiapan Simplisia

Pada tahap ini dilakukan pencarian tanaman paku Nephrolepis falcata di daerah Balitro Bogor pada bulan Desember, diambil tanaman segar sampai ke bagian batang lalu dilakukan sortasi basah dengan pencucian menggunakan air mengalir untuk memisahkan dari kotoran atau bahan asing lainnya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kemudian dilakukan pengeringan tanpa terkena sinar matahari secara langsung hanya dikering anginkan dalam suhu ruangan, setelah itu dilakukan sortasi kering untuk memisahkan kotoran atau benda asing yang masih tertinggal, simplisia di haluskan dengan cara di blender sampai menjadi serbuk kering. Selanjutnya serbuk kering ditimbang menggunakan timbangan analitik Kristiana, 2012.

3.3.2 Ekstraksi tanaman Nephrolepis Falcata

Serbuk kering tanaman paku Nephrolepis falcata dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70, serbuk kering dimaserasi dengan pelarut etanol selama 4 × 24 jam, penambahan etanol dilaukan sampai simplisia terendam dan berada 5-10 cm diatasnya. Hasil maserasi selanjutnya disaring menggunakan kapas lalu di filtrasi menggunakan kertas saring. Dilakukan beberapa kali hingga berwarna jernih. Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator, selanjutnya dihitung untuk mengetahui hasil rendemennya:

3.3.3 Rancangan Formula Krim Ekstrak Etanol

Nephrolepis falcata Tabel 3.1 Formula Krim Ekstrak Etanol Nephrolepis falcata Sharon et al., 2013, dengan modifikasi Bahan Konsentrasi F1 F2 F3 Ekstrak 0,25 0,25 0,25 Setil alkohol 0,2 0,2 0,2 Asam stearat 12 13 14 Trietanolamin 2 2 2 Gliserin 10 10 10 Metil paraben 0,1 0,1 0,1 Propil paraben 0,08 0,08 0,08 Vitamin E 0,02 0,02 0,02 Aquadest Ad 100 Ad 100 Ad 100