UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7.1.3 Proses Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak melalui tahapan-tahapan berikut: a.
Pembasahan Pembasahan serbuk dilakukan pada tahap penyarian, dimaksudkan agar cairan
penyari dapat memasuki pori-pori dalam simplisia sehingga mempermudah tahap penyarian berikutnya Depkes RI, 2000.
b. PenyariPelarut
Cairan penyari yang digunakan dalam pembuatan ekstrak adalah penyari yang baik untuk menarik senyawa yang terkandung dalam bahan. Faktor utama
dalam pemilihan cairan penyari adalah selektifitas, ekonomis, kemudahan bekerja, ramah lingkungan, dan aman. Dalam keamanan untuk manusia atau
hewan uji, cairan pelarut yang digunakan harus memenuhi syarat kefarmasian pharmaceutical grade. Pelarut yang aman dalam penggunaannya antara lain
air, alkohol etanol atau campuran keduanya air dan alkohol Depkes RI, 1995; Depkes RI, 2000.
c. Pemisahan dan Pemurnian
Tujuan dari pemisahan adalah untuk memisahkan menghilangkan senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa mempengaruhi kandungan
senyawa yang dikehendaki, sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni. Proses-proses pada tahapan ini adalah pengendapan, pemisahan dua cairan tak
bercampur, sentrifugasi, dekantasi, filtrasi, serta proses absorpsi dan penukaran ion Depkes RI, 2000.
d. PemekatanPenguapan
Pemekatan berarti peningkatan jumlah partikel solut senyawa terlarut, dengan cara penguapan pelarut sampai ekstrak menjadi kentalpekat Depkes
RI, 2000.
2.7.2 Identifikasi Senyawa
2.7.2.1 Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia dilakukan untuk menentukan metabolit sekunder yang terkandung dalam suatu tanaman. Telah dilakukan identifikasi parameter
standar ekstrak Nephrolepis falcata pada penelitian sebelumnya. Metabolit yang diuji keberadaannya yaitu; alkaloid, flavonoid, saponin, fenol, steroid,
terpenoid, asam lemak, kumarin dan tanin. 1.Uji Alkaloid
Ekstrak dilarutkan dalam HCl encer kemudian disaring. Tes Mayer: filtrat ditambahkan reagen mayer potassium Mercuric Iodide .
Terjadinya endapan berwarna kuning mengindikasikan adanya senyawa alkaloid Tiwari, et al., 2011
Tes Dragendorf: filtrat ditambahkan reagen dragendorf Solution of Potassium Bismuth Iodide . Terjadinya endapan berwarna merah
mengindikasikan adanya senyawa alkaloid Tiwari, et al., 2011. 2.Uji Flavonoid
Sejumlah ekstrak dilarutkan dalam 5 mL air, didihkan selama 5 menit lalu disaring. Filtrat ditambahkan serbuk Mg secukupnya, 1 mL asam klorida
pekat dan 2 mL etanol. Dikocok kuat dan dibiarkan terpisah. Terbentuk warna merah, kuning, atau jingga pada lapisan etanol, mengindikasikan
adanya senyawa flavonoid Tiwari, et al., 2011. 3.
Uji Saponin Tes busa: ekstrak dilarutkan dalam 20 mL aquades, kemudian larutan
dikocok dalam labu ukur selama 15 menit. Terbentuknya lapisan busa setinggi 1 cm mengindikasikan adanya senyawa saponin Tiwari, et al.,
2011.