Setil alkohol Komponen Krim

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tumbuhan paku memiliki fungsi sebagai penyeimbang ekosistem karena dapat mencegah erosi, pengaturan tata air, juga membantu dalam proses pelapukan serasah hutan Arini, 2009 . dalam kegunaannya terhadap manusia tumbuhan paku dapat dimanfaatkan menjadi sayur-sayuran, kerajinan tangan, tanaman hias, serta obat-obatan tradisional Rismunandar dan Ekowati, 1991. Berbeda dengan lumut, tumbuhan paku Pteridophyta memiliki ukuran lebih besar dengan panjang daun mencapai 3 m dan terdapat jaringan pembuluh berupa xilem dan floem. Pada sporofit dewasa tumbuhan ini telah memiliki akar, batang, dan daun sejati Hartini, 2006.

2.4.1 Penyebaran Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku dapat tumbuh pada daerah dataran tinggi maupun rendah, lebih banyak ditemukan pada dataran tinggi dan tempat lembab, ada pula yang bersifat epifit. Pola penyebaran tumbuhan paku umumnya tergantung pada faktor lingkungan dan keistimewaan biologis yang terdapat pada setiap jenis tumbuhan ini. Sastrapradja, 1979 dalam Haryadi, 2000.

2.4.2 Ciri Umum Tumbuhan Paku

Umunya berupa kormus karena memiliki akar, batang, dan daun sejati. Berkembang biak dengan spora. Akar tumbuhan paku berfungsi sebagai penahan tumbuhan di dalam tanah, menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Pada bawah permukaan daun dewasa sering dijumapi bitnik hitam yang disebut sorus, dibagian dalamnya terdapat kumpulan spora yang dilindungi suatu selaput disebut indusium. Bentuk indusium berbeda-beda pada setiap jenisnya, sehingga dapat membedakan antara satu jenis tumbuhan paku dengan tumbuhan paku jenis lainnya Hartini,2006. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta  Fishtail swordfern  Aspidium biserratum var. furcans  Aspidium gibbosum  Nephrolepis davallioides var. furcans  Nephrolepis biserrata var. furcans  Tectaria falcata

2.5.3 Deskripsi

Nephrolepis falcata memiliki stolon yang menyebar dengan ketebalan 1-1,5 mm. Memiliki cabang dengan sudut sempit. Pada paku dengan spesies ini jarang ditemukan sisik yang terdapat pada stolon. Panjang daun + 65-200 cm, lebar + 7-10 cm. Pinnae pada bagian tengahnya melengkung sampai berbentuk bulan sabit. Sisik yang terdapat pada lamina berbeda-beda, dapat tersebar pada seluruh pemukaan daun, ada pula yang hanya tersebar pada titik tertentu. Sorus atau kantung spora berbetuk bulat menyerupai bitnik hitam, marginal membentuk 19-29 pasang pinnae yang berfungsi dalam fertilisasi. Memiliki indusium berbetuk ginjal Hovenkamp Miyamoto 2005.

2.5.4 Distribusi dan Habitat Nephrolepis falcata

Tumbuhan paku spesies Nephrolepis falcata dilaporkan tersebar dari daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan ketinggian 300-2500 m. mudah ditemui pada daerah lembab, dibebatuan, ada pula yang menempel di pohon Hovenkamp dan Miyamoto, 2005. Tumbuhan paku ini memiliki penyebaran yang relative cepat. Penyebarannya dapat ditukan di hutan tropis Amerika terutama Florida dan Hawai, Filipina, tersebar di wilayah Asia, juga di daerah perairan seperti Australia dan Papua nugini Wunderlin dan Hansen, 2000; Wilson, 2002.