50 d. Menentukan subjek penelitian
2. Tahap uji coba alat ukur a. Melakukan uji coba pada alat yang telah dibuat
b. Memilih item-item dari skala yang valid dan reliabel c. Memilah serta menyusun kembali item-item yang valid dan reliabel
kemudian digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian 3. Tahap Pelaksanaan
a. Menentukan jumlah sampel yang ingin diteliti b. Meminta kesediaan responden dalam membantu proses penelitian
c. Melakukan pengambilan data 4. Tahap Pengolahan Data
a. Melakukan skoring pada skala hasil dari jawaban responden b. Menghitung data yang telah diperoleh kemudian membuat tabel
data c. Menggunakan metode statistik guna menganalisis data untuk
menguji hipotesis d. Memberikan kesimpulan dari hasil penelitian
e. Menyusun laporan hasil penelitian
J. Pendekatan Data dan Keilmuan
1. Pendekatan Data Dalam penelitian ini digunakan pendekatan data kuantitatif
yang datanya diolah dalam hitungan statistik. Untuk memperoleh data kuantitatif, peneliti mengumpulkan data melalui observasi, kuesioner,
wawancara, dan dokumentasi. 2. Pendekatan Keilmuan
Pendekatan keilmuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi tentang ilmu pengetahuan agama islam mengenai aturan
dalam berpakaian dan interaksi sosial dalam ilmu pengetahuan sosiologi. Cabang keilmuan lain yang juga digunakan adalah psikologi
dan metodologi penelitian.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Sejarah Lembaga Dakwah Kampus Syahid
Pelantikan pengurus lembaga dakwah kampus Syahid periode pertama tahun 1996-1997 kepada dua puluh mahasiswa IAIN Jakarta
yang berasal dari lima fakultas berbeda dilakukan pada tanggal 28 Mei 1996. Pelantikan tersebut dipimpin oleh Senat Mahasiswa Institut, yaitu
Thobib El-Hasyr yang juga menandai lahirnya lembaga dakwah kampus Syahid di lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pelantikan yang sangat sederhana, namun memiliki kenangan serta usaha keras yang dilakukan oleh para anggota. Muhammad Ali yang
merupakan ketua senat mahasiswa saat itu sangat berperan dalam memberikan jalan untuk berdirinya lembaga dakwah kampus Syahid
dalam forum Majelis Perwakilan Mahasiswa Institut MPMI saat itu. Usaha Muhammad Ali dalam mensolidkan lembaga dakwah
kampus ini dimulai dengan mengajak mahasiswa IAIN Jakarta, yaitu Misbah dari fakultas Ushuludin yang pada saat itu aktif di lembaga ekstra
kampus Fikratussalam yang juga bergerak di bidang dakwah. Kemudian dibentuklah kelompok dengan tugas mempersiapkan berdirinya lembaga
dakwah kampus Syahid baik persiapan konstitusi maupun teknis. Tim yang terdiri dari Deka Kurniawan dari fakultas Ushuludin
angkatan 1993, Muhammad Mustofa fakultas Syariah angkatan 1994, dan Rinaldi Syafiq fakultas Tarbiyah angkatan 1994. Kemudian
dihasilkan musyawarah yang dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari setiap universitas.
52
2. Filosofi Lambang Lembaga Dakwah Kampus Syahid
Lembaga Dakwah Kampus LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan organisasi dalam lingkup Unit Kegiatan Mahasiswa
UKM di lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Organisasi ini memiliki lambang dengan bentuk elips yang bertuliskan
diatasnya kata LEMBAGA DAKWAH KAMPUS.
Gambar 4.1 Lambang Lembaga Dakwah Kampus Syahid
Bentuk elips yang tidak putus pada gambar tersebut dapat merepresentasikan bahwa organisasi lembaga dakwah kampus Syahid
dijalankan dengan semangat ukhuwah islamiyah yang tidak putus dan menyambung satu sama lainnya. Didalam bentuk elips tertulis singkatan
l.d.k dengan menggunakan huruf kecil, yang dapat memberi kesan bahwa sejarah klasik yang melingkup perjalanannya. Serta simbol yang
menyatakan bahwa organisasi l.d.k adalah sesuatu yang kecil di mata Allah Azza wa Jalla, sehingga ketundukan hanya pada-Nya semata.
Namun pada gambar dihiasi titik dengan warna merah, menandakan secara tegas bahwa organisasi ini tidak mudah gentar, goyah, lemah, dan
putus asa. Dibawah singkatan tersebut tertulis kata SYAHID ditulis dengan
huruf besar semua, seraya bercerita kepada kita tentang sebuah keberanian. Karena kalimat SYAHID sangat terasosiasikan dengan