Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

69 Tabel 4.3 Mean, Varian, dan Simpangan Baku Variabel X Mean X Varian S 2 Simpangan Baku S 42,76 14,88 3,86 Setelah nilai mean, varians, dan simpangan baku diperoleh, langkah selanjutnya adalah: 1 Menentukan rentang untuk kategori sedang yang dapat diperoleh dengan rumus X - S sampai X + S. Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh nilai 42,76 – 3,86 Sampai 42,76 + 3,86 sehingga hasil dari kategori sedangnya adalah 38,9 sampai 46,62. 2 Menentukan rentang untuk kategori tinggi yang dapat diperoleh dari skor pada kategori sedang yang sebelumnya telah dihitung yaitu 46,62 sampai dengan skor tertinggi pada variabel X yaitu 51, sehingga rentang nilai untuk kategori tingginya adalah 46,62 sampai 51. 3 Menentukan rentang untuk kategori rendah yang dapat diperoleh dari skor pada kategori sedang yang sebelumnya telah dihitung yaitu 38,9 sampai dengan skor terendah pada variabel X yaitu 31, sehingga rentang nilai untuk kategori rendahnya adalah 31 sampai 38,9. Berikut tabel intepretasi dari kategori variabel X: Tabel 4.4 Interpretasi Kategori Variabel X Interval Frekuensi Persentase Kategori 31 - 38,9 6 12 Rendah 38,9 – 46,62 37 74 Sedang 46,62 - 51 7 14 Tinggi Berdasarkan tabel tersebut maka dapat disimpulkan bahwa skor kuesioner pada variabel X yaitu pemakaian hijab syar‟i memiliki kategori sedang dengan persentase sebesar 74. 70

2. Data Interaksi dengan Lawan Jenis

Variabel kedua yang merupakan variabel terikat dependent variable adalah interaksi dengan lawan jenis. Data pada variabel Y ini diperoleh dari jawaban yang diberikan kepada responden sebanyak 50 mahasiswi. Hasil dari skoring terhadap kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Data Hasil Skoring Variabel Y No Responden Skor Kuesioner 1 Nurlatifah 42 2 Khalifatisifa R 49 3 Bina Putri Paristu 49 4 Putri Rahmawati 42 5 Nurlaila Rosyidah 42 6 Eliya Yusda 42 7 Tatu Ruhamalia 49 8 Wafa Al Khansa 42 9 Gisda Aryah Putri 41 10 Juni Aernawati 35 11 Farah Farhati 48 12 Ika Septia Yulianti 45 13 Farah Nazila 41 14 Awanda Yolanda 43 15 Iddah Mahmudah 45 16 Arin Naripa 47 17 Najmatun Nisa 43 18 Dita 33 19 Vina Astriani 47 20 Anggita Diana 45 21 Sumayyah Afifah 44 22 Wati Nurbaiti 39 23 Restu Romdanah 44 24 Fatimatuz Zahra 45 25 Robiatul Adhawiyah 43 71 26 Nelfi Welfi 36 27 Dian Rahmawati 46 28 Qurrotulain Nurul U 43 29 Yani Sutriyani 41 30 Hutami Dwi A 41 31 Kartika Puspita Sari 41 32 Safitry Ramandhany 47 33 Nur Najmi Muthia 36 34 Pipit Maharanita 46 35 AiTeti Listiani 49 36 Linna Latifah 46 37 Nurul Komariah 46 38 Siti Khodijah 49 39 Serlyna Febriyanti 50 40 Syafa Muthiah 44 41 Dini Larasati 32 42 Sakina Mawadah 47 43 Dian Meutia Dini 38 44 Fitrah Aisyah Adam 35 45 Hanifah 45 46 Dede Ela Triana 43 47 Afifah Azmi S 49 48 Evi Nurdiana 51 49 Ifa Syifaurrohmah 42 50 Nur Kholifah 44 Jumlah 2172 Berdasarkan tabel tersebut kemudian dilakukan intepretasi data dengan langkah-langka sebagai berikut: a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu untuk menghitung rentang, banyak kelas, dan panjang kelas interval. Perhitungan tersebut terdapat pada lampiran. 72 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Y Interval Kelas BB BA Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 32 – 34 31,5 34,5 2 4 35 – 37 34,5 37,5 4 8 38 – 40 37,5 40,5 2 4 41 – 43 40,5 43,5 16 32 44 – 46 43,5 46,5 13 26 47 – 49 46,5 49,5 11 22 50 – 52 49,5 52,5 2 4 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel ditribusi frekuensi pada variabel Y, maka diperoleh hasil data pada frekuensi kelas tertinggi adalah pada interval kelas ke-7 dengan rentang 50-52 dan nilai presentasenya 4. Sedangkan hasil data pada frekuensi kelas terendah adalah pada interval kelas ke-1 dengan rentang 32-34 dan nilai presentasenya 4. b. Membuat Grafik Pembuatan grafik dapat digunakan untuk mempermudah menggambarkan dan menafsirkan hasil data yang sebelumnya telah diperoleh. Berikut grafik variabel Y interaksi dengan lawan jenis: Grafik 4.2 Grafik Variabel Y 2 4 6 8 10 12 14 16 18 32-34 35-37 38-40 41-43 44-46 47-49 50-52 73 Berdasarkan grafik tersebut frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 41-43, sedangkan frekuensi terendah berada pada kelas interval 32-34, 38-40, dan 50-52. c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel Y Sebelum memperoleh nilai dari kategori tinggi dan rendahnya pada variabel Y harus dicari nilai mean, varian, dan simpangan baku terlebih dahulu. Perhitungan tersebut terdapat di lampiran. Tabel 4.7 Mean, Varian, dan Simpangan Baku Variabel Y Mean X Varian S 2 Simpangan Baku S 43,44 20,05 4,48 Setelah nilai mean, varians, dan simpangan baku diperoleh, langkah selanjutnya adalah: 1 Menentukan rentang untuk kategori sedang yang dapat diperoleh dengan rumus X - S sampai X + S. Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh nilai 43,44 – 4,48 Sampai 43,44 + 4,48 sehingga hasil dari kategori sedangnya adalah 38,96 sampai 47,92. 2 Menentukan rentang untuk kategori tinggi yang dapat diperoleh dari skor pada kategori sedang yang sebelumnya telah dihitung yaitu 47,92 sampai dengan skor tertinggi pada variabel Y yaitu 52, sehingga rentang nilai untuk kategori tingginya adalah 47,92 sampai 52. 3 Menentukan rentang untuk kategori rendah yang dapat diperoleh dari skor pada kategori sedang yang sebelumnya telah dihitung yaitu 38,96 sampai dengan skor terendah pada variabel Y yaitu 32, sehingga rentang nilai untuk kategori rendahnya adalah 32 sampai 38,96. Berikut tabel intepretasi dari kategori variabel Y: 74 Tabel 4.8 Interpretasi Kategori Variabel Y Interval Frekuensi Persentase Kategori 32 - 38,96 7 14 Rendah 38,96 – 47,92 34 68 Sedang 47,92 - 52 9 18 Tinggi Berdasarkan tabel tersebut maka dapat disimpulkan bahwa skor kuesioner pada variabel Y yaitu interaksi dengan lawan jenis memiliki kategori sedang dengan persentase sebesar 68.

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas sebagai uji prasyarat analisis data digunakan untuk menguji apakah sebaran data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan uji normalitas Liliefors dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk sampel sebanyak 50 responden. Kriteria pengujian sebaran data berdistribusi normal apabila Lo L tabel namun jika sebaliknya maka sebaran data tidak berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan uji normalitas Liliefors Lo pada variabel X sebesar 0.0606285 dan L tabel sebesar 0.125299 sehingga Lo L tabel maka H0 diterima yangmana sebaran data berdistribusi normal. Sedangkan Lo pada variabel Y sebesar 0.0716146 dan L tabel sebesar 0.125299 sehingga Lo Ltabel maka H0 diterima yangmana sebaran data berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas secara rinci terdapat pada lampiran.

D. Pengujian Hipotesis 1. Koefisien Korelasi

Pengujian dengan koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Variabel Y memiliki hubungan yang positif atau tidak. Untuk melakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi digunakan rumus product moment yaitu: 75 √[ ][ ] Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Number of Cases ∑ X = Jumlah skor X ∑ Y = Jumlah skor Y ∑ XY = Jumlah hasil perkalian dari skor X dengan Skor Y Kemudian untuk mencari angka indeks korelasi product moment maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: a. Menghitung skor asli dari variabel X b. Menghitung skor asli dari variabel Y c. Menjumlahkan skor dari tiap variabel yang kemudian dimasukkan ke dalam tabel perhitungan indeks korelasi. Tabel 4.9 Perhitungan Indeks Korelasi Variabel X dan Y Responden X Y X 2 Y 2 XY 1 36 42 1296 1764 1512 2 45 49 2025 2401 2205 3 48 49 2304 2401 2352 4 44 42 1936 1764 1848 5 44 42 1936 1764 1848 6 40 42 1600 1764 1680 7 46 49 2116 2401 2254 8 39 42 1521 1764 1638 9 41 41 1681 1681 1681 10 31 35 961 1225 1085 11 44 48 1936 2304 2112 12 38 45 1444 2025 1710 13 35 41 1225 1681 1435 76 14 40 43 1600 1849 1720 15 40 45 1600 2025 1800 16 44 47 1936 2209 2068 17 41 43 1681 1849 1763 18 37 33 1369 1089 1221 19 41 47 1681 2209 1927 20 47 45 2209 2025 2115 21 50 44 2500 1936 2200 22 39 39 1521 1521 1521 23 44 44 1936 1936 1936 24 45 45 2025 2025 2025 25 39 43 1521 1849 1677 26 42 36 1764 1296 1512 27 44 46 1936 2116 2024 28 49 43 2401 1849 2107 29 46 41 2116 1681 1886 30 43 41 1849 1681 1763 31 44 41 1936 1681 1804 32 46 47 2116 2209 2162 33 43 36 1849 1296 1548 34 39 46 1521 2116 1794 35 45 49 2025 2401 2205 36 45 46 2025 2116 2070 37 44 46 1936 2116 2024 38 49 49 2401 2401 2401 39 47 50 2209 2500 2350 40 47 44 2209 1936 2068 41 44 32 1936 1024 1408 42 42 47 1764 2209 1974 43 41 38 1681 1444 1558 44 37 35 1369 1225 1295 45 43 45 1849 2025 1935 46 46 43 2116 1849 1978 47 44 49 1936 2401 2156 48 43 51 1849 2601 2193 49 46 42 2116 1764 1932 50 41 44 1681 1936 1804 Jumlah 2138 2172 92150 95334 93284 77 Berdasarkan tabel indeks korelasi variabel X dan Y maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: √[ ][ ] √[ ][ ] √ √ √ 4 Perhitungan indeks korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus product moment diperoleh sebesar 0,484. Nilai tersebut memiliki arti bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pemakaian hijab syar‟i terhadap interaksi dengan lawan jenis. Dalam memberikan interpretasi terhadap r xy dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut: a. Memberi interpretasi sederhana dengan cara mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment. Hasil perhitungan r xy = 0,484 yang memiliki besaran berkisar antara 0,40 – 0,70 yang berarti antar variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. 78 b. Menguji kebenaran dari uji hipotesis yang telah dihitung dengan cara membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum dalam “r” tabel pada taraf signifikan 5. Sebelumnya harus terlebih dahulu menghitung degrees of freedom Df atau derajat bebasnya dengan menggunakan rumus: Df = N – nr = 50 – 2 = 48 Diperoleh df sebesar 48 kemudian dikonsultasikan dengan menggunakan “r” tabel pada taraf signifikan 5 yang nilainya sebesar 0,284. Kemudian membandingkan antara r xy = 0,484 r tabel = 0,284 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya “terdapat pengaruh yang signifikan antara pemakaian hijab syar‟i terhad ap interaksi dengan lawan jenis”.

2. Koefisien Determinasi

Langkah selanjutnya untuk dapat mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus dilakukan perhitungan koefisien yang disebut koefisien determinasi dengan menggunakan rumus: KD = r 2 x 100 = 0,484 2 x 100 = 0,234 x 100 = 23,4 Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh persentase sebesar 23,4 yang berarti bahwa batasan interaksi dengan lawan jenis dipengaruhi oleh pemakaian hijab syar‟i sebesar 23,4 sedangkan 76,6 dipengaruhi oleh faktor lain.