2.2. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang menganalisis perilaku tabungan rumah tangga, menggunakan teori yang menjelaskan hubungan antara tabungan dengan
pendapatan, untuk kemudian dikembangkan dengan memasukkan beberapa variabel independen lain yang memengaruhi tabungan rumah tangga. Alasan yang
digunakan oleh para ahli untuk menambahkan variabel lain diantaranya dikemukakan oleh Kelley dan Williamson 1968 dan Leff 1968, Brata 1999,
Sutarno 2005, Epriyani 2008 dan Touhami et al 2009. Kelley dan Williamson 1968 melakukan penelitian di DI Yogyakarta,
dengan menggunakan data umur kepala rumah tangga, pendapatan rumah tangga dengan pendapatan per jumlah anggota keluarga YN dan sumber pendapatan
utama rumah tangga petani dan non petani dimana Y adalah jumlah pendapatan rumah tangga dan N adalah ukuran keluarga. Metode yang digunakan model
simple linear saving function. Tujuan penelitian untuk menganalisis nilai MPS pada tiap umur kepala rumah tangga dengan klasifikasi kelompok umur.
Penelitian ini menguji perilaku tabungan pada kelompok umur dengan regresi pendapatan per kapita terhadap pendapatan keluarga per kapita. Pada rumah
tangga yang tumbuh lebih tua, pendapatan tenaga kerja turun secara proporsional dengan kekayaan non-manusia, sebab kekayaan digunakan untuk konsumsi pada
umur pensiun. Data untuk kekayaan non-manusia tidak tersedia untuk tes ini. Oleh karena itu, model akan memprediksi bahwa MPS pendapatan meningkat
pada rumah tangga yang lebih tua. MPS meningkat dari 0,05 untuk kelompok umur 20-29, menjadi 0,06 untuk kelompok umur 60-69 di semua rumah tangga.
Untuk rumah tangga di pedesaan MPS meningkat dari 0,13 menjadi 0,76. Hasil penelitiannya juga menunjukkan perbedaan jenis pekerjaan kepala rumah tangga
berdasarkan sumber pendapatan utama petani dan non petani berpengaruh terhadap tabungan per jumlah anggota rumah tangga.
Leff 1968 melakukan penelitian di Brazil, bertujuan menganalisis dan mengidentifikasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tabungan.
Metode yang digunakan Multiple Regression. Leff meregresikan rasio tabungan kotor LnSY dan tabungan per kapita LnSPop, dengan variabel bebas:
pendapatan per kapita LnYPop, kenaikan pendapatan per kapita g, persentase populasi umur kurang atau sama dengan 14 tahun LnD1, persentase populasi
umur lebih atau sama dengan 65 tahun LnD2, dan total dependency ratio D1+D2 LnD3. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapatan per kapita
berpengaruh positif terhadap tabungan per kapita. Sedangkan, D1 mempunyai nilai negatif tiga kali lebih besar untuk negara kurang berkembang daripada
negara maju. Proporsi dari populasi dengan umur kurang dari 14 tahun lebih besar negara kurang berkembang daripada negara maju.
Brata 1999 menganalisis tentang perilaku tabungan rumah tangga pedesaan pada industri kecil di Bantul pada tahun 1996, dengan jumlah responden
sebesar 96. Tujuan penelitian untuk mengetahui bentuk akumulasi tabungan rumah tangga dan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat tabungan rumah
tangga. Akumulasi tabungan dibedakan dalam bentuk aset riil dan aset finansial, sedangkan estimasi faktor-faktor yang berpengaruh dilakukan dengan pendekatan
life cycle hypothesis. Variabel yang digunakan tabungan rumah tangga
pendapatan dikurangi pengeluaran konsumsi, pendapatan rumah tangga, umur, pendidikan, jenis kelamin responden wanita=0, laki-laki=1, jenis industri
agriculture-based industries=0; non agriculture-based industries=1, role of industry in household income main income source= 1, non main income source
=0. Metode yang digunakan Multiple Regression. Hasil analisis menunjukkan bahwa tabungan rumah tangga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh
pendapatan rumah tangga, pendidikan, jenis kelamin, dan tipe industri. Sutarno 2005 meneliti tentang perilaku menabung rumah tangga
pedesaan di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten, dengan jumlah responden sebesar 93. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku menabung rumah
tangga di pedesaan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode penelitian dengan Regresi Berganda Ordinary Least Square. Variabel yang digunakan
adalah pendapatan per jumlah anggota rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, rasio beben ketergantungan, bagian konsumsi dari total pendapatan,
dummy jenis pekerjaan kepala rumah tangga berdasarkan pendapatan utama petani dan non petani petani=1, nonpetani=0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecenderungan menabung rumah tangga sebesar 27 persen dan 41 persen dari total rumah tangga 98 di Kecamatan Delanggu tidak menyimpan sisa pendapatan
di lembaga keuangan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tabunganjumlah anggota rumah tangga adalah pendapatanjumlah anggota rumah tangga +;
bagian konsumsi dari total pendapatan rumah tangga - dan jenis pekerjaan -. Epriyani 2008 melakukan penelitian di 16 kecamatan di Kota Semarang
dengan sampel rumah tangga petani dan nelayan. Tujuan penelitian untuk
memilih dan menentukan model tabungan rumah tangga yang baik dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap model tabungan rumah
tangga dengan pendekatan life cycle hypothesis dan permanent income hypothesis dan sintesis life cycle hypothesis-permanent income hypothesis. Metode yang
digunakan adalah model log-linier. Hasilnya menunjukkan bahwa tabungan rumah tangga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh variabel pendapatan
permanen, pendapatan sementara, pendidikan kepala rumah tangga dan jenis pekerjaan serta dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh umur kepala rumah
tangga, dependency ratio dan ekspektasi rasional terhadap inflasi. Touhami
et al 2009 meneliti tentang perilaku menabung rumah tangga rural dan urban di Morocco. Penelitian dilakukan di daerah Essouira urban dan
Bouaboud rural dengan jumlah sampel masing-masing 300 rumah tangga. Variabel yang digunakan pendapatan disposibel kepala rumah tangga pendapatan
tahunan dalam satuan dirham, jenis kelamin kepala rumah tangga 1= kepala rumah tangga laki-laki, 0 = kepala rumah tangga perempuan, interaksi gender
income, umur dan umur
2
kepala rumah tangga, jumlah art rumah tangga, jumlah art yang tidak bekerja, jumlah art yang bekerja, kepemilikan land and livestock di
daerah rural. Metode penelitian yang digunakan Multiple Regression. Hasil penelitian menunjukkan variabel pendapatan, jumlah anggota rumah tangga,
jumlah anggota rumah tangga yang tidak bekerja, jenis kelamin kepala rumah tangga, hanya signifikan di daerah urban. Sedangkan di daerah rural hanya
variabel pendapatan berdampak pada tabungan. Hipotesis life cycle, hasilnya tidak signifikan di daerah urban dan rural.
2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian