IV. GAMBARAN UMUM
4.1. Kekayaan Wealth Rumah Tangga
Kekayaan wealth rumah tangga dapat berupa tabungan dalam bentuk uang dan aset fisik. Tabungan rumah tangga bukan hanya sebagai sisa atau selisih
antara pendapatan dan pengeluaran rumah tangga serta dalam bentuk uang, tetapi bisa dalam bentuk aset fisik, misalnya bangunan tempat tinggal, lahan, alat
produksi, atau perhiasan. Tabel 4.1. Kekayaan wealth rumah tangga di DKI Jakarta, 2010
Jenis Kekayaan Nilai ribu rupiah
Persentase Tabungan
4.587.740 86,51
Bangunan tempat tinggal 332.215
6,26 Bangunan fasilitas tempat tinggal
121.800 2,30
Lahan bangunan tempat tinggal 17.000
0,32 Emas batangan
45.275 0,85
Alat produksi 199.110
3,75 Jumlah
5.303.140 100,00
Sumber: data primer diolah Tabungan dalam bentuk uang selama setahun sebesar 4,6 miliar atau 86,51
persen dari total kekayaan rumah tangga. Penambahan aset fisik selama setahun sebesar 715 juta atau sekitar 13,49 persen dari total kekayaan rumah tangga.
Bangunan tempat tinggal sebesar 332 juta rupiah 6,26 persen, alat produksi sebesar 199 juta 3,75 persen, bangunan fasilitas tempat tinggal sebesar 122 juta
2,30 persen, emas batangan sebesar 45 juta 0,85 persen dan lahan bangunan sebesar 17 juta 0,32 persen. Penambahan alat produksi terdiri dari penambahan
alat angkutankendaraan bermotor, bangunan bukan tempat tinggal, lahan untuk usaha, komputerTI dan lainnya.
4.2. Perilaku Tabungan Rumah Tangga
Data 600 responden di DKI Jakarta, 64,17 persen menabung di keuangan seperti bank, kantor pos, koperasi, bapertarum dan lembaga keuangan lainnya.
Rumah tangga umumnya menyimpan uangnya di bank, 264 memiliki rekening di bank, 11 di kantor pos dan koperasi, 2 di bapertarum dan 150 di lembaga
keuangan lainnya. Rumah tangga di DKI Jakarta sudah menyadari budaya menabung di lembaga keuangan. Situasi ini juga didukung oleh kemajuan
perbankan dalam melayani masyarakat.
Sumber: data primer diolah Gambar 4.1. Banyaknya rumah tangga yang menabung di lembaga keuangan
Provinsi DKI Jakarta, 2010 Jumlah tabungan di lembaga keuangan sebesar 3,56 miliar. Besarnya
tabungan rumah tangga di bank sebesar 3,2 miliar, 58,41 persen ditabung oleh rumah tangga yang tingkat pendapatan per tahun 100-500 juta per tahun dan 30,05
persen oleh rumah tangga yang tingkat pendapatan per tahun 50-100 juta. Besarnya tabungan rumah tangga di koperasi sebesar 29,4 juta, 57,57 persen
ditabung oleh rumah tangga yang tingkat pendapatan per tahun 20-50 juta per tahun dan 34,03 persen oleh rumah tangga yang tingkat pendapatan per tahun 50-
100 juta. Sedangkan besarnya tabungan di lembaga keuangan lainnya sebesar 346 juta, 36,82 persen ditabung oleh rumah tangga yang tingkat pendapatan per tahun
100-500 juta per tahun dan 32,48 persen oleh rumah tangga yang tingkat pendapatan per tahun 20-50 juta.
Tabel 4.2. Nilai rata-rata tabungan rumah tangga di lembaga keuangan menurut pendapatan di DKI Jakarta, 2010 ribu rupiah
Pendapatan jutatahun Bank
Koperasi Bapertarum Lainnya 20
n = 104 261,54
0,85 0,67
0,24 0,00
323,13 9,71
20-50 n = 269
1.264,70 10,69
62,90 57,57
0,00 417,78
32,48 50-100
n=153 6.013,21
30,05 62,89
34,03 11,32
90,91 535,86
20,98 100-500
n =74 25.116,69
58,41 32,43
8,17 2,43
9,09 1721,62
36,82 Rata-rata
n=600 5.303,57
100,00 48,98
100,00 3,3
100,00 576,61
100,00 Standar Deviasi
15.036,96 439,76 73,84
1.883,72 Sumber: data primer diolah
Ket: untuk proporsi tabungan rumah tangga Tabungan yang tersimpan di bank umumnya bersumber dari perdagangan
besar dan eceran sebesar 19,84 persen dan 14,63 persen dari industri pengolahan. Tabungan yang tersimpan di koperasi umumnya bersumber dari mereka yang
bekerja di sektor administrasi pemerintahan sebesar 28,58 persen dan industri pengolahan sebesar 16,06 persen. Tabungan yang tersimpan di lembaga keuangan
selain bank, koperasi dan bapertarum juga bersumber dari mereka yang bekerja di sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 26,39 persen dan industri
pengolahan sebesar 15,85 persen. Tenaga kerja yang bekerja di sektor jasa pendidikan, kesehatan, kebudayaan, hiburan dan perorangan lainnya 12,90 persen
di bank, 8,17 persen di koperasi dan 13,99 persen di lembaga keuangan lainnya.
Tabel 4.3. Nilai rata-rata tabungan rumah tangga di lembaga keuangan menurut lapangan usaha di DKI Jakarta, 2010 ribu rupiah
Lapangan Usaha Bank
Koperasi Bapertarum Lainnya 1
Pertanian, kehutanan dan perikanan
7.000 1,15
0,00 0,00
200 0,29
2 Pertambangan dan penggalian
32.500 2,13
0,00 0,00
0,00 3 Industri
pengolahan 4.753,03
14,63 74,47
23,82 0,00
577,98 15,85
4 Pengadaan air, pengelolaan
sampah 1.077,78
0,32 5,56
0,17 0,00
533,33 1,40
5 Konstruksi 2.954,17
2,90 0,67
0,07 0,00
236,17 2,07
6 Perdagangan besar dan eceran
4.557,74 19,84
35,49 16,06
0,00 680,30
26,39 7
Transportasi dan pergudangan 6.439,29
8,85 42,86
6,12 0,00
425,00 5,21
8 Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 3.761,11
3,32 0,00
0,00 653,52
5,15 9
Informasi dan komunikasi 8.070,00
2,64 0,00
0,00 2.160,00
6,30 10 Jasa keuangan dan asuransi
9.847,22 5,80
0,00 0,00
277,78 1,46
11 Real estat
22.785,71 5,22
0,00 0,00
1.571,43 3,21
12 Jasa profesional, ilmiah dan
teknis 17.930
5,87 0,00
0,00 2.780,00
8,11 13 Jasa
persewaan 8.178,38
9,91 135,14
17,01 0,00
968,11 10,45
14 Administrasi pemerintahan
23.000,00 4,52
1.400,00 28,58
0,00 83,33
0,15 15 Jasa
pendidikan 7.713,46
6,57 92,31
8,17 76,15
100,00 220,88
1,67 16
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
3.579,41 1,99
0,00 0,00
589,71 2,92
17 Kebudayaan, hiburan dan
rekreasi 4.666,67
0,46 0,00
0,00 100,00
0,09 18 Kegiatan jasa lainnya
1.430,25 3,79
0,00 0,00
356,67 8,43
19 Jasa perorangan yang
melayani rumah tangga 223,08
0,09 0,00
0,00 230,77
0,87 Sumber: data primer diolah
Ket: untuk proporsi tabungan rumah tangga
4.3. Karakteristik Rumah Tangga