II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Tinjauan Teori
Tinjauan pustaka dimulai dari teori tentang hubungan antara pendapatan dengan tabungan. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa hasil penelitian empiris
yang menemukan faktor-faktor yang memengaruhi tabungan rumah tangga yang dikembangkan dari hubungan antara pendapatan dengan tabungan seperti
dependency ratio rumah tangga, umur, tingkat pendidikan kepala rumah tangga dan sumber pendapatan utama rumah tangga.
2.1.1. Pengertian Tabungan
Tabungan adalah output yang tersisa setelah permintaan konsumen dan pemerintah terpenuhi Mankiw, 2007.
S = Y – C – G 2.1
dimana S adalah tabungan, Y adalah pendapatan nasional, C adalah konsumsi dan G adalah pengeluaran pemerintah. Tabungan terbagi atas dua yaitu tabungan dari
sektor swasta dan tabungan dari pemerintah. S = Y – T – C + T – G
2.2 Y – T – C adalah disposable income dikurangi konsumsi merupakan tabungan
swasta private saving. T – G adalah penerimaan pemerintah dikurangi pengeluaran pemerintah yaitu tabungan publik public saving.
Sumber: Mankiw, 2007 Gambar 2.1. Fungsi konsumsi
Pendapatan disposibel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya ditabung. Dengan demikian kita
dapat menyatakan: Y = C + S Æ S = Y - C
2.3 S = Y – Co +cY
2.4 S = Y – Co – cY
2.5 S = - Co + 1 – cY
2.6 dimana Co adalah konsumsi autonomous dan 1-c adalah kecenderungan
menabung. Jika setiap tambahan pendapatan disposibel dialokasikan sebagai tambahan konsumsi dan tabungan, maka:
∂Yd=∂C + ∂S 2.7
jika kedua sisi persamaan dibagi dengan ∂Yd, maka
MPC
1 Konsumsi, C
Disposible Income, Y -T
∂Yd∂Yd = ∂C∂Yd +∂S∂Yd 2.8
MPC + MPS = 1 2.9
MPS = 1-MPC 2.10
Dapat dikatakan setiap tambahan penghasilan disposibel akan digunakan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan
menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung disebut Marginal Propensity to Save, disingkat MPS. Sedangkan rasio tingkat tabungan dengan
pendapatan disposibel disebut kecenderungan menabung rata-rata Average Propensity to Save, disingkat APS.
2.1.2. Tabungan Rumah Tangga
Mc Connell dan Brue 1999, menyebutkan tabungan rumah tangga sebagai personal saving, yang dinyatakannya sebagai bagian pendapatan setelah
pajak yang tidak dibelanjakan. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dibayarkan pada pajak atau digunakan untuk pembelian barang-barang konsumsi,
tetapi yang dimasukkan dalam rekening bank, polis asuransi, pengumpulan dana bersama, obligasi, dan saham serta aset keuangan lainnya. Alasan menabung
adalah untuk berjaga-jaga dan spekulasi. Rumah tangga menabung untuk menyediakan simpanan terhadap hal-hal yang tak terduga, membiayai pendidikan
anak, biaya hidup setelah pensiun dari pekerjaan atau hanya untuk jaminan keuangan. Spekulasi dapat digunakan oleh rumah tangga, misalnya dengan
membeli saham untuk mendapatkan kenaikan nilai dari hal tersebut.
Menurut Keynes dalam tulisan Browning dan Lusardi 1996 ada 8 motif dalam menabung yaitu :
1. Precaution tindakan pencegahan, berimplikasi pada menambah cadangan
untuk menghadapi keadaan yang tidak terduga; 2.
Foresight tinjauan masa depan, untuk mengantisipasi perbedaan antara pendapatan dengan pengeluaran belanja di masa depan the life cycle motive;
3. Calculation perhitungan, ingin memperoleh keuntungan bunga uang;
4. Improvement perbaikan, meningkatkan standar hidup untuk waktu yang lama;
5. Independence kebebasan, menunjukkan adanya kebutuhan akan kebebasan
dan memiliki kekuasaan untuk melakukan sesuatu; 6.
Enterprise usaha, adanya kebebasan untuk menanamkan uang ketika ia memungkinkan mendukung;
7. Pride kebanggaan, lebih tertuju pada menempatkan uang untuk ahli waris
the bequest motive; dan 8.
Avarice keserakahan harta atau kekikiran yang sesungguhnya. Sedangkan Browning dan Lusardi 1996 menambahkan adanya down-
payment motive, yaitu keinginan hasrat untuk mengakumulasikan keseluruhan uang untuk digunakan sebagai alat pembayaran terhadap barang yang mahal dan
tahan lama seperti rumah atau mobil. Salah satu yang penting menurut teori ekonomi tentang tabungan adalah
hipotesis life cycle yang dikemukakan oleh Modigliani dan Brumberg 1963, dimana individu menabung untuk pegangan di akhir kehidupannya saat mereka
tidak memperoleh pendapatan lagi. Dalam konteks ini maka motivasi utama yang
mendorong individu menabung adalah keinginan mengakumulasikan uang untuk digunakan saat ia pensiun. Sedangkan pengembangan dari hipotesa ini adalah the
permanent income Friedman, 1957, dimana motivasi menabung adalah untuk warisan Bequest motive.
2.1.3. Teori Hubungan Pendapatan dengan Tabungan