37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus, yaitu analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana sifat
dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini Sekaran, 2006:46.
Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus terhadap manajemen UNS Medical Center dan survei pada pasien UNS Medical Center terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan. Dalam penelitian ini pihak manajemen UNS Medical Center sebagai pemberi jasa dan pasien UNS Medical Center
sebagai pihak penerima jasa customer. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
dari jawaban atau tanggapan atas pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Sehingga peneliti tidak mempengaruhi jawaban responden terhadap kuesioner
tersebut. Penelitian difokuskan pada kebutuhan pasien terhadap kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh UNS Medical Center. Penelitian ini tidak menggunakan benchmarking agar tidak memperluas permasalahan yang
sedang diteliti, sehingga penelitian lebih terfokus kepada intern obyek yang diteliti yaitu UNS Medical Center Universitas Sebelas Maret Surakarta.
38
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, hal minat atau obyek yang ingin peneliti investigasi Sekaran, 2006:121. Populasi
dalam penelitian ini adalah pasien yang sedang atau pernah menggunakan jasa pelayanan kesehatan di UNS Medical Center, yang terdiri dari
mahasiswa, karyawan, dan dosen Universitas Sebelas Maret serta masyarakat umum yang tinggal di lingkungan Universitas Sebelas Maret.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi
Sekaran, 2006:123. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang atau pernah menggunakan jasa pelayanan kesehatan UNS Medical
Center minimal sebanyak 2 dua kali, sehingga diharapkan mahasiswa tersebut mempunyai penilaian atau tanggapan yang lebih tepat karena
mereka dianggap cukup dalam menggunakan pelayanan pada UNS Medical Center sehingga lebih memahami permasalahan.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, dengan cara purposive sampling dan
convenience sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana tidak semua anggota populasi memiliki
kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Purposive sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang
39 diambil sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mahasiswa yang telah atau
sedang menggunakan jasa pelayanan kesehatan UNS Medical Center minimal sebanyak 2 dua kali. Pada prakteknya penyebaran kuesioner
dikombinasikan dengan menggunakan metode convenience sampling, yaitu pemilihan anggota populasi yang mudah untuk dimintai informasi
oleh peneliti yaitu para mahasiswa yang menjadi pasien di UNS Medical Center dengan alasan mudah ditemui dan dalam penelitian memiliki
kebebasan untuk memilih sampel yang paling murah dan cepat. Jumlah sampel untuk penelitian ini diperkirakan sebesar kurang
lebih 100 responden dengan alasan penentuan jumlah berdasarkan pendapat Sugiyono 2001: 79-83, bahwa dalam pengambilan sampel
untuk populasi yang tidak terhingga dan tidak diketahui dapat diambil sampel sebanyak 100 orang dengan asumsi populasi tersebut berdistribusi
normal. Alasan pengambilan jumlah sampel ini juga didukung oleh Djarwanto dan Pangestu 1996: 159 yang mengemukakan rumus:
n = 1 { Z
α2
}
2
4 E dimana:
n = jumlah sampel z = angka yang menunjukkan penyimpangan nilai variabel mean
E = error Dari nilai α level of significance yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu 5 diharapkan bahwa biasanya kesalahan dalam penggunaan sampel tidak lebih dari 10. Sehingga didapatkan:
40 n = 1 { Z
α2
4 0,1 4 E
n = 96,04 Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah sampel adalah 96,04 dan dibulatkan menjadi
96 orang. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang dengan tujuan untuk meminimalisasi tingkat kesalahan error serta untuk kemudahan dan
kepraktisan penelitian. Jumlah sampel 100 diperkuat oleh pendapat Roscoe Sekaran, 2006:148
yang menyatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada kebanyakan penelitian sudah terwakili.
C. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel