Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

40 n = 1 { Z α2 4 0,1 4 E n = 96,04 Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah sampel adalah 96,04 dan dibulatkan menjadi 96 orang. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang dengan tujuan untuk meminimalisasi tingkat kesalahan error serta untuk kemudahan dan kepraktisan penelitian. Jumlah sampel 100 diperkuat oleh pendapat Roscoe Sekaran, 2006:148 yang menyatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada kebanyakan penelitian sudah terwakili.

C. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut lihat lampiran 1: kuesioner. 1. Kualitas Pelayanan, berkaitan dengan persepsi kualitas pelayanan jasa kesehatan yang dibentuk dari sudut pandang pasien yang memberikan nilai terhadap jasa yang ditawarkan. Kualitas pelayanan meliputi 5 dimensi, yaitu : Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. 2. Bukti langsung Tangible, meliputi kebutuhan pasien yang berfokus pada jasa yang berkaitan dengan tampilan secara fisik antara lain fasilitas fisik, seperti gedung, perlengkapan dan peralatan medis, keberadaan toilet dan tempat parkir, serta penampilan dokter dan karyawan yang rapi. 3. Keandalan Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan apa yang telah dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan pasien yang dilakukan melalui pemberian tindakan dokter dan perawat kepada pasien, prosedur administrasi yang mudah, serta waktu pelayanan yang sesuai. 4. Daya tanggap Responsiveness, adalah seberapa besar tanggapan yang diberikan dokter, staff dan perawat untuk membantu pasien dan memberikan pelayanan. Seperti kesiapan 41 dokter, staff dan perawat, kemauan untuk membantu pasien dan waktu tunggu yang tidak lama. 5. Jaminan Assurance, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para dokter, staff dan perawat, bebas dari bahaya, risiko atau keragu- raguan. Hal ini mencakup jaminan kepada para pasien seperti pengetahuan yang luas, memberi ketenangan dan kenyamanan, serta reputasi yang dimiliki UNS Medical Center . 6. Empati Emphaty, merupakan bentuk pelayanan dan perhatian secara personal yang diberikan pihak UNS Medical Center kepada pasien, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami keluhan pasien. Pengukuran dilakukan dengan skala Likert karena mencerminkan keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala yang berkisar antara satu sampai lima. Untuk penelitian ini tingkat kepentingan diberi bobot : 1 = Sangat Tidak Penting STP 4 = Penting P 2 = Tidak Penting TP 5 = Sangat Penting SP 3 = cukup penting CP Sementara untuk penilaian kinerja juga menggunakan skala Likert : 1 = Sangat Jelek SJ 4 = Baik B 2 = Jelek J 5 = Sangat Baik SB 3 = Cukup Baik CB

D. Sumber Data

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227