b. Penyediaan Tenaga Listrik Sumber listrik berasal dari Pembangkit Listrik Negara PLN
dan generator sebagai sumber listrik cadangan. Perusahaan menyediakan generator dengan kapasitas 800 KVA.
c. Penyediaan Bahan Bakar Bahan bakar yang digunakan di PT Air Mancur adalah gas
LPG, solar dan listrik. Penggunaan bahan bakar disesuaikan dengan kebutuhan bahan bakar pada masing-masing ruangan. Pada ruang
dapur menggunakan bahan bakar gas LPG, sedangkan untuk ruang oven dan generator menggunakan solar.
D. Pengendalian Kualitas
1. Pengendalian Kualitas Bahan Baku Pengendalian kualitas di PT Air Mancur dilakukan sejak bahan
baku mulai dipesan, hingga produk sampai ke tangan konsumen. Pengendalian kualitas ketika bahan baku mulai dipesan dilakukan dengan
cara pemeriksaan sampel bahan baku secara mikroskopis maupun makroskopis di laboratorium.
2. Pengendalian Kualitas Saat Pengolahan Pengendalian kualitas proses ini dilakukan pada bahan jamu selama
proses berlangsung dan juga terhadap lingkungan kerja. Pengawasan pemeriksaan meliputi homogenitas bahan, pemeriksaan fisik, kadar air dan
derajat kehalusan. 3. Pengendalian Kualitas Produk
Pemeriksaan mutu produk meliputi pemeriksaan terhadap produk setelah dikemas dan stabilitas jamu dalam pengemasan tersebut.
Pengawasan mutu dilakukan dengan pengambilan sampel produk yang telah dikemas. Jamu yang telah dikemas kemudian disimpan dalam
gudang. 4. Sarana Pengawasan Mutu
Untuk menunjang pengawasan dan pengendalian mutu baik bahan baku maupun produk jadi, maka PT Air Mancur memiliki enam buah
sarana laboratorium. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing- masing laboratorium :
a. Laboratorium Farmakognosi Laboratorium ini digunakan untuk memeriksa sampel simplisia dari
leveransir dan memeriksa sampel pembelian bahan dan bahan baku yang telah telah melalui proses mixing. Adapun pemeriksaan meliputi
pemeriksaan secara mikroskopis dan makroskopis. b. Laboratorium Fitokimia
Pemeriksaan dilakukan terhadap bahan baku, bahan pembantu, bahan setengah jadi, kemasan, produk jadi dan produk yang telah dipasarkan.
Secara umum laboratorium ini melakukan pemeriksaan terhadap zat berkhasiat dalam tiap bahan yang digunakan serta stabilitas jamu.
Selain itu produk yang telah dipasarkan juga diperiksa ada atau tidaknya penyimpangan kandungan berkhasiat.
c. Laboratorium Mikrobiologi Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium ini adalah identifikasi
terhadap bakteri pathogen atau non pathogen maupun jamur dari bahan baku, jamu setengah jadi, jamu jadi dan juga pemeriksaan ulang
bahan-bahan yang telah lama tersimpan. d. Laboratorium Farmakologi
Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium ini adalah menggunakan hewan percobaan tikus putih dan kelinci. Pemeriksaan yang dilakukan
meliputi : 1 Toksisitas
Suatu uji yang dilakukan terhadap bahan dengan dosis tunggal atau berulang pada hewan uji yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat keracunan dari suatu simplisia, produk setengah jadi dan produk jadi.
2 Uji Khasiat Pengujian dilakukan guna mencari dosis yang efektif untuk
khasiat dari suatu produk jadi dan produk pesaing.
e. Laboratorium Fabrikasi Laboratorium ini digunakan untuk pemeriksaan kode produksi,
pemeriksaan kekerasan, pemeriksaan waktu hancur, pemeriksaan kadar air, derajat kehalusan dan keseragaman bobot.
f. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Laboratorium ini digunakan untuk meneliti dan mengembangkan guna menyempurnakan formula yang sudah ada kemudian mengkreasikan
formula untuk membuat produk ekstrak, jamu, kosmetik dan makanan maupun minuman.
E. Higienis Perusahaan