Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data

2. Data Sekunder Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang dimiliki PT Air Mancur, yang berupa : a. Kondisi Umum PT Air Mancur b. Data Perusahaan, yang meliputi : 1 Mesin produksi Madurasa 2 Nilai Cash Inflow Mesin Produksi Madurasa 3 Biaya-biaya tunai a Data tentang mesin lama harga perolehan, harga jual, nilai residu sisa, umur ekonomis b Data tentang mesin baru yang akan dibeli harga peroleh, nilai residu sisa, umur ekonomis c Data tentang mesin lama apabila direparasi biaya reparasi, umur ekonomis setelah direparasi, persentase kenaikan biaya pemeliharaan tiap tahunnya c. Data–data lain yang mendukung 1 Pajak Penghasilan 2 Tingkat suku bunga Discount Rate yang digunakan

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik : 1. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung dengan responden Soeranto dan Arsyad, 1999. Teknik wawancara ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang berwenang di PT Air Mancur. 2. Pencatatan Merupakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku dan sebagainya. Teknik pencatatan ini dilakukan dengan mencatat informasi, baik yang berupa jawaban dari kegiatan wawancara, maupun mencatat dokumen pada PT Air Mancur. 3. Observasi Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung. Teknik observasi ini dilakukan dengan mengamati secara langsung PT Air Mancur.

E. Metode Analisis Data

1. Net Cash InFlow dan Biaya Net Cash InFlow dan biaya dihitung berdasarkan data time series yang diperoleh dari perusahaan pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Data tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan trend Net Cash InFlow dan biaya yang akan menggambarkan hubungan antara nilai Net Cash InFlow dan biaya dengan lamanya berproduksi. Untuk melakukan estimasi nilai Net Cash InFlow dan biaya digunakan metode trend linier. Penentuan metode trend linier adalah sesuai dengan asumsi bahwa PT Air Mancur dalam kondisi normal dan terus berkembang, sehingga diperkirakan pada masa yang akan datang Cash InFlow dan biaya akan naik secara linier. Adapun persamaan trend Cash InFlow adalah : y r = a + bX Keterangan : y r : Estimasi Net Cash InFlow Rp a : konstanta X : periode waktu b : Koefisien regresi Adapun estimasi biaya digambarkan dalam persamaan trend biaya sebagai berikut : y c = a + bX Keterangan : Y c : Estimasi Biaya Rp a : konstanta x : periode waktu b : Koefisien regresi 2. Analisis Risiko Dalam menjalankan usaha untuk mencapai keuntungan, setiap produsen akan menghadapi risiko atas kegiatan usaha yang dilakukan. Risiko diukur dari kemungkinan penyimpangan nilai riil dari nilai yang diharapkan. Untuk menghitung risiko investasi digunakan tabel dibawah ini : Tabel 5. Distribusi Probabilitas Risiko PT Air Mancur Kondisi Bisnis Umum Kemungkinan Keuntungan Probabilitas Inflasi Normal Depresi Naik 5,75 dari estimasi Cash InFlow Nilai estimasi Cash InFlow Turun 5,75 dari nilai estimasi Cash InFlow 0,6 0,3 0,1 Sumber : PT Air Mancur, 2007 Nilai harapan dari Cash Inflow suatu investasi adalah jumlah hasil perkalian antara probabilitas dan kemungkinan keuntungan. Jika investasi X mempunyai keuntungan X 1 ; X 2 ; …X n , maka probabilitasnya adalah : PrX 1 , PrX 2 , ….,PrX n Nilai harapannya adalah :        n i i i X X X E 1 Pr Nilai harapan ini merupakan nilai estimasi Cash Inflow setelah risiko. Nilai ini kemudian dianalisis dengan kriteria investasi. 3. Kriteria Investasi a. Pay Back Period PBP Metode Pay Back Period ini mengukur kecepatan kembalinya dana investasi. Apabila Cash Inflow tiap tahun jumlahnya berbeda, PBP dihitung dengan rumus : tahun x b c b a n PBP 1     Keterangan : n : tahun terakhir dimana jumlah cash inflow masih belum bisa menutup Capital Outlay a : jumlah Capital Outlay b : jumlah kumulatif Cash inflow pada tahun ke-n c : jumlah kumulatif Cash Inflow pada tahun ke-n+1 Apabila Cash Flow tiap tahun jumlahnya sama, PBP dihitung dengan rumus : tahun x Inflow Cash Outlay Capital PBP 1  Tahap berikutnya adalah membandingkan PBP dari investasi yang diusulkan dengan PBP yang disyarakan oleh perusahaan. Usulan proyek investasi akan diterima jika PBP yang dihasilkan lebih kecil dari yang disyaratkan. Sebaliknya, jika PBP yang dihasilkan lebih besar dari yang yang disyaratkan, maka usulan proyek investasi tersebut ditolak. b. Net Present Value NPV NPV merupakan nilai sekarang dari keuntungan yang diperoleh melalui investasi tersebut. NPV dihitung dengan rumus sebagai berikut         n t t t t CO i CI NPV 1 Keterangan : NPV : Net Present Value t CI : Cash Inflow pada tahun t i : Interest Rate CO : Capital Outlay n : jumlah tahun Apabila NPV  0, usul investasi diterima NPV  0, usul investasi ditolak c. Profitability Index PI PI merupakan perbandingan antara nilai sekarang Cash Inflow dengan Capital Outlay. Sehingga dapat dirumuskan :   CO i CI PI n t t t     1 1 Keterangan : PI : Profitability Index CI : Cash Inflow CO : Cash Outflow t : tahun n : jumlah tahun I : Interest Rate Apabila PI 1, maka usul investasi diterima PI 1, maka usul investasi ditolak d. Internal Rate of Return IRR IRR adalah tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol. Rumusnya adalah sebagai berikut :   1 2 2 1 1 1 . i i NPV NPV NPV i IRR     Keterangan : IRR : Internal Rate of Return i 1 : Interest Rate pada saat NPV bernilai positif i 2 : Interest Rate pada saat NPV bernilai negatif NPV 1 : NPV pada interest rate i 1 NPV 2 : NPV pada interest rate i 2 Apabila nilai IRR  i yang disyaratkan oleh perusahaan, maka usul investasi diterima, sedangkan apabila nilai IRR usul investasi i yang disyaratkan oleh perusahaan, maka usul investasi tersebut ditolak.

IV. KONDISI UMUM PT AIR MANCUR A. Sejarah PT Air Mancur