50 kebutuhan sehari-hari. Kedalaman sumber air berkisar antara 3 – 6 meter dan
debit airnya kecil.
4.2.3 Kondisi Oseanografi Perairan Pesisir dan Laut Batimetri.
Secara umum, distribusi kedalaman perairan yang dangkal di Kecamatan Tanimbar Selatan menyebar pada perairan pantai timur, termasuk
Pulau Matakus di bagian selatan. Kelandaian perairan yang dihitung terhadap kontur kedalaman referensi 200 meter menunjukkan bahwa kelandaian perairan
pantai Pulau Matakus sebesar 3 DKP MTB, 2007. Kondisi batimetri perairan Pulau Matakus dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Peta batimetri perairan Pulau Matakus
Pasang Surut. Pasang surut di perairan Pulau Matakus memiliki tipe yang
sama dengan daerah lainnya di gugus Pulau Tanimbar yaitu digolongkan sebagai pasang campuran mirip harian ganda predominantly semi diurnal tide . Ciri
utama tipe pasang surut ini adalah terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dimana pasang pertama selalu lebih besar dari pasang kedua. Tunggang air tidal
range maksimum perairan ini umumnya berkisar antara 2 – 2.5 meter. Tunggang air yang demikian dapat menyebabkan bagian perairan yang lebih dangkal akan
muncul kepermukaan. Peristiwa “Meti Kei” yang terjadi selama bulan Oktober memberikan dampak kekeringan yang luar biasa pada daerah ini sehingga dapat
51
1.16 1.18
1.2 1.22
1.24 1.26
1.28
Jan Feb
M r t Aprl
M ei Juni
Jul i Agst s
Sept Okt
Nov Des
Bu l a n T
in g
g i
m
berakibat fatal bagi organisme termasuk terumbu karang yang tidak mampu beradaptasi dengan kondisi eksrim tersebut DKP MTB, 2007. Kondisi pasang
surut yang terjadi disekitar lokasi penelitian berdasarkan ramalam pasut tahun 2008 dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Kondisi pasang surut pada tahun 2008
Kecerahan. Kecerahan perairan atau transparansi adalah kemampuan
perairan untuk meloloskan cahaya matahari ke dalam kolom air dan sangat bergantung dari kandungan padatan tersuspensi, sudut matahari dan jenis awan.
Berdasarkan hasil pengukuran ketika penelitian ini berlangsung, tingkat kecerahan perairan di kawasan Pulau Matakus berkisar antara 82 – 100, sehingga jarak
pandang terhadap objek yang ada di dalam kolom perairan cukup jauh dan jelas. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi wisatawan yang ingin melakukan
aktifitas wisata selam dan snorkeling karena pesona bawah laut kawasan Pulau Matakus dapat dilihat dengan jelas.
Arus. Arus atau perpindahan massa air di perairan kecamatan Tanimbar
Selatan termasuk perairan Pulau Matakus merupakan kombinasi arus angin dan arus pasang surut . Arus angin mendominasi bagian timur Pulau Matakus karena
berhadapan langsung dengan perairan terbuka, sedangkan arus pasang surut lebih dominan pada bagian barat karena perairannya merupakan bagian dari selat
Egron. Kecepatan arus angin pada bulan Oktober di perairan ini dominan bergerak dari arah timur dan timur laut dengan kecepatan berkisar antara 1 – 1.5 m.s
-1
menuju perairan sisi timur Pulau Yamdena termasuk perairan di semua kecamatan
52 yang ada di Gugus Pulau Tanimbar. Kecepatan arus pasang surut yang terekam
bervariasi antara 0.06 – 0.26 m.s
-1
dengan nilai kecepatan rata – rata 0.17 m.s
-1
. Kecepatan masimum terekam pada perairan Pulau Matakus yang terletak antara
outlet Teluk Saumlaki dan Adaut di pantai utara Pulau Selaru DKP MTB, 2007. Ketika penelitian ini berlangsung, kecepatan arus yang terekam di beberapa
stasiun penelitian di perairan Pulau Matakus berkisar antara 3.8 – 17.5 cmdet. Pola arus di sekitar lokasi penelitian pada musim timur dan barat dapat dilihat
pada Gambar 7 dan 8.
Gambar 7 Pola Arus pada musim timur Sumber: PKSPL IPB, 2009
Gambar 8 Pola arus pada musim barat Sumber: PKSPL IPB, 2009
P. M at akus
P. M at akus
53
Gelombang.
Energi angin sebagai pembangkit gelombang utama di laut pada musim timur diestimasi mampu menghasilkan tinggi gelombang signifikan
maksimum setinggi 4 meter dengan periode 7.8 detik di perairan Kabupaten MTB. Besarnya tinggi gelombang dan energi yang dihasilkan diasumsikan sama untuk
seluruh kawasan perairan yang terbuka di Gugus Pulau Tanimbar termasuk
perairan Pulau Matakus yang posisinya berhadapan dengan arah angin.
Gelombang yang datang di perairan ini dominan menggempur perairan pantai bagian timur pulau dengan energi gelombang yang tinggi karena memiliki daerah
dataran terumbu yang luas mengarah ke arah Laut Arafura. Pada musim timur, tinggi gelombang yang ekstrim dapat terjadi di bagian timur pulau yang
berbatasan langsung dengan laut arafura sedangkan pada musim barat gelombang yang ekstrim terjadi pada bagian barat pulau yang berhadapan langsung dengan
Selat Egeron. Dengan demikian, wisatawan yang ingin melakukan aktifitas wisata di
kawasan Pulau Matakus perlu memperhatikan kondisi gelombang maupun arus yang terjadi. Jika musim timur tiba, sebaiknya aktifitas wisata difokuskan pada
pantai dan perairan bagian barat pulau, begitupun sebaliknya jika musim barat tiba
aktifitas wisata diarahkan kebagian bagian timur dan utara pulau. Suhu dan Salinitas.
Suhu permukan laut di Kecamatan Tanimbar Selatan relatif rendah bervariasi antara 25.80 – 26.20°C dengan nilai rerata 26°C. Suhu
perairan rendah dijumpai pada perairan Pulau Matakus. Rendahnya suhu permukaan perairan di kecamatan ini berhubungan dengan proses air naik yang
terjadi serempak di Laut Banda dan Arafura pada bulan Juli – Agustus. Kadar salinitas permukaan perairan relatif tinggi yaitu sebesar 35 ppt dijumpai pada
perairan Pulau Matakus dan Pulau Asutubun. Salinitas yang tinggi berhubungan erat dengan massa air hasil taikan di Laut Banda dan Arafura yang dingin dan
berkadar salinitas tinggi DKP MTB, 2007.
Kualitas Perairan. Kualitas air laut di wilayah studi dapat dikatakan
normal. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kesadahan air laut atau pH untuk perairan laut di sekitar kecamatan Tanimbar Selatan relatif tinggi berkisar antara 7.81 –
8.44. Konsentrasi oksigen terlarut di lapisan permukaan perairan bekisar antara
54 11.0 – 14.01 mgl dengan konsentrasi maksimum dijumpai pada perairan pantai
Pulau Matakus. Untuk kandungan unsur hara, konsentrasi fosfat pada lapisan permukaan perairan cukup tinggi dimana nilai berkisar dari 0.83 – 0.90 mgl.
Kadar minimum fosfat dijumpai pada perairan pesisir Pulau Matakus. Konsentrasi nitrit di perairan Tanimbar Selatan cenderung tinggi bervariasi antara 0.006 –
0.007 mgl dengan konsentrasi yang cukup tinggi terdeteksi di pantai Pulau Matakus. Sama halnya dengan nitrit, konsentrasi nitrat di permukaan perairan
tinggi bervariasi antara 1.20 – 1.40 mgl dimana distribusi konsentrasi nitrat dengan konsentrasi minimum dijumpai pada perairan Pulau Matakus. Untuk
logam berat, konsentrasi Cr diperairan berkisar antara 0.02 – 0.03 mgl. Konsentrasi minimum unsur ini dijumpai pada perairan pesisir Pulau Matakus
sedangkan konsentrasi Cu di perairan Pulau Matakus adalah 0.53 mgl DKP MTB, 2007.
4.2.4 Kondisi Flora dan Fauna Penutupan Lahan.