Hubungan Karakteristik Wisatawan dengan Tingkat Persepsi

102 Pulau Matakus meskipun jaraknya cukup dekat dengan ibu kota kabupaten dan yang menjadi motivasi utama untuk melakukan kunjungan ke kawasan Pulau Matakus menurut 10 orang responden 55.56 adalah potensi alamnya dimana potensi alam yang dimaksudkan mayoritas responden 100 antara lain keindahan alam, pantai dan terumbu karangnya. Bebeberapa informasi yang diperoleh dari wisatawan tentang kondisi Pulau Matakus antara lain bahwa pemandangan alam dikawasan tersebut sangat indah 61.11 dan sekitar 62.50 berpendapat bahwa kondisi terumbu karangnya dikawasan tersebut masih tergolong baik, hanya sekitar 37.50 responden yang menyatakan kondisi terumbu karangnya sangat baik. Jarak Pulau Matakus yang dekat dengan ibu Kota kabupaten menyebabkan mayoritas responden 55.56 menilai bahwa aksesilitas untuk mencapai kawasan tersebut dapat ditempuh dengan mudah. Barkaitan dengan fasilitas wisata, selama ini memang telah dibangun beberapa fasilitas untuk mendukung kegiatan wisata di kawasan Pulau Matakus seperti homestay dan beberapa gazebo, namun 50.00 responden menyatakan bahwa fasilitas yang sudah ada tersebut tidak memadai. Berkaitan dengan persepsi tentang pengembangan ekowisata di Pulau Matakus, 100 persen responden setuju jika Pulau Matakus akan dikembangkan sebagai kawan ekowisata bahari. Khusus mengenai instilah ekowisata, mayoritas responden 88.89 sudah pernah mendengar istilah ekowisata melalui buku, koran, majalah dan media elektronik seperti radio dan televisi. Dengan bantuan media – media tersebut maka sekitar 94.12 responden memahami dengan baik prinsip – prinsip ekowisata. Hasil analisis terhadap berbagai jawaban yang diberikan responden sebagai pembentuk persepsi tiap wisatawan menunjukan bahwa persepsi wisatawan untuk pengembangan ekowisata di kawasan tersebut termasuk kategori baik 88.9 dan cukup 11.1.

5.5.4 Hubungan Karakteristik Wisatawan dengan Tingkat Persepsi

Variabel karakteristik responden yang akan dikaji dalam kaitannya dengan persepsi melalui Analisis Komponen Utama PCA antara lain umur, tingkat pendidikan dan pendapatan. Variabel Pekerjaan tidak disertakan disebabkan 103 seluruh responden memiliki pekerjaan yang sama yakni PNS. Akar ciri dan persentase ragam hasil Analisis Komponen Utama terhadap 18 responden dari kelompok wisatawan untuk 4 variabel dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 30 Akar ciri dan persentase ragam pada tiga komponen utama Eigen Analisis Komponen Utama 1 2 3 Nilai Eigen akar ciri 1,92622 0,926805 0,719103 Ragam 0,481555 0,231701 0,179776 Kumulatif 0,481555 0,713256 0,893032 Sumber: Hasil Analisis 2009 Hasil analisis seperti pada tabel di atas memperlihatkan bahwa ragam pada sumbu utama pertama dan kedua mencapai 71,33 dari ragam total. Hal ini berarti 71,33 dari data hasil analisis dapat diterangkan oleh dua sumbu utama pertama dan kedua. Komponen utama pertama dan kedua secara berurutan memiliki akar ciri 1,9262 dan 0,9268 yang menjelaskan masing-masing 48,16 dan 23,17 keragaman dari gugus data. Dari hasil analisis diketahui bahwa variabel umur, pendidikan dan pendapatan berkorelasi positif dengan persepsi responden dalam pengembangan ekowisata di kawasan Pulau Matakus dimana variabel umur memiliki korelasi tertinggi 0.9932 99.32 terhadap variabel persepsi dikuti oleh variabel pendidikan 0.9234 92.34 dan pendapatan 0.0974 9.74. Kontribusi variabel dalam pembentukan komponen utama menunjukan bahwa variabel persepsi, pendidikan, dan umur memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan komponen utama pertama dengan nilai korelasi masing – masing variabel dan sumbu berturut-turut sebesar 0.9102; 0.9995 dan 0.8560 sedangkan variabel pendapatan memiliki kontribusi besar terhadap komponen utama kedua dengan nilai korelasi 0.9426. Variabel persepsi merupakan variabel penyumbang terbesar terhadap komponen utama pertama, dimana mayoritas wisatawan 88.9 memiliki persepsi yang baik terhadap pengembangan ekowisata di Pulau Matakus, dengan pendidikan mayoritas wisatawan adalah lulusan Perguruan Tinggi 61.1 dan umur rata – rata adalah 31 tahun. Interpretasi variabel yang berperan dalam pembentukan persepsi masyarakat dan kajian individu dari responden masyarakat dari keseluruhan 104 variabel dapat dilihat pada Gambar 25. Melihat besarnya sudut yang terbentuk antar varibel tampak jelas bahwa variabel yang berpengaruh terhadap pembentukan persepsi wisatawan untuk pengembangan ekowisata bahari di Pulau Matakus adalah umur dan tingkat pendidikan sedangkan variabel lain seperti pendapatan memiliki korelasi yang kecil terhadap persepsi wisatawan. Gambar 26 Korelasi variabel karakteristik dan distribusi individu wisatawan pada komponen utama pertama PC1 dan komponen utama kedua PC2. Jika dilihat dari penyebaran titik individu pada bidang sumbu utama 1 dan 2, seperti pada Gambar 25 tampak bahwa individu yang menamatkan perguruan tinggi memiliki persepsi yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat pada titik individu: 2 PT, 5 PT, 6 PT, 7 PT, 9 PT, 10 PT, 11 PT, 12 PT dan 18 PT dimana titik – titik individu tersebut mengelompok dekat dengan persepsi. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pembentukan persepsi wisatawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa wisatawan yang telah menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi memiliki persepsi yang baik terhadap pengembangan ekowisata di Pulau Matakus.

5.5.5 Persepsi Pemerintah Daerah