62 Matakus dan Saumlaki pergi – pulang. Masyarakat yang akan memanfaatkan
sarana transportasi ini ke kota Saumlaki dikenakan biaya sebesar Rp. 7 000 per orang dimana tarif ini merupakan keputusan bersama masyarakat dalam rapat
desa. Selain sarana angkutan umum tersebut, masyarakat juga memanfaatkan sarana angkutan pribadi yang dimiliki berupa perahu bermesin ketinting yang
bisanya di pakai untuk menangkap ikan. Wisatawan lokal yang berkunjung ke Pulau Matakus biasanya menggunakan speed boat carteran dan ada juga yang
menggunakan milik pribadi sedangkan wisatawan mancanegara umumnya menggunakan kapal layar yatch untuk mencapai kawasan tersebut.
4.6 Kondisi Prasarana Air, Listrik dan Komunikasi
Ketersediaan ketiga prasarana dasar tersebut selain sangat penting untuk masyarakat di Desa Matakus, juga sangat penting berkaitan dengan upaya
pengembangan Pulau Matakus sebagai kawasan ekowisata.
Air Bersih. Untuk kebutuhan air bersih, masyarakat setempat
memperolehnya dari sumber mata air di sumur. Sampai saat ini terdapat 3 sumber mata air sumur di Pulau Matakus dengan kedalaman berkisar antara 3 – 5 m dan
diameter sumur antara 1 – 1.5 m. Lokasi sumur tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Sumur utama yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat terdapat di
bagian timur pulau dan berjarak sekitar 200 m dari pemukiman penduduk, memiliki kedalaman 5 m dan diameter 1.5 m. Kedua sumur yang lain terdapat di
bagian barat pulau dekat dengan lokasi wisata dengan kedalaman 3 m dan berdiameter 1 m. Akan tetapi sebagai pulau kecil dengan karakteristik daerah
tangkapan air catchment area yang terbatas, ketersedian air di pulau inipun sering bermasalah terutama pada saat musim kemarau. Di sumur utama,
masyarakat setempat harus mengantri berjam – jam untuk mendapatkan 1 ember air bersih karena kecilnya debit air yang tersedia. Untuk mengatasi masalah
ketersediaan air bersih tersebut, saat ini di Desa Matakus telah tersedia sarana penyulingan air laut menjadi air tawar desalinasi dengan kapasitas 32 000
literhari dan berada tepat di depan desa. Dengan demikian masalah kurangnya ketersediaan air di pulau ini sudah sedikit teratasi. Sumur dan sarana desalinasi di
Pulau Matakus dapat dilihat pada Gambar 11.
63
Gambar 12 Sumur utama dan fasilitas sarana penyulingan air laut di Desa Matakus
Listrik. Di pulau ini telah terdapat prasarana listrik. Pelayanan listrik
bersumber dari mesin diesel berkekuatan 5 kilowatt dan 10 kilowatt milik gereja yang dipakai secara bergantian dan hanya beroperasi selama 4 jam setiap harinya
mulai dari pukul 19.00 – 23.00 WIT. Pembayaran iuran pemakaian dilakukan berdasarkan jumlah watt lampu yang digunakan dimana jumlah watt rata – rata
yang dipakai setiap keluarga adalah 20 – 50 watt.
Komunikasi. Sebagai pulau kecil yang memiliki sifat insular, masalah
komunikasi tidak menjadi kendala. Lokasi pulau yang dekat dengan kota Saumlaki memungkinkan jangkauan jaringan telepon seluler ponsel milik
beberapa operator swasta di Saumlaki mencapai Pulau Matakus, sehingga masalah komunikasi melalui telepon seluler bukan merupakan kendala dalam menunjang
pengembangan pulau ini menjadi kawasan ekowisata. Wisatawan yang mengunjungi Pulau Matakus selain dapat bersantai menikmati keindahan kawasan
dan melepaskan kepenatan beraktifitas dengan berbagai kegiatan wisata sekaligus juga tetap dapat mengakses informasi dari luar kawasan dan melanjutkan
bisnisnya dengan memanfaatkan prasarana komunikasi yang ada.
4.7 Potensi dan Peluang Pengembangan Wisata