18
Semua jenis barang yang tidak tercantum dalam peraturan di atas dikategorikan sebagai barang bebas ekspor, namun tentunya eksportir
harus memenuhi persyaratan sebagai eksportir terlebih dahulu
13
b. Bahan Mineral Mentah
Mineral adalah suatu zat fasa padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses
anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai
struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung
darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat
atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang
tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola
yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat
anorganik. Murwanto, Helmy, dkk. 1992.
13
Directorate General
For National
Export Development,
diakses melalui
http:djpen.kemendag.go.idapp_frontendcontents102-larangan-ekspor pada tanggal 23 februari 2015 pukul 15.32 WIB.
19
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun
persesuaian umum untuk definisinya. Definisi mineral menurut beberapa ahli:
1 L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas
tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur. 2
D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen
mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
3 A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat
sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan. Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat,
akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk
kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan
yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi
20
misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas.
Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunan kristal sendiri. Pengenalan atau
dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut.
B. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014
1. Mekanisme Terbentuknya Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan undang-undang. Materi
muatan Peraturan Pemerintah adalah materi untuk menjalankan Undang- Undang. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dinyatakan bahwa Peraturan Pemerintah sebagai aturan organik daripada undang-undang
menurut hierarkinya tidak boleh tumpang tindih atau bertolak belakang. Peraturan Pemerintah ditandatangani oleh Presiden.
Proses Pembuatan Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah diterbitkan oleh pemerintah untuk melaksanakan undang-undang. Proses pembentukannya
adalah sebagai berikut: 1.
Kriteria pembentukan Peraturan Pemerintah adalah sebagai berikut:
21
a. Peraturan pemerintah tidak dapat dibentuk tanpa adanya undang-undang
induknya;
b. Peraturan pemerintah tidak dapat mencantumkan sanksi pidana jika
undang-undang induknya tidak mencantumkan sanksi pidana;
c. Peraturan pemerintah tidak dapat memperluas atau mengurangi ketentuan
undang-undang induknya;
d. Peraturan pemerintah dapat dibentuk meskipun undang-undang yang
bersangkutan tidak menyebutkan secara tegas, asal peraturan pemerintah
tersebut untuk melaksanakan undang-undang.
bagan 1. Proses penyusunan peraturan Pemerintah 2.
Penyiapan Rancangan. Penyiapan rancangan dilakukan oleh menteri, kemudian dimintakan pertimbangan kepada menteri lain yang terkait dan
menteri kehakiman untuk pertimbangan hukumnya. Kemudian rancangan Peraturan Pemerintah PP diserahkan kepada presiden melalui sekretaris
Negara.