Strategi PT.ANTAM PROFIL PERUSAHAAN
                                                                                40
Batubara  tahun  2014  yang  melarang  ekspor  bijih  mineral  dari  Indonesia  sejak tanggal 12 Januari 2014.
Direktur  Utama  PT.  ANTAM  Tbk,  Tato  Miraza  mengatatakan  bahwa mendukung    penuh    kebijakan  Pemerintah  yang    melarang  ekspor  bijih  mineral
dari  Indonesia  dan  wajib  melakukan  hilirisasi  membangun  pengolahan  dan pemurnian bagi pemegang IUP dan Kontrak Karya, namun sesungguhnya berharap
bahwa ekspor bijih mineral masih dapat berjalan sampai dengan tahun  2017 bagi perusahaan-perusahaan  yang  sudah  mempunyai  fasilitas  pengolahan  dan
pemurnian  dan  yang  sedang  membangun  fasilitas  pengolahan  dan  pemurnian  di Indonesia,  termasuk  PT.  ANTAM  Tbk.  Keberlanjutan  ekspor  bijih  mineral  bagi
perusahaan-perusahaan tambang yang serius membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian  akan  sangat  membantu  arus  kas  yang  dibutuhkan  untuk  membangun
dan menyelesaikan fasilitas tersebut, terlebih di tengah rendahnya harga komoditas saat  ini. Namun  PT.  ANTAM Tbk   juga menyadari sebelum memutuskan hal  ini
tentunya  Pemerintah  telah  mengkaji  segala  aspek  secara  terintegrasi  dan komprehensif untuk meminimalkan risiko dan dampak negatif dari keputusan ini.
Terkait pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Mineral dan  Batubara  utamanya  yang  melarang  ekspor  bijih  mineral  dari  Indonesia,
terutama bijih nikel dan bijih bauksit ini, PT. ANTAM Tbk telah memiliki rencana untuk  mengantisipasi  penurunan  pendapatan  dan  imbal  hasil  bagi  pemangku
kepentingan.  PT.  ANTAM  Tbk  percaya  dengan  strategi  dan  upaya-upaya  yang dilakukan ini, kinerja perusahaan akan tetap baik.
41
Sebagai  bagian  dari  rencana  antisipasi  PT.  ANTAM  Tbk  terhadap pelarangan  ekspor  bijih  mineral  dari  Indonesia,  PT.  ANTAM  Tbk  menargetkan
peningkatan  volume  penjualan  emas  menjadi  13,6  ton  di  tahun  2014,  meningkat 66  persen  dari  target  tahun  2013  sebesar  8,2  ton.  PT.  ANTAM  Tbk  juga
menargetkan  peningkatan  volume  penjualan  feronikel  di  tahun  2014  menjadi sebesar 20.000 ton nikel dalam feronikel TNi atau meningkat 11 dibandingkan
target  tahun  2013  sejumlah  18.000  TNi.  PT.  ANTAM  Tbk  juga  menargetkan operasi  komersial  pabrik  Chemical  Grade  Alumina  Tayan  sudah  dapat  dimulai
pada akhir semester I tahun 2014. Sebagai  bagian  dari  langkah  peningkatan  penjualan  emas  dan  memperluas
ekpansi  pasar  ritel,  PT.  ANTAM  Tbk  akan  membuka  5-10  Butik  Emas  LM  di tahun  2014  serta  memaksimalkan  kegiatan  penjualan  di  5  Butik  Emas  LM  yang
sudah ada saat ini yakni di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Palembang. Untuk  pemasaran  feronikel  dan  komoditas  lainnya,  PT.  ANTAM  Tbk  juga  akan
membuka  Kantor  Perwakilan  PT.  ANTAM  Tbk  di  Shanghai  yang  akan  berperan sebagai kantor perwakilan pemasaran marketing representative office di wilayah
China  pada  pertengahan  bulan  Januari  2014.  Selain  itu,  PT.  ANTAM  Tbk  juga berencana meningkatkan kegiatan trading batubara dan mengoptimalisasi inisiatif-
inisiatif  efisiensi  serta  mempercepat  penyelesaian  Proyek  Pembangunan  dan Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa.
Sebagai  bagian  dari  langkah  efisiensi  dan  untuk  menjaga  arus  kas perusahaan agar tetap sehat di tengah kondisi harga komoditas yang menurun saat
42
ini, belanja modal PT. ANTAM Tbk di tahun 2014 ditargetkan mencapai jumlah Rp2,878 triliun.
                