Hubungan Jenis Kelamin Dengan Manajemen Diri Hubungan tingkat pendidikan dengan manajemen diri

2. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Manajemen Diri

Analisis hubungan jenis kelamin dengan manajemen diri pada penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan manajemen diri diabetes. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wu, et al. 2007 juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dengan efikasi diri responden. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa responden antara laki-laki dan perempuan menunjukkan aktifitas manajemen diri diabetes yang sama. Hal yang serupa juga dijelaskan oleh sousa et al 2005 yang menjelaskan bahwa jenis kelamin memberikan pengaruh terhadap perawatan diri diabetes, jenis kelamin perempuan lebih baik dibandingkan jenis kelamin laki-laki. Perempuan lebih peduli terhadap kesehatannya sehingga berupaya optimal dalam melakukan perawatan mandiri terhadap penyakit yang dialaminya. Perbedaan dari beberapa hasil penelitian tersebut dikarenakan aktifitas manajemen diri diabetes dapat dilakukan oleh siapa saja yang sedang mengalami diabetes baik laki-laki ataupun perempuan. Laki-laki memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengontrolan terhadap penyakit yang dialaminya begitu juga halnya dengan perempuan yang selalu memperhatikan kondisi kesehatannya. Seseorang yang memiliki semangat dan motivasi dalam dirinya dalam melaksanakan pengontrolan aktifitas perawatan diri dalam kehidupan sehari-hari maka perilaku tersebut akan menjadi tanggung jawab dan akan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Hubungan tingkat pendidikan dengan manajemen diri

Analisis hubungan tingkat pendidikan dengan manajemen diri meunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan maanjemen diri. Berdasarkan analisis hubungan antara pendidikan dengan kejadian DM Tipe 2, didapatkan kesimpulan yang didapat adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan kejadian DM Tipe 2 Trisnawa, 2013. Berbeda dengan penelitian Stipanovic 2003 menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan efikasi diri dan perilaku perawatan diri DM bahwa responden dengan pendidikan yang tinggi memiliki efikasi diri yang baik. Menurut Ford, Tilley, dan Mc-Donald, 1998, menjelaskan bahwa pendidikan secara positif mempengaruhi kesehatan dan kontrol glikemik. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang baik akan lebih matang dalam proses perubahan dirinya sehingga akan lebih mudah menerima pengaruh dari luar yang positif, obyektif dan terbuka terhadap berbagai informasi terkait kesehatan. Menurut Young 2010 dalam Gamara, 2013, tingkat pengetahuan perawatan diabetes melitus dapat dipengaruhi oleh lama penyakit yang diderita, tingkat pendidikan dan faktor ekonomi, sehingga pasien dengan tingkat pendidikan rendah namun memiliki kemampuan manajemen perawatan diri yang baik akan memiliki hasil yang baik pula. Perbedaan dari beberapa penelitian dari hasil tersebut adalah tingkat pendidikan setiap orang itu berbeda-beda, pendidikan juga mempengaruhi pemahaman, kemampuan dan tingkat pengetahuan seseorang. Sehingga seseorang dengan pendidikan rendah tetapi memiliki kemampuan dalam melakukan manajemen diri maka hasil yang ingin dicapai akan baik pula.

4. Hubungan Lama Menderita DM Dengan Manajemen Diri

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis (TBC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

1 17 116

Hubungan antara nyeri Reumatoid Artritis dengan kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia di Posbindu Karang Mekar wilayah kerja Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan

9 65 127

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Tulang Pada Lansia Awal Di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan Tahun 2016

0 7 129

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

0 8 112

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

2 14 112

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUCUK I KABUPATEN KLATEN.

0 2 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETAATAN POLA MAKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU

0 0 5

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PU

1 1 12

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI KASSI KOTA MAKASSAR TAHUN 2016

0 0 130

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA PASIEN DENGAN KEPATUHAN PENGENDALIAN GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS RAKIT 2 BANJARNEGARA TAHUN 2016

0 0 15