2. Dalil-Dalil Asuransi Syariah
Al- Majma ‘Al Fiqhiy Al Islamidivisi fikih Rabithah Alam Islami dalam
muktamar I, tahun 1978 setelah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan asuransi menyertakannya dengan fatwa asuransi Islami yang b
erbunyi, “Majlis Al Majma’ sepakat membolehkan asuransi kooperatif ta’min ta’awuni sebagai
ganti dari asuransi komersial yang diharamkan, berdasarkan dalil-dalil berikut:
11
a.
Asuransi kooperatif ta’min ta’awuni merupakan akad hibah yang pada
dasarnya bertujuan untuk saling tolong-menolong meringankan beban kerugian, dan ikut andil menanggung penderitaan saat terjadi musibah.
Dengan membayar sejumlah uang tunai yang dikhususkan untuk mengganti kerugian orang yang ditimpa musibah. Maka sekelompok orang tergabung
dalam ta’min ta’awuni tidak bertujuan komersial, meraup laba dari harta orang lain. Semata-mata tujuan mereka pemerataan risiko diantara mereka
dan saling tolong-menolong dan menanggung sebagian risiko. b.
Asuransi kooperatif ta’min ta’awuni terbebas dari riba dengan segala bentuknya, riba fadhl dan
riba nasi’ah. Transaksi para peserta asuransi tidak termasuk akad riba. Dan pengelola tidak akan menggunakan dana yang
terhimpun dari para peserta untuk suatu transaksi riba dalam bentuk apapun. c.
Ketidakjelasan besarnya klaim ganti rugi yang akan diterima peserta
asuransi kooperatif ta’min ta’awuni pada saat akad dilangsungkan tidak
11
Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer ,Bogor: PT. Berkat Mulia Insani, 2013, h. 245
mempengaruhi keabsahan akad, karena akad ini adalah akad hibah. Dan gharar dalam akad hibah dibolehkan serta tidak termasuk judi. Berbeda
dengan asuransi komersial, akad yang terjadi adalah akad tukar-menukar.
3. Akad Dalam Asuransi Syariah
Akad dalam asuransi syariah ada tiga :
12
a. Musyarakah. Akad antara sesama para pemegang polis asuransi syariah.
b. Wakalah. Akad antara perusahaan yang ditunjuk untuk mengelola dana yang
terhimpun. Jika perusahaan juga dipercayakan untuk mengembangkan dana maka akadnya adalah mudharabah.
c. Hibah yang bersifat mengikat. Akad antara pemegang polis dan badan dana
pada saat awal perjanjian. Dan pada saat klaim ganti rugi diberikan oleh badan dana maka akadnya adalah Al-iltizam.
4. Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi Syariah