2. Tantangan
Tantangan bagi BMT Bintaro dalam memasarkan program ini adalah kurangnya pemahaman masyara
kat tentang asuransi ta’min. Jadi, BMT Bintaro harus bisa memberikan edukasi secara berkala tentang pentingnya
asuransi dalam kehidupan kepada masyarakat yang awam khususnya masyarakat menengah ke bawah.
D. Kesesuaian Syariah
Untuk menganalisis kesesuaian syariah pada program ta’min ta’awuni, maka dibagi menjadi ke beberapa bagian yaitu berdasarkan akad dan pengelolaan
dana.
1. Akad Ta’min Ta’awuni
a. Akad yang telah disepakati oleh BMT Bintaro dan anggota adalah akad
wakalah.
9
Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada yang lain dalam hal-hal yang diwakilkan.
10
Dalam hal ini BMT Bintaro adalah lembaga yang ditunjuk untuk mengelola dana yang terhimpun.
Dalam akad, dana tabarru Rp 100.000, 20 akan dialokasikan untuk pengelola sebagai ujroh pengelola.
Hal ini telah sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN No: 52DSN- MUIIII2006 tentang Akad Wakalah bil Ujroh pada asuransi syariah.
9
Wawancara Pribadi dengan Irfan Wajidi. Kantor BMT Bintaro, 22 November 2013, jam 14.00.
10
Muha ad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001,h. 120
b. Akad Tabarru’ Hibah yang mengikat akad antara pemegang polis dan
badan dana pada saat awal perjanjian. Dalam akad, dana yang telah dikumpulkan tidak bisa diambil kembali. Akan tetapi, dialokasikan ke
rekening tabarru selanjutnya atau digunakan untuk pendirian pusat layanan kesehatan gratis untuk kaum dhuafa setelah disetujui oleh dewan
pengawas. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN No: 53DSN- MUIIII2006, dimana disebutkan jika terjadi surplus underwriting maka
boleh disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dapat dibagikan sebagian lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang
disepakati oleh para peserta. Pada prinsip takaful, asuransi syariah menerapkan dua bentuk akad di
awal penerimaan premi, yaitu akad tabungan investasi dan akad kontribusi. Akad tabungan investasi berdasarkan prinsip mudhorabah, sementara
kontribusi berdasarkan prinsip hibah. Program ta’min ta’awuni yang
sedang berjalan saat ini adalah berdasarkan prinsip hibah, dimana anggota tidak dipaksa untuk melanjutkan pembayaran kontribusi jika ia
memutuskan untuk berhenti.
11
. Akan tetapi, perlu bagi anggota untuk melanjutkan pembayaran kontribusi agar dapat menyatakan klaim jika
suatu saat nanti diperlukan.
11
Wawancara Pribadi dengan Irfan Wajidi. Bintaro, 22 November 2013
2. Pengelolaan Dana