Perumusan Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran

b. Untuk memperolehnya harus dilakukan melalui pertukaran barang dari marketer-uang dari konsumen proses pertukaran unit barang dan uang inilah disebut transaksi yang dilakukan dengan cara suka sama suka. c. Proses jual beli atau berbisnis ini terjadi pada sejumlah kumpulan orang pasar sebagai tempat terkjadinya pertukaran transaksi. d. Kesesuaian harga pengorbanan biaya yang dikeluarkan oleh konsumen dengan fisik produk. 23

4. Perumusan Strategi Pemasaran

a. Strategi Pasar yang Dituju 1 Segmentasi Pasar Menurut Wendel R. Smith, segmentasi pasar adalah pembagian dari pasar secara keseluruhan dalam kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan dan ciri-ciri konsumen. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa mengadakan segmentasi pasar berarti perusahaan telah menetapkan secara jelas kelompok-kelompok pasar yang sesuai untuk dilayani secara efektif dan efisien melalui kombinasi kebijakan marketing mix yang berbeda-beda antara segmen yang satu dengan segmen yang lain. 2 Penentuan Pasar Sasaran Yaitu pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian besar 23 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h.13 perusahaan memasuki sebuah pasar baru dengan melayani satu segmen tunggal, dan jika terbukti berhasil, maka mereka menambah segmen dan kemudian secara vertical atau horizontal. 3 Penentuan Posisi Pasar Yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Produk atau jasa ditempatkan pada posisi yang diinginkan konsumen sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. b. Bauran Pemasaran Marketing Mix Pemasar menggunakan sejumlah peralatan untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan target pasarnya. Peralatan tersebut adalah bauran pemasaran. McCarthy mengelompokkan bauran pemasaran tersebut dalam empat kelompok besar yang disingkat menjadi 4 P, yaitu Product produk, Price harga, Place tempat, dan Promotion promosi. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1 Product produk Produk berdasarkan definisi dari Philip Kotler yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan suatu penawaran maka produk juga sering disebut tawaran pasar. 24 Dalam memasarkan suatu barang, produk merupakan hal yang paling penting untuk diketahui mengenai bauran pemasaran. Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Produk adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk, strategi bauran pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan. Produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk jasa, benda, organisasi, tempat, orang, dan ide-ide. 25 Philip Kolter mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. 26 Jadi produk bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud tangible saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud intangible seperti pelayanan jasa. 2 Price Harga Harga adalah jumlah uang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang 24 Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin, Dasar-Dasar Pemasaran Bank, Bandung: Linda Karya, 2006, h.45 25 David W. Cravens, Pemasaran Strategis, Loc.cit, h.3 26 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta:Prenhallindo,1997, Jilid 1, Ed.9, h.9 beserta pelayanannya. 27 Penentuan sebuah harga sering menjadi perhatian saat membeli barang atau layanan. Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Dalam konsep ekonomi Islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi, dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil. 28 3 Place tempat Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke mitra pada waktu yang tepat. Oleh karena itu kebijakan distribusi merupakan salah satu 27 Basu Swastha, Azas-Azas Marketing, Cet.V, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002, h.147 28 Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007,Ed 1, h. 196 kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran marketing channels dan distribusi fisik physical distribution. Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan. Efektivitas penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin tersedianya produk di setiap mata rantai saluran tersebut. 29 4 Promotion promosi Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Serta inilah yang paling diidentikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. Promosi merupakan sarana paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produk suatu perusahaan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra perusahaan dimata para nasabahnya. 29 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,h. 223-234 36

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT BINTARO

A. Profil Koperasi BMT Bintaro

1 BMT Bintaro adalah badan usaha yang berbentuk Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah yang didirikan pada tanggal 5 Muharram 1430 H bertepatan dengan tanggal 2 Januari 2009 Notaris Ny. IRMA SAVYNA FIRDAUS, S.H, dengan pengesahan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor: 51812BHDis-KUKM tanggal 7 Mei 2009. Koperasi BMT Bintaro adalah penggabungan sistem perbankan dengan pelaku usaha sektor riil, yang Insya Allah menjalankan syari’ah secara murni, yang menerima penanaman modal dan para shohibul maal dan menggunakan dana tersebut dalam berbagai sektor usaha riil yang dijalankan langsung oleh BMT mulai dari sektor perdagangan, jasa, dan pabrikasi. Koperasi BMT Bintaro lebih berhati-hati dalam menerapkan muamalahnya sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal, menghindari riba dan cabang- cabangnya serta terbebas dari hal- hal yang dilarang secara syar’i. 1 Profil BMT Bintaro, diakses pada 18 Desember 2013 dari http:bmtbintaro.comtentang-kami