Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang panjang. 5 Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin pandangan partisipan tentang situasi yang tengah diteliti. Dalam konteks konstruktivisme, peneliti memilki tujuan utama, yakni berusaha memaknai menafsirkan makna-makna yang dimiliki orang lain tentang dunia ini. 6 b. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis deskriptif. Mendefinisikan metodologi sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik itu tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati oleh peneliti. 7 Pendekatan penelitian ini yang menghasilkan temuan-temuan data tanpa menggunakan prosedur statistik atau dengan cara lain pengukuran. Peneliti berusaha menggambarkan fakta-fakta tentang bagaimana adegan-adegan dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa . 5 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, h.9. 6 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010,h. 11-12. 7 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, h.3. c. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis narasi narrative analysis yaitu studi tentang struktur pesan atau telah mengenai aneka fungsi bahasa pragmatic. 8 Metode analisis narasi berbeda dengan metode kuantitatif yang menekankan pada pertanyaan “Apa” what, analisis narasi lebih melihat “Bagaimana” how dari suatu pesan atau teks komunikasi. Dengan metode ini, tidak hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa, tetapi bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa dalam bentuk cerita. Melalui analisis narasi tidak hanya mengetahui isi teks. Tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat cerita. Macam apa yang disampaikan. Analisis narsi lebih melihat bagaimana isi pesan yang akan di teliti. Mengolah narasi atau cerita yaitu dengan cara di mana makna dan kegemaran dapat terbina dan tersusun baik dari dalam dan luar media. Dua poin kajian sistematik dari narasi di media modern, adalah sebagai Pertama, teori narasi menganjurkan bahwa ceritakisah dalam media apapun dan budaya manapun saling berbagi keunggulan tertentu. Kedua, tetapi media tertentukhusus mampu untuk “menceritakan” kisah dengan cara yang berbeda. Hal ini sangat berharga bahwa manusia hampir tidak pernah menemukan pemisahan 8 Alex Sobur, Analisis Teks Media-Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, dan Analisis Framing Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2001. h. 18.