Alur Cerita Awal Teori Narasi Menurut Tvzetan Todorov

akhir dari perbuatan merupakan titik di mana tenaga-tenaga atau kekuatan- kekuatan yang diemban dalam situasi yang tercipta sejak semula membersit keluar dan menemukan pemecahannya. 14 Bila seorang pembuat film ingin membuat sebuah cerita, ia menganggap bagian akhir cerita sebagai titik di mana perbuatan dan tindak-tanduk dalam seluruh narasi itu memperoleh maknanya yang bulat dan penuh. 15 Bagian ini merupakan titik di mana para penonton terangsang untuk melihat seluruh makna cerita. Bagian ini sekaligus merupakan titik di mana struktur dan makna memperoleh fungsi sepenuhnya. Dengan kata lain, bagian penutup merupakan titik di mana penonton sepenuhnya merasa, bahwa struktur dan makna sebenarnya merupakan sistem dari persoalan yang sama. Nama teknis bagian terakhir dari suatu narasi disebut juga peleraian atau denouement. 16 Dalam bagian ini konflik akhirnya dapat diatasi dan diselesaikan. Namun demikian tidak selalu terjadi, bahwa bagian peleraian benar-benar memecahkan masalah yang dihadapi. Pada bagian ini dalam pengertian alur, dalam peleraian tetap dicapai akhir dari rangkaian tindakan. Bahwa akhir dari tindakan ini menjadi awal dari persoalan berikutnya dan itu merupakan alur dari peristiwa berikutnya. Secara sederhana, skema pembagian tiga waktu alur cerita dalam narasi dapat digambarkan sebagai berikut: 14 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 154. 15 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 56. 16 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 155. Skema 2.1 Skema pembagian tiga waktu dalam narasi Ekuilibrium Kekacauan Ekuilibrium 17

C. Konsen Tentang Film

1. Film

Film merupakan karya seni yang diproduksi secara kreatif dan mengandung suatu nilai baik positif ataupun negatif, sehingga mengandung suatu makna yang sempurna. Namun, terkadang makna yang terkandung dalam film tersebut itu kurang disadari oleh para penonton pada umumnya. Makna yang terkandung dalam suatu film, kita dapat melihat dari sistem-sistem pembentuk film itu sendiri. Seperti apa yang digambarkan oleh Thompson dan Bordwell 18 sebagai berikut: Bagan 2.1 Sistem-sistem dalam film Sumber: Thompson and Bordwell, 2006:118. 17 Tony Thwaites, dkk, Introducing Cultural and Media Studies Yogyakarta:Jalasutra, 2009, h. 184. 18 Bordwell, David and Thompson Kristin.Film Art an Introduction, Fourth Edition Singapore: McGraw-Hill Companies Inc, 2006, h. 118. Film form Interacts with Formal system Stylistic system Non-narrative Narrative Patterned and significant use of techniques: Categorial Mise en scene Rhetorical Cinematography Abstract Editing Associational Sound