Analisis Alur Tengah Cerita pada Film 99 Cahaya di Langit Eropa

prof reinhard mungkin nanti ada jalan keluar” Khan : “kita…? Rangga : “yaa” Khan : “oh, tidak Rangga Untuk masalah agama saya tidak bertoleransi, masalah ini kamu sendirian” Seketika Rangga pun termenung dan bingung memikirkan ucapan khan, yang tidak mau meminta toleransi untuk jadwal ujiannya. Bagi khan ibadah adalah kewajiban yang tidak bisa diganti dengan apapun. Dan keesokan harinya Rangga menemui profesornya. Prof : “hai Rangga, senang melihatmu.. silahkan duduk, saya sudah membaca risetmu dan saya menyukainya”. Rangga : “terimakasih” Prof : “saya rasa kita dapat mengadakan presentasi di paris bulan depan” Rangga : “saya senang sekali mendengarnya prof. terimakasih”. Prof : “bagus… jadi setiap jum’at kita sudah bisa mulai mempersiapkan presentasinya, temui saya di ruang rapat” Rangga : “sebenarnya, saya juga ingin bicara masalah hari Jum’at” Prof : “tentang apa?” Rangga : “tentang ujian di hari jum’at” Prof : “maksudmu, kau tidak bisa menemuiku di hari jum’at? Rangga : “ bukan tentang pertemuan itu… tapi, tentang kewajiban saya sebagai orang muslim”. Prof : “saya tidak bisa mengganti tanggal ujian hanya untuk kamu dan khan. Apa kata orang lain? Ranga : “kami akan tetap mengikuti ujian, tetapi setelah solat jum’at” Prof : “tuan Mahendra, apakah anda mengerti konsekuensinya, apabila anda tidak mengikuti ujian” Rangga : “saya mengerti prof…” Prof : “anda tidak akan lulus tahun ini, anda akan mengulang lagi tahun depan. Ingat, saya yang mempromosikan mu untuk beasiswa ini. Bisakah anda menjaga reputasi saya di kampus ini ?” Prof : “saya mendengar ada satu kalimat dalam Islam Bismillahirrahmanirrahim” apa itu benar? Yang berarti “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”. Rangga : “benar” Prof : “jadi apa masalahnya? Tuhan anda akan mengerti ada hal penting dalam hidup yang harus anda lakukan dan anda akan melewatkan sholat jum’at. Tuhan anda maha penyayang. Apa masalahnya?” Rangga : “ini tidak semudah itu pak, ini tentang keyakinan saya” Prof : “agama seharusnya membuat hal menjadi lebih mudah, bukan sebaliknya. Saya rasa anda setuju tuan mahendra’. Dengan berat hati, Rangga meninggalkan ruangan profesor. Hati Rangga masih bergejolak sampai ujian dilaksanakan. Khan memutuskan tidak mengikuti ujian dan langsung sholat Jum’at ke masjid. Awalnya Rangga juga memutuskan hal yang sama dengan Khan. Namun, setiba di masjid, Rangga kembali ke kampus dan mengikuti ujian. Diluar ruangan Marja sudah menunggu Rangga untuk menanyakan tentang proposal yang akan di ajukan kepada Profesor Reinhard. Pada saat itu Rangga sudah bersiap-siap untuk shalat. Dengan sengaja marja menyentuh tangan Rangga yang sudah mengambil wudhu. Rangga balik lagi untuk ngambil wudhu dan marja heran kenapa Rangga harus bolak-balik kamar mandi Kamar mandi ruang Rangga ngambil air wudhu Marja : “hai Rangga… kamu kemana aja? Aku udah cari kamu kemana-mana, ternyata kamu di sini, aku butuh bantuan kamu Rangga..” Rangga : “aku shalat dulu yah” Marja : “sebentar saja Rangga, soalnya Profesor Reinhard sudah memberiku batas waktu untuk menyelesaikan proposal tesisku” Khan : “biarkan Rangga menyelesaikan tugasnya sebagai seorang muslim” Marja : “oke, aku minta maaf.. aku tunggu di sini” Marja pergi meninggalkan Rangga dan menceritakan hal tersebut kepada Stefan, dan mulailah perbincangan mengenai Rangga dan agamanya yang rumit.. Marja : “Bagaimana mungkin cuma di sentuh seperti itu aja ko jadi masalah? Stefan : “kau tidak mengerti itu?” Marja : “tidak” Stefan : “aku juga tidak mengerti, itu tidak masuk logikaku” Marja : “itu sama sekali tidak msuk akal, apakah tanganku kotor? Atau apa?” Stefan : “mungkin kau memang gadis “kotor” sambil menggoda Marja : “HAHAHA Lucu sekali dengan nada sinis lalu pergi meninggalkan Stefan Lalu Stefan bertemu Rangga dan membahas hal yang terjadi dengan Marja tadi. Rangga : “Jika ada yang ingin kau bicarakan, katakana saja..” Stefan : “menurut aku Rangga, Agamamu itu tidak adil, terutama terhadap perempuan” Rangga : “oohh.. marja maksudmu? Itu bukan agamaku, itu akunya yang agak kaku untuk masalah itu.. Stefan : “bukan hanya itu, kenapa di Agamamu di anjurkan wanita memakai hijab? Rangga : “hijab, tujuannya untuk melindungi mereka..” Stefan : “dari apa?” Rangga : “orang-orang tidak akan melihat mereka dari fisik nantinya, lebih kepada pemikirannya” Stefan : “ada satu lagi, kenapa laki-laki di Agamamu di bolehkan berpoligami? Rangga : “setauku poligami itu memang boleh “ kalo mampu” tapi aku tidak mampu. Dan tidak semua orang mampu melakukan itu”. Stefan : “jangan bilang karna cinta, karena aku yakin semua laki-laki yang mempunyai banyak istri bisa mencintai semua perempuan-perempuannya” Rangga : “tidak.. cinta itu tanggung jawab. Seperti kamu kuliah di dua tempat kamu harus menyelesaikannya” Stefan : “satu saja udah pusing” Rangga : “nah.. sekarang kamu mengerti” Stefan : “mungkin karena itu aku belum menikah..” Rangga : “oh itu beda lagi… karna kamu tidak mau bertanggung jawab. Esokan harinya di rumah, Hanum menunjukan kelembutannya sebagai seorang muslim. Hanum ingin menjadi agen muslim yang baik bagi orang- orang di sekelilingnya terutama pada tetangga sebelah rumahnya. Hanum membalas tetangga yang mengomeli makanan ikan asinnya dengan membuat mie goreng dan ikan asin. Mie goreng ikan asin tersebut sangat dinikmati oleh tetangganya. Sehingga tetangganya ketagihan dan ingin di buatkan ikan asin lagi. Keakraban Hanum dan tetangganya alex setelah memberikan hidangan makanan Hanum : hai Alex, aku dan suamiku membuatkan sesuatu untukmu…” Alex : “benarkah?” Hanum : “ yaa.. ambillah ini untuk makan siang, ini adalah makanan Indonesia “ mie goreng”, aku harap kau suka. Alex : “ terimakasih” Hanum : “ sama-sama” Mengamalkan perintah-perintah yang disyariatkan agama Islam sebagai agen muslim yang baik dan menjunjung tinggi syariat Islam baik pada saat mayoritas bahkan minoritas sekalipun. Suatu saat, Rangga harus menghadiri seminar yang diadakan di paris. Hanum pun diajak Rangga ke paris. Hanum sangat senang. Saat di paris, Hanum bertemu dengan teman Fatma yang bernama Marion Dewi Sandra. Marion adalah seorang muallaf yang merupakan ahli sejarah di paris. Bersama marion, Hanum di ajak mengelilingi kota Paris. Hanum di ajak ke menara Eiffel yang merupakan icon kota paris. Marion juga menggajak Hanum ke Museum Louvre. Dalam museum tersebut terdapat beragam foto dan lukisan di antaranya adalah lukisan Monalisa dan lukisan Bunda Maria berkerudung. Hal yang menarik pada lukisan Bunda Maria adalah terdapat kaligrafi yang dilihat bertuliskan la ilaha illallah. Objek yang dikunjungi Hanum dan Marion berikutnya adalah Monumen Arc de Triomphe. Monumen Arc de Triomphe memiliki patung Napoleon Bonaparte. Monumen Arc de Triomphe memiliki garis lurus imajiner Axe Historique yang tepat membelah kota paris. Jika garis tersebut ditarik lurus sampai ke timur, maka garis tersebut tepat mengarah ke Ka’bah Mekkah. Garis lurus melewati Arch de Triumphe, kalau terus ke Timur akan menuju Ka’bah. Usai acara seminar Rangga di Paris, Hanum berjalan-jalan dengan Rangga ke Menara Eiffel. Di atas menara Eiffel. Rangga mengumandangkan adzan. Bergetar hati saat Rangga mengumandangkan adzan. Usai jaln-jalan, Hanum pun pamit kepada Marion. Sebelum balik ke Austria, Marion menitip barang kepada Hanum. Barang tersebut merupakan titipan Fatma. Setelah peneliti menganalisis narasi alur tengah film 99 Cahaya di Langit Eropa, maka di dalam alur tengah ini terjadi komunikasi antaragama dan budaya dari para tokohnya berdasarkan konsep pelaku komunikasi antaragama dan budaya Joseph D. Vito.

D. Analisis Komunikasi AntarAgama dan Budaya Masyarakat Muslim

Eropa 1. Komunikasi antara Kelompok Etnis yang Berbeda Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa terdapat hubungan antara warga Indonesia dengan warga negara lain. Dari hasil analisis narasi berdasarkan model analisis narasi Tvzetan Todorov, maka model komunikasi antara kelompok etnis yang berbeda yang terdapat di alur di alur tengah ini, hubungan antaretnis yang terjadi masih seputar komunikasi yang terjadi antara khan dan stefan yang menjalin hubungan pertemanan, tapi disisi lain pertemanan mereka selalu saja dibumbumi pertikaian soal agama, dimana Stefan selalu saja memancing kemarahan khan dengan mengatakan bahwa Islam adalah agama yang menyiksa umatnya dengan puasa sebulan penuh, solat 5 waktu. Selain itu juga adanya komunikasi yang terjadi antara Hanum dengan Marion seorang muallaf yang nmerupakan ahli sejarah di paris. Serta komunikasi antara Hanum dan tetangganya Alex.

2. Komunikasi antara Kelompok Agama yang Berbeda

Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda, di alur tengah digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rangga dan khan. Dimana Rangga dan Khan dihadapkan pada masalah ujian yang bentrok dengan solat jum’at. Juga komunikasi antara Rangga dan Profesor Reinhard. Rangga tidak berhasil mendapatkan dispensasi dari profesor untuk melaksanakan solat jum’at dengan alasan dia tidak akan meluluskan mata kuliahnya tahun ini. Dan akhirnya dengan berat hati Rangga mengikuti ujian hari itu. Komunikasi antara Rangga dengan teman-temannya di kampus.

3. Komunikasi antara Subkultur yang Berbeda

Di alur tengah film 99 Cahaya di Langit Eropa, terdapat komunikasi antara subkultur yang berbeda, yaitu komunikasi yang terjadi antara Rangga sebagai mahaiswa dengan dengan Profesornya Reinhard dosennya di kampus.

4. Komunikasi antara Suatu Subkultur dengan Kultur yang Dominan

Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan misalnya adalah komunikasi yang terjadi antara kaum manula dengan kaum muda. Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa di alur tengah terjadi komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan digambarkan dengan adanya Hanum alex tetangganya, dan komunikasi ayse dengan Hanum dan Fatma. 5 . Komunikasi antara Jenis Kelamin yang Berbeda Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda adalah komunikasi yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa di alur tengah terjadi komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rangga dan Hanum, komunikasi antara Rangga dengan marja, komunikasi antara Hanum dengan tetangganya, komunikasi antara marja dengan Rangga, khan, dan Stefan.

E. Analisis Alur Akhir Cerita Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Bagian penutup sering juga disebut alur akhir atau alur peleraian. Pada bagian ini konflik-konflik yang muncul di bagian perkembangan atau di alur tengah dapat diselesaikan dan menemukan jalan keluarnya. Berikut penjelasan dari analisis narasi film 99 Cahaya di Langit Eropa pada bagian penutup alur akhir: Dua tahun pasangan Rangga dan Hanum di Wina. Rangga bersiap menyelesaikan program doktornya. Hanum kini bekerja sebagai reporter untuk mengisi hari-hari di Wina selama Rangga Abimana Aryasatya sibuk menyelesaikan kuliah. Sementara itu Maarja Marissa Nasution, gadis berkebangsaan Jerman, antusias mendekati suami Hanum itu demi mendapatkan sedikit perhatian. Konflik rumah tangga Rangga dan Hanum mulai ditampilkan, Hanum mulai merasa cemburu dengan Maarja Marissa Nasition teman satu kuliah sang suami yang semakin lama terlihat begitu dekat . Pada saaat hari ulang tahun Hanum, dimana Hanum ingin memberikan kejutan dengan membawa kue ulang tahun ke kampus Rangga. Tanpa disadari