ii. Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 2 Tabel 4.11
Hasil Analisi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .514
a
.264 .224
10.966203 2.439
a. Predictors: Constant, Lag_ROA, LDER b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2010
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0,514 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel rentabilitas modal
ekonomi dengan variabel independennya struktur modal adalah sedang dengan didasarkan pada nilai R yang berada di antara 0,400 sampai 0,599. Koefisien
determinasi R
2
yang diperoleh adalah sebesar 0,264. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal mampu menjelaskan variabel dependen tingkat
rentabilitas ekonomi sebesar 26,4. Angka koefisien determinasi Adjusted R square adalah 0.224. Hal ini berarti 22,4 variasi dari perubahan rentabilitas
ekonomi dijelaskan oleh variasi variabel independen struktur modal, sedangkan sisanya 77,6 lagi dijelaskan oleh variasi atau variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model regresi.
c. Pengujian Hipotesis i. Pengujian Hipotesis 1
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis 1 yang dinyatakan dalam penelitian ini adalah “ ada pengaruh yang signifikan antara struktur modal terhadap rentabilitas modal sendiri pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh yang
nyata signifikan terhadap variabel dependen rentabilitas modal sendiri, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t.
Adapun kriteria yang digunakan dalam uji t adalah : -
jika statistik t hitung ≤ nilai t tabel, maka H
diterima, Ha ditolak. Artinya, struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
tingkat rentabilitas modal sendiri pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia,
- jika statistik t hitung
≥ nilai t tabel, maka Ha diterima, H ditolak. Artinya,
struktur modal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri pada perusahaan farmasi di Bursa Efek
Indonesia. −
Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka Ha ditolak. −
Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Hasil Uji t
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1
Constant 23.352
3.352 6.966
.000 LDER
7.104 14.241
.072 .499
.621 Lag_ROE
-.506 .141
-.517 -3.589
.001 a. Dependent Variable: ROE
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2010 Tabel 4.12 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat
menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap rentabilitas modal sendiri. 1.
Variabel struktur modal memiliki t hitung 0,499. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar 2,026. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung sebesar 0,499 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,026 sehingga H diterima dan H
A
ditolak dimana artinya struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.
Nilai signifikansi sebesar 0,621 menunjukkan bahwa nilai Sig. Untuk uji t lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang
membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas modal
sendiri pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
i. Pengujian Hipotesis 2