Tujuan Manfaat Lemak Asam Lemak

3

1.2 Tujuan

Adapun tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah penggorengan terhadap kadar Asam Lemak Bebas ALB pada minyak nabati dengan metode titrasi asam basa dan membandingkan dengan SNI 01-3741-2002.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari analisa kadar Asam Lemak Bebas ALB pada minyak nabati dengan metode titrasi asam-basa adalah untuk mengetahui perbandingan kadar ALB sebelum dan sesudah penggorengan pada minyak nabati, sehingga dapat diketahui kelayakan mutu minyak nabati tersebut untuk dikonsumsi kembali sebagai medium penggorengan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lemak

Lemak merupakan ester asam lemak dengan gliserol. Lemak tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar seperti eter, kloroform dan benzen Handajani, 2010. Trigliserida alami adalah triester dari asam lemak berantai panjang dan gliserol merupakan penyusun utama lemak hewan dan nabati. O O HO C R CH 2 OH CH 2 O C R O O HO C R + CH OH CH O C R + 3 H 2 O O O HO C R CH 2 OH CH 2 O C R 3 molekul Gliserol Trigliserida Air asam lemak triester dari gliserol keseragaman jenis trigliserida bersumber dari kedudukan asam lemak, yaitu trigliserida sederhana adalah triester yang terbuat dari gliserol dan tiga molekul asam lemak yang sama. Kebanyakan trigliserida alami adalah trigliserida campuran, yaitu triester dengan komponen asam lemak yang berbeda Tambunan, 2006.

2.2 Asam Lemak

5 Asam lemak adalah asam monokarboksilat rantai lurus tanpa cabang yang mengandung atom karbon genap mulai dari C-4, tetapi yang paling banyak adalah C-16 dan C-18. Asam lemak dapat dikelompokkan berdasarkan panjang rantai, ada tidaknya ikatan rangkap dan isomer trans-cis Silalahi dan Siti Nurbaya, 2011. Asam lemak berdasarkan panjang rantai meliputi asam lemak rantai pendek atau short chain fatty acids SCFA yang mengandung jumlah atom karbon C-4 sampai dengan C-8, asam lemak rantai sedang atau medium chain fatty acids MCFA yang mengandung atom karbon C-10 dan C-12 dan asam lemak rantai panjang atau long chain fatty acids LCFA yang mengandung jumlah atom karbon C-14 atau lebih Silalahi dan Siti Nurbaya, 2011. Berdasarkan jumlah ikatan rangkap, asam lemak terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu asam lemak jenuh atau saturated fatty acid SFA, asam lemak tidak jenuh tunggal atau mono unsaturated fatty acids MUFA, dan asam lemak tidak jenuh jamak atau polyunsaturated fatty acid PUFA. Asam lemak tidak jenuh dikenal dalam bentuk cis dan transisomer. Secara alamiah asam lemak tidak jenuh biasanya berbentuk cis-isomer dan hanya sedikit dalam bentuk trans atau trans fatty acid TFA yakni di dalam ruminansia dan susu Silalahi dan Siti Nurbaya, 2011. Asam lemak dengan gliserol merupakan penyusun utama minyak nabati dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini banyak dijumpai pada minyak masak goreng, margarin atau lemak hewan. Asam lemak 6 merupakan asam lemah, yang umumnya berbentuk cair ataupun padat Tambunan, 2006.

2.3 Proses Pemurnian Minyak Nabati