18
2.8 Analisa Asam Lemak Bebas dalam Minyak dan Lemak
Analisa asam lemak bebas dalam minyak dan lemak dapat ditentukan dengan cara titrasi yaitu titrasi asam basa. Titrasi asam basa bertujuan menetapkan
kadar suatu sampel asam dengan mentitrasinya dengan larutan baku basa alkalimetri atau sampel basa dengan larutan baku asam asidimetri. Asidimetri
dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk
menghasilkan air yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara pemberi proton asam dengan penerima proton basa Hamdani,
dkk., 2012. Asidi dari kata acid bahasa Inggris yang berarti asam sedang metri dari
bahasa Yunani yang berarti ilmu, proses, atau seni mengukur. Asidimetri berarti pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam. Titrasi asidimetri
alkalimetri merupakan titrasi yang berhubungan dengan asam-basa. Berdasarkan reaksinya dengan pelarut, asam dan basa diklasifikasikan menjadi asam-basa kuat
dan lemah sehingga titrasi asam-basa meliputi titrasi asam kuat dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan
garam dari asam lemah, dan basa kuat dengan garam dari basa lemah Padmaningrum, 2006.
19
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam analisa adalah: buret, erlenmyer 250 ml, gelas ukur 50 ml, klem, kompor gas, oven, panci, pipet tetes, pisau, saringan,
sendok, statif, timbangan analitik, vial dan wajan.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam analisa adalah: air, kentang, fenolftalein, etanol lichrosolv, KOH. Sampel yang digunakan adalah minyak
kedelai, jagung, kelapa sawit, kelapa dan sawit merah, gambar bahan dapat dilihat pada Lampiran 2.
3.3 Prosedur
Prinsip: titrasi asam basa asidi-alkalimetri dengan menggunakan pentiter alkali KOH 0,1 N dimana TAT ditandai dengan perubahan warna menjadi orange
yang bertahan selama 30 detik memakai indikator fenolftalein 1. Dilakukan pengujian kadar asam lemak bebas pada minyak nabati dengan
tujuan untuk membandingkan kadar asam lemak bebas sebelum dan sesudah penggorengan.
a. Persiapan Sampel
Disiapkan kurang lebih 100 ml sampel minyak nabati dan di masukkan ke dalam vial. Kemudian disiapkan kembali minyak nabati dan dimasukkan ke dalam
20
wajan. Setelah panas, kemudian dilakukan penggorengan kentang sebanyak empat kali. Sisa minyak nabati hasil penggorengan dimasukkan dalam vial.
b. Analisa asam lemak bebas dari minyak nabati sebelum dan sesudah
penggorengan Ditimbang sampel ke dalam masing-masing erlenmeyer 250 ml kurang lebih
1000 mg, lalu ditambahkan 50 ml etanol lichrosolv, dan ditambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalein 1. Kemudian dititrasi dengan KOH 0,0994 N sampai
berwarna orange Ketetapan sesuai dengan PPKS. Kadar asam lemak bebas dari minyak nabati dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Untuk minyak jagung dan minyak kedelai
ALB =
�� ��� × �.��� × 110 �� ���� �������� ����� ������ ��
× 100 b.
Untuk minyak kelapa ALB =
�� ��� × �.��� × 110 �� ���� ������ ����� ������ ��
× 100 c.
Untuk minyak kelapa sawit ALB =
�� ��� × �.��� × 110 �� ���� �������� ����� ������ ��
× 100
BAB IV
21
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil