Konsep Semiotika Ronland Barthes

yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. 30 Tabel 2.1 Peta tanda Roland Barthes 1 Signifier Penanda 2. Signified petanda 3. Denotative sign tanda denotatif 4. Conotative signifier penanda konotatif 5. Connotative signified penanda konotatif 6. Connotative sign tanda konotatif Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif 3 terdiri atas penanda 1 dan petanda 2. Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif 4.Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika anda mengen al tanda “sign”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin. 31 Secara ringkas, denotasi dan konotasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 32 1. Denotasi adalah interaksi antara signifier dan signified dalam sign, dan antara sign dengan referent object dalam realitas eksternal. 2. Konotasi adalah interaksi yang muncul ketika sign bertemu dengan perasaan atau emosi pembacapengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Makna menjadi subjektif atau intersubjektif. Tanda lebih terbuka dalam penafsirannya pada konotasi daripada denotasi. 30 Indiawan Seto, Semiotika Komunikasi, h. 17. 31 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69. 32 M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi; Teori dan Aplikasi, Yogyakarta : Gitanyali, 2004, h. 57 Denotasi dan konotasi tidak bisa dilihat secara terpisah atau berdiri sendiri. Sebuah tanda yang kita lihat pasti suatu denotasi. Makna denotasi adalah apa yang kelihatan pada gambar, dengan kata lain gambar dengan sendirinya memunculkan denotasi. Denotasi dengan sendirinya akan menjadi konotasi dan untuk selanjutnya konotasi justru menjadi denotasi ketika konotasi tersebut sudah umum digunakan dan dipahami bersama sebagai makna yang kaku.

C. Sekilas Tentang Siksa Kubur

Banyak yang bertanya tentang apakah ada siksa kubur stelah manusia mati? kemana manusia akan pergi setelah mati? dimanakah tempatnya setelah mati? dan segala macam pertanyaan tentang siksa kubur. Hampir setiap harinya kita mendengar berita kematian dengan segala macam penyebab . Suatu hal yang mejadi pertanyaan “kemanakah manusia akan pergi setelah mati?” Abdul Hasan al-Qabisi mengatakan, “menurut para ulama ahli sunnah, roh yang keluar dari jasad itu di bawa naik oleh para malaikat dan berhenti di hadapan Allah SWT untuk di tanyakan serta di periksa. Jika ia termasuk kedalam orang orang yang bahagia, Allah berfirman kepada malaikat, ‘bawalah dia dan perlihatkan tempatnya di surga. Malaikat pun membawanya ke surga ketika ia sedang dimandikan. Selesai dimandikan dan dikafani, ia dikembalikan lalu dimasukan kedalam kafan dan jasadnya. Ketika diusang kekubur, ia mendengar semua perkataan orang-orang yang mengantarkannya. Setibanya dikubur, ia di keluarkan oleh jasad,kemudian didatangi oleh dua malaikat yang akan mengujinya.” 33 Fase setelah mati masuknya manusia ke dunia yang baru yaitu alam kubur atau alam barzakh, dimana alam ini membatasi antara dunia dan akhirat. Alam barzakh menjadi tempat persinggahan sementara, sampai dibangkitkan pada hari kiamat nanti. Secara harfiah barzakh berarti jarak waktu atau penghalang anatara 2 hal dan tidak yang sanggup melewatinya. Menurut sayariat islam barzakh berarti tempat yang berada dia antara maut dan kebangkitan. Menurut firman Allah Swt dalam Al-Quran Surah Al Mu,minuun: 100                     Di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” Alan Ia sedang bermenjawab, itu adalah alam antara kematian dan kebangkitan kembali. Al Muminuun, 100 Alam yang merupakan tempat arwah manusia sementara menanti hari kebangkitan, dan apa yang akan terjadi ketika arwah manusia di dalam kubur sampai menunggu datangnya hari kiamat. Dalam buku Prof. Dr. M. Mutawalli Asy Sya’rawi “Esensi Hidup dan Mati” menjelaskan di alam kubur Allah Swt hanya memperlihatkan kepada manusia tentang rencana tempat tinggalnya nanti di surga atau neraka. 34 33 Imam al-Qurthubi, Rahasia Kematian, Alam Akhir Kiamat,Jakarta; Akbar Media, 2010,h 88 34 Prof.Dr. M. Mutawalli Asy Sya’rawi, Esensi Hidup dan Mati, Jakarta, Gama Insai Press,2012, h.56