Dalam film, biasanya terdapat pesan-pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada para penontonnya.
B. Semiotika
1. Konsep Semiotika
Semiotika, yang biasa didefenisikan sebagai pengkajian tanda- tanda the study of sign, pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode- kode, yaitu sebuah
sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas sebagai sesuatu yang bermakna.
24
Baik verbal ataupun non verbal. Tanda berada dimana mana, Tanda bisa berupa warna, lampu lalulintas,
bendera, bahkan kedipan mata sekalipun. Hal ini bisa mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan dan lain sebagainya. Struktur bangunan, film, musik, karya
sastra, suara hewan dapat dianggap sebagai tanda. Ahli filsafat dari Amerika Charles Senders Peirce, menegaskan bahwa kita manusia hanya dapat berpikir
dengan sarana tanda. Sudah pasti tanpa tanda kita tidak dapat berkomunikasi. Dalam semiotika modern memiliki dua orang bapak sebagai pencetus kajian
ini, Charles Senders Peirce dan Ferdinand De Saussure. Peirce maupun saussure mendasarkan teori masing masing pada landasan teori yang berbeda. Peirce sebagai
ahli filsafat dan ahli logika, dia merancang semiotika sebagai sebuah teori yang baru dan tipologi yang sangat rinci. dan Ferdinand De Saussure adalah seorang ahli
linguistik, bahkan di anggap sebagai bapak linguistik modern. Saussure
24
Kris Budiman, Semiotika Visual, Yogyakarta, Penerbit Buku Baik, 2004, h.3
mengatakan sistem tanda yang disebut bahasa, hanya satu dari sekian banyak sistem tanda yang ada. Teori ini ia menyebutnya dengan semiologi.
25
Istilah Semiotika maupun semiologi dapat digunakan untuk merujuk kepada ilmu tentang tanda-tanda, tanpa adanya perbedaan pengertian yang terlalu tajam.
Namun kajian atau bidang studi semiotika sangatlah beragam dan luas. Charles Morris mebedakan semiotika kedalam tiga cabang penyelidikan.
a. Sintaktik
Suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji “hubungan formal diantara satu tanda dengan tanda-
tanda yang lain” b.
Semantik Suatu cabang penyelidikan semiotik yang mempelajari hubungan di antara
makna tanda tanda sebelum digunakan di dalam tuturan tertentu atau objek yang di acunya.
c. Pragmatik
Mempelajari hubungan diantara tanda tanda dengan interpreter-interpreter atau para pemakainya. Secara khusus brurusan dengan aspek aspek
komunikasi, khususnya fungsi situasional yang melatari turunan.
26
Kata semiotika sendiri berasal dari kata Yunani semeion, yang berarti tanda atau seme yang brarti penafsiran tanda. Membuka cabang ilmu yang berurusan
25
Panuti Sudjiman, Serba-serbi Semiotika, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1992, h.viii
26
Budiman, Semiotika Visual, h.5