Sejarah dan Perkembangan Film
berurutan, hasilnya foto tersebut terlihat hidup dan berhasil menjadi foto bergerak pertama di dunia. Muybridge menggunakan kamera foto biasa untuk bisa
menghasilkan gerakan lari kuda. Sejarah mencatat peristiwa ini pada tahun 1878.
3
Sejak saat itu banyak orang berbondong-bondong mulai membuat foto bergerak. Salah satunya adal
ah “sang raja penemu” Thomas Alfa Edison, penemuan Edison kali ini berbeda dengan penemuannya yang lain, yaitu sebuah alat berbentuk
kotak dinamakan kinetoscope alat untuk memproyksikan gerak, dan orang dapat mengintip melalui jendela kecilnya. Di dalam kinetoscope terdapat pita film
endores sepanjang 17 m, sehingga film yang sama dapat dilihat berulang kali.
4
Namun pada masa itu tidak bisa dikatakan sebagai film, karena hanya bisa dilihat oleh penonton secara individual, tidak secara bersama-sama. Diiringi dengan
pengembangan kamera citra bergerak pertama oleh Thomas Edison pada tahun 1888, ketika ia membuat film sepanjang 15 detik yang merekam salah satu
asistennya.
5
Dari peristiwa di Paris pada tahun 1895 tersebut awal mula menonton film dengan menggunakan proyektor atau bisa kita sebut bioskop, karena ditonton secara
bersama-sama dalam satu waktu. Lalu diikuti masyarakat Amerika membuat film bisu berdurasi 25 menit, di antaranya film A Trip to the Moon 1902, Life of an
America Firemen 1903 dan The Great Train Robbery 1903, kemudian Warner Brothers bekerjasama dengan Amerika telephon dan telegraf berusaha mempelajari
bagaimana caranya memindahkan suara yang ada ditelepon kedalam sebuah film.
3
Missbach , Sejarah film., h. 23.
4
Seiichi Konishi Keiji Nakamura, Penemuan Film, Jakarta: Elex media Komputindo,2002, cet-1, h.21.
5
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010h.132.
Usaha ini berhasil pada tahun 1928 melalui film The Jazz Singer. Masa keemasan film berlangsung cukup lama.
6
Sampai sekarang perfilaman dunia terus
mengembangkan teknologi yang bisa membuat nyata suatu film.
Di dalam negeri kita sendiri perkembangan perfilman tak lepas dari perjalanan waktu yang cukup panjang. Masyarakat indonesia mengenal film sejak
awal abad ke-20, hal ini dilihat dari iklan disurat kabar Pada masa itu.
7
Namun pada tahun 1920-an film dibioskop tidak pernah menjadi hiburan populer, karena pada
masa itu film belum bisa mengalahkan popularitas pertunjukan komedi Stamboel yang sedang digandrungi oleh semua kalangan baik pribumi maupun orang-orang
eropa dan indis
8
. Seiring berjalanya waktu perfilman Indonesia terus maju dan berkembang,
Walau sempat mati suri di penghujung tahun 1990, film Indonesia terus bersaing dengan film dari negara lain. Setidaknya, film-film buatan anak Indonesia merajai
pasar di negeri sendiri. Terbukti dengan film AADC Ada Apa Dengan Cinta, Jalangkung, Petualangan Serina dan Janji Joni, menjadi tolak ukur kebangkitan
perfilman Indonesia.
Bertepatan dengan 64 tahun kelahiran perfilman Indonesia jumlah produksi meningkat derastis, setidaknya ada 100 film pertahun yang muncul di bisokop,
jumlah yang sangat bagus di sekitar Asia Tenggara. Tidak hanya itu sineas-sineas muda di Indonesia telah banyak mengharumkan negara ini dengan memenangkan
penghargaan festival bergengsi
9
. Salah satunya adalah Joko Anwar, sineas muda
6
Hafield Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2008 hal. 137-138
7
Missbach, Sejarah film, xvi
8
Missbach Y, Sejarah film, 2009, h.3
9
Daniel Irawan, “64 Tahun Perfilman Indonesia: Sebuah Evaluasi”, Kinescope, Maret 2014, h.11
ini, telah banyak mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional. Namanya sampai di panggil oleh produser Justin Lie untuk mengikuti festival yang di adakan
oleh portal youtube YOMYOMF, dan akhirnya film Joko Anwar mendapatkan kesempatan pertama untuk diputar pada perayaan hari Halloween.