Interpretasi TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, melainkan dengan suatu alasan yang benar
”QS. Al Isra : 33.
Islam menegaskan bahwa membunuh jiwa yang tidak berdosa itu sama halnya dengan membunuh semua manusia. Allah sangat murka terhadap
seseorang yang membunuh, seperti dalam Al- Qur’an yang mengatakan:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” QS. an-Nisa’ : 93
Sifat kasih sayang ayah terhadap anaknya dapat dilihat dari sebuah foto yang saling menyayangi satu sama lain dan sebelum meninggal ayahnya
memberian sebuah korek api kepada anaknya. Menimbulkan sebuah persepsi sisi lain dari sang ayah, seperti sebuah dua mata koin yang berbeda dari setiap
sudut. Dalam ilmu psikologi, ada beberapa gangguang psokologi manusia.
Salah satunya adalah memiliki keperibadian ganda, Kepribadian ganda
atau alter ego, adalah kepribadian manusia yang terdiri dari dua atau lebih yang tumbuh bersama-sama dalam satu badan manusia.
3
Dalam film ini Joko Anwar menyebutkan kenapa beliau membuat tokoh ayahnya adalah seorang pembunuh yang menyayangi keluargaanak.
“Agar terlihat menarik difilm ini dan Setau aku semua serial killers pembunuh berantai memang sayang terhadap keluarga dan anaknya,
justru kenapa serial killers bisa membunuh banyak orang karena banyak yang tidak engeh kalau dia pembunuh. Kenapa orang tidak
engeh dia pembunuh karena dilingkungan dia baik baik saja.
”
4
Individu yang memiliki kepribadian ganda tidak menyadari sama sekali jika dia memiliki kepribadian ganda, umumnya individu tersebut tidak ingat sama
sekali apa yang di lakukannya ketika kepribadian yang lain mengambil alih dirinya. Dalam beberapa kasus individu yang memiliki kepribadian ganda
menganggap dirinya mengidap amnesia sesaat. Dari beberapa shot lain dari film ini peneliti mengambil asumsi bahwa
sang anak dan tetangga-tetangga awalnya tidak mengetahui tentang gangguan psikologi yang dialami sang ayah. Karena pergaulan terhadap lingkungan
sangatlah baik. Oleh karena itu tetangga atau pelayat menjadi heran dengan kematian sang ayah dan menjadi buah bibir tetangga tetangga.
Sang anak yang tidak mengetahui dan mempedulikan kepribadian lain dari sang ayah, dia pun memutuskan memeluk sang ayah untuk yang
terakhirkalinya. Karena nyamanya berada ditubuh ayahnya anak pun tertidur, sampai pada akhhirnya dia pun terkubur didalam kuburan sang ayah.
3
Diambil dari blog http:dekhiandika.blogspot.com201112macam-macam-gangguan-
psikologis.html . Pada 28 agustus 2014, pukul 23.40 wib.
4
Wawancara, 9 Agustus 2014
Dibabak kedua, timbulah masalah dalam cerita, peti mati tersebut di tutup dan di kubur tanpa ada yang tahu di dalamnya ada seorang anak kecil
sedang tertidur. peneliti melihat bagaimana sutradara menggambarkan kondisi alam kubur melalui terkurungnya sang anak didalam kubur, membuat sang
anak sebagai pengantar penonton melihat keadaan kuburan yang gelap. “Joko Anwar memberi alasan “Aku berfikir bagaimana cara membuat
film tentang siksa kubur tapi nyambung. Kalo aku bikin Cuma orang yang meninggal, tidak ada ada yang menceritakan di film ini. Soalnya
tidak ada yang tahu. Makanya aku bikin anak almarhum terkubur, biar ada yang menceritakan film ini dan gimana keadaan di alam kubur.
”
5
Sutradara menggambarkan kuburan suatu tempat yang gelap, kedap suara dan pengap, walaupun penggambaran sutradara terterlihat subjektif
karena tidak ada yang bisa menceritakan bagaimana kondisi dan keadaan kuburan sebenarnya. Namun dalam pembuatan film, setelah ide didapat, dan
cerita mulai dibentuk, langkah selanjutnya adalah melakukan riset. Diperlukan untuk memudahkan dalam mengembangkan cerita, pada penggambaran
kuburan di film ini tidak memungkinkan untuk meriset terlebih dahulu bagaimana kondisi dan keadaan didalam kuburuan.
Hayalan yang dilakukan sutradara tentang didalam banyak di ambil dari cerita islam, sebagaimana dari sabda Rasulullah saw tentang alam kubur,
setiap datang kepada kuburan, maka kuburan berkata ‘aku rumah asing, aku
rumah sendirian, aku rumah dari tanah, aku sarang cacing, Aku rumah gelap, Aku rumah sempit”.
6
5
Wawancara pribadi, 9 Agustus 2014.
6
Ibnu Rajab Al-Hanbali, Kedahsyatan Alam Kubur. Penerjemah Fadhli Bahri LC Jakarta: An-Nadwah, 2010, h.69.
Peneliti melihat penggambaran kuburan yang dilakukan sutradara merupakan sebuah hayalan alam kubur, di mana kondisi yang sudah di setting
sedemikan rupa agar menyerupai suasana asliya. Seperti tidak adanya cahaya dari kuburan. Dalam film yang memiliki cerita fiksi, perlu dibuat persis seperti
kenyataan. Sutradara boleh memasukan unsur-unsur hayalan atau creative license untuk membuat cerita lebih menarik, yang terpenting, tidak terlalu
menyimpang dari kenyataan sehingga menggangu jalan cerita.
7
Unsur yang diracik sutradara dalam pembuatan cerita sangat menarik. Dimana device yang diberikan oleh ayahnya pada babak pertama, dibabak
kedua ini menjadi sebuah solusi di dalam kubur, namun mendatangkan sebuah konflik baru. Device itu adalah korek api yang dibawa sang anak, sebagai
pemberian dari sang ayah. Korek api ini juga sebagai pemecah masalah atau solusi suasana tanpa
cahaya di dalam kuburan. Akan tetapi akibat dinyalakanya korek api, menjadi sebuah konflik baru terhadap sang anak, dimana sang anak menjadi takut
karena melihat sosok ayahnya yang terbangun dan melihat penyiksaan yang dialami ayahnya.
Sutradara berhasil menggambarkan kondisi seorang pembunuh mendapatkan siksaan di alam barkzah, dengan pengantar sang anak yang
masuk ke dalam kubur. Didalam kubur sang anak melihat dengan jelas bagaimana kesakitan sang ayah, terlihat sang ayah ingin memberitahu atau
meminta pertolongan kepada sang anak.
7
Sony dan Sita Sidharta, Menjadi Penulis Sekenario Profesional Jakarta: Grasindo, t,t, h.20.
Pada babak terkahir ini sutradara membuat resolusi dari konflik batin anaknya adalah motivasi rasa penasaran sang anak untuk melihat lebih jauh
yang terjadi oleh ayahnya. Membuat dia memberanikan diri menuju lorong atau pintu masuk ke tempat penyiksaan. Peneliti melihat tak ada yang bisa
membantu sang anak dari ketakutan yang dirasakan, kecuali dari dirinya sendiri.
Suatu pendapat mengatakan bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai perantara pada manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan,
suatu yang dimulai dengan adanya ketidak seimbangan dalam diri individu, sehingga menimbulkan kebutuhan untuk meniadakan ketidak seimbangan itu.
Kebutuhan inilah yang menimbulkan dorongan atau motif untuk berbuat sesuatu, agar menimbulkan perasaan puas, gembira, aman dan sebagainya.
8
Dibabak ke-tiga sutradara menggambarkan tempat penyiksaan hanya melalui sound effect yang menyeramkan, seperti jeritan-jeritan dan saura
malaikat munkar dan nakir bertanya manrobuka?. Sebanyak tiga kali yang mengartikan “siapa tuhan mu? Biarlah penonton yang mengambil prsepsi
kondisi di tempat penyiksaan.
8
Sarlito Worawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000, h.57-58.
84