PENUTUP Analisis Produksi Terhadap Program Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series (Episode 402 Dan 403)
2 atau keagamaan melalui media televisi yang dapat disajikan melalui berbagai
macam bentuk, ada yang disajikan dalam bentuk features seperti program Mozaik Islam di Trans7, ada pula dalam bentuk dialog seperti program
dakwah hati ke hati bersama mamah Dedeh di ANTV, maupun dalam bentuk ceramah seperti Indonesia Menghapal di TPI serta Damai Indonesiaku di TV
One. Selain itu, dakwah melalui program religikeagamaan di televisi, kini banyak disajikan dalam bentuk sinetron seperti tukang bubur naik haji the
series yang merupakan hasil garapan dari rumah produksi Sinemart.Sebagai sebuah program hiburan, sinetron banyak dimintai masyarakat.Sinetron hadir
dalam bentuk audiovisual, sehingga melalui audiovisual inilah sinetron dapat memberikan pengalamanpengalaman baru kepada penontonnya, pengalaman
itu menyampaikan berbagai aspek seperti nuansa pemikiran kognitif, perasaan afektif, sikap konatif kepada penontonnya.Akan tetapi efek yang
paling signifikan adalah aspek efek terhadap kognitifnya dibandingkan aspek efek terhadap afektif dan konatif.Maka dari sinilah sinetron dapat dijadikan
sebagai media komunikasi yang berfungsi sebagai media tabligh, yaitu media untuk mengajak kepada kebenaran dan kembali menginjakkan kakinya di jalan
Allah SWT.
1
Sajian hiburan berupa sinetron yang dibarengi pendidikan keagamaan memang bukan yang pertama kali.Beberapa rumah produksi telah melahirkan
juduljudul bertemakan keagamaan, baik yang sengaja dibuat sebagai identitas dari rumah produksi tersebut, maupun karena alasan menyesuaikan dengan
keinginan masyarakat, salah satunya Sinemart.Sinemart sebagai salah satu
1
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah Bandung: Benang Merah Press, 2004 h.94
3 rumah produksi terkemuka di Indonesia, telah banyak melahirkan beberapa
judul sinetron yang bertemakan religikeagamaan.Bahkan sinetron yang bertemakan religikeagamaan yang diawali dari novel kemudian layar lebar
kemudian diangkat menjadi sebuah sinetron seperti Ketika Cinta Bertasbih dan Dalam Mihrab Cinta. Kemudian kini masih dalam produksi , yakni
sinetron tukang bubur naik haji the series. Cerita keseluruhan tukang bubur naik haji the series seperti menononton
kehidupan masyarakat seharihari, yang didalamnya termasuk perilaku kita sendiri.Kita yang seolaholah seorang dermawan sejati, padahal sebenarnya
kita sangat mengharapkan pujian orang.Sebenarnya ada kecenderungan kita ingin pamer. Bagaimana kita selalu berpenampilan suci, padahal apa yang kita
lakukan seringkali keji. Bahkan kepada orang yang menolong kita sekalipun.Kepalsuankepalsuan yang hanya kita sendiri yang tahu, selalu
membuat kita tersenyum jengah. Kesemuanya disajikan secara manis dan lucu dalam serial ini. Serta tak kalah penting menambah pengetahuan keagamaan
Islam dalam rangka hablumminallah dan hamblumminannas berhubungan dengan Allah dan berhubungan dengan manusia secara baik yang disajikan
secara menyenangkan sehingga mudah diterima oleh penonton. Ada tokoh bang Sulam Mat solar, yang penyabar, selalu tersenyum Ia memiliki usaha
bubur ayam. Berkat ketekunan, keikhalasannya, usaha, doa serta sedekah, akhirnya Ia bisa naik haji dan memperbesar usaha bubur ayamnya. Bang
Sulam tinggal bersama Rodiah Uci Bing Slamet istrinya, dan Emak Nani Wijaya. Tetangga bang Sulam, H.Muhiddin Latief Sitepu dan
Hj.Maemunnah Shinta Muin, entah mengapa selalu memusuhi keluarganya.